8.

182 4 0
                                    

Happy Reading ✨

Tin.. tin..

"Kamu ngapain malam-malam gini bengong diluar?" teriak Amalia dari dalam mobil.

"B-bunda, ini.. anu.. Salma baru pulang dari toko buku, nah iya bener" ucap Salma gugup.

Amalia menekuk alisnya ,ia merasa ada yang aneh dengan cara bicara putrinya tersebut.

"Yasudah masuk, diluar dingin" ucap Amalia.

"Bunda tumben pulang jam segini" tanya Salma saat Amalia sudah berada di sampingnya.

"Iya hari ini kerjaan ayah sama bunda selesai lebih awal" jawab Amalia.

"Eumm.. kalo gitu Salma langsung ke kamar ya bun, selamat istirahat"

"Mimpi indah sayang"

Setelah berpamitan dan mencium pipi bundanya, Salma berlalu menuju ke kamar.

Rasa kantuk mulai datang, ia bergegas mengganti pakaiannya menggunakan piyama lalu berbaring diatas kasur dan langsung saja memejamkan matanya.

.
.
.

Pagi hari pun tiba.

Kring.. kring.. kring..

Terdengar jam beker milik Salma berbunyi beberapa kali namun sang pemilik tak kunjung bangun juga.

Hoammm...

Salma mengerjapkan matanya, entah karena kemarin ia kurang tidur lantas malam ini ia tidur sangat nyenyak hingga tak mendengar suara jam beker miliknya berdering.

"Hah.. jam setengah tujuh, gimana nih bisa telat gue" ucap Salma panik ketika melihat jam beker yang ada di atas nakas.

Salma berlari kecil menuju kamar mandi dan dengan gerak cepat membersihkan diri, lalu menyambar asal seragam yang sudah disiapkan semalam oleh bi Tatik. Dan selanjutnya ia buru-buru menuju ruang makan.

"Bundaaaa.. kok Salma ngga di bangunin sih kan jadi telat gini" gerutu Salma pada bundanya.

"Tadi berapa kali bunda bangunin ya, tapi kamu aja ngga bangun-bangun"

"Udah ah Salma berangkat dulu ,assalamualaikum"

"Eh.. kamu ngga sarapan dulu?" ucap Amalia.

"Waalaikumsalam" jawab Julian dan Amalia melanjutkan.

"Salmaaa.. astaga anak itu.. " gerutu Amalia.

"Sudah bun biarin. Ini memang sudah telat" ucap Julian.

Sedangkan Salma sudah berlarian menuju halaman depan rumah nya, sembari melihat jam tangan yang terpasang dipergelangan tangannya.

"Mampshh lo sal, bisa-bisanya budeg amat lo tidur semalam sampe telat gini" gumamnya merutuki dirinya sendiri.

Selama di perjalanan ia terus melihat detik jarum jam di tangannya, pasalnya baru kali ini Salma kesiangan. Ia jadi merinding sendiri membayangkan bagaimana guru BK nya yang kejam itu akan menghukumnya.

SMA TARUNA tempat nya bersekolah saat ini memang memiliki toleransi keterlambatan walau hanya lima menit, jika melewati itu maka bersiaplah untuk mendapat hukuman dari guru BK.

Biasanya hukuman itu berupa berdiri di lapangan menghadap tiang bendera, mencabut rumput liar di area lapangan atau bisa saja menulis perjanjian untuk tidak terlambat lagi ribuan kali.

Salma yang mebayangkan itu nampak bergidik ngeri sendiri, dalam hatinya terus berdoa semoga ia tak melebihi batas waktu toleransi.

Akhirnya Salma sampai juga didepan gerbang sekolahnya.

Diary Salma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang