14.

131 9 0
                                    

Happy Reading ✨

"Ini kotak obatnya" ujar Daniel sembari memberikan kotak obat pada Salma.

"Thanks niel" jawab Salma.

Dengan telaten Salma membersihkan luka Arka.

"Aakkhh.. " pekik Arka.

Mereka masih berada di lapangan bola basket karena Arka tidak mau dibawa ke ruang UKS.

Tau jika Alex saat ini berada disana.

"Jangan di ulangi lagi" ucap Salma sambil membalut luka Arka.

"Sorry!" Jawab Arka.

"Gue cuman nggak mau lo masuk ruang BK karna gue"

Hening..

Arka tak menjawab ucapan Salma, ia justru menikmati menatap keindahan wajah Salma dari jarak yang begitu dekat.

"Kalau gitu kasih gue kesempatan" lirih Arka dengan mata sendunya.

Namun Salma masih tak berkeming, dirinya dengan telaten membalut luka Arka.

"Kita bisa coba jalanin dulu" lanjut Arka.

"Sudah selesai, gue mau balik ke kelas" ucap Salma tanpa mengindahkan permintaan Arka.

"Sal gue serius, atau lo mau kita backstreet aja" Arka sembari mencekal pergelangan tangan Salma.

"Ka, gue nggak bisa" ucap Salma penuh penolakkan.

Lantas ia segera melepas cekalan Arka dan berlalu meninggalkan Arka disana.

Sedangkan Arka mengacak rambutnya dengan kesal. Ia merasa sangat frustasi sekarang.

Daniel yang masih berada disana, menepuk pelan bahu Arka, "Balik ke kelas yok, sebentar lagi bell".

.
.

Ting.. tung.. ting..

Bell pulang sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran hari ini telah usai.

"Gue duluan ya, kak Evan udah nungguin di depan nih" ucap Salma kepada sahabatnya.

"Kakak lo pulang sal? Kok nggak ngabarin gue" tanya Yura.

"Emang lo emaknya" sahut Sisca.

Salma hanya tersenyum kemudian ia melambaikan tangannya.

"Hati-hati beb" teriak Yura dari kejauhan.

"Astaga suara lo. Pelanin dikit bisa ngga sih?" ucap Sisca dengan menutup kedua telinganya.

"Gue kalau jadi Salma nih ya, bakal sewa excavator" ucap Yura.

"Buat apa?" Tanya Sisca.

"Ya buat robohin tembok yang udah ngehalangin cinta gue lah" jawab Yura dengan tampang tak berdosanya.

Langsung saja Sisca mendorong kening yura dengan telunjuknya hingga yura terhuyung ke belakang, setelah itu mereka tertawa bersama.

"Ada apa nih?" Tanya Rayyan yang baru saja tiba.

Seperti biasa, Rayyan selalu menjemput Sisca dikelas ketika bell pulang sekolah.

"Eh..Tuan putri udah di jemput" ucap Yura.

"Sini duduk dulu. Sambil nunggu kudanil sama Arka di ruang BK" jawab Sisca.

"Daniel juga ikut?" Tanya Rayyan.

"Yaiyalah ray, Daniel jadi saksi tuh katanya" jawab Yura.

Ceklek

Arka dan Daniel tiba di kelas.

Diary Salma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang