17.

132 6 0
                                    

Happy reading ✨

Menjelang tengah malam, para siswa yang mulai kelelahan memilih untuk tidur di bis yang sedang dalam perjalanan itu.

"Kalau ngantuk tidur aja" ucap Arka yang melihat Salma beberapa kali menguap.

"Eumm.. ya" jawab Salma namun pandangannya keluar jendela.

Karena sudah tak tahan dengan rasa kantuk yang ia tahan sejak tadi.
Salma mulai memejamkan matanya, ia bersandar pada kaca samping bus.
Setelah itu dengkuran halus menandakan Salma sudah terlelap dan Arka langsung memindahkan kepala Salma pada bahunya, bertujuan agar kepala Salma tak kena benturan.

Arka melihat begitu dekat wajah Salma. Wajah teduh milih Salma yang sedari awal mereka bertemu membuat jantung Arka menari nari.

Tidak lama setelahnya Arka turut menyusul Salma ke alam mimpi.

.
.

Matahari mulai menampakkan sinarnya perlahan, suasana mendadak menjadi hangat.

"Sebentar lagi kita akan sampai di hotel, di harapkan bersiap-siap jangan sampai ada yang tertinggal" ucap bu Indah.

Para murid mulai mengecek dan bersiap dengan barang bawaannya masing-masing.

Tiba lah mereka di halaman hotel, para siswa segera turun dari bis dan mulai memenuhi loby hotel tersebut.

Setelah itu guru pendamping memberi arahan.
Setiap siswa mengenakan id card berbeda warna sesuai kelas masing-masing bertujuan memudahkan guru mengenalinya.

Setelah mendapat kunci kamar masing-masing, mereka melanjutkan berjalan menuju kamar.
Tiap siswa bebas memilih teman satu kamarnya yang tiap kamar berisikan tiga orang tersebut.
Namun hanya boleh memilih teman sesama jenis.

Kamar hotel putra dan putri pun berbeda lantai.
Di tiap lantai juga terdapat kamar guru pendamping yang berpencar.

Ceklek.

Salma membuka pintu kamar dan masuk ke dalam bersama Sisca juga  Yura.

Tiap kamar memiliki dua tempat tidur, yang satu berukuran sedang dan yang satu lagi berukuran kecil.

"Aihhh.. capek banget gue" ucap Yura merebahkan tubuhnya diatas kasur berukuran kecil itu.

"Lo tidur di mana ra?" Tanya Salma pada Yura.

"Hmm.. gue disini aja. Kalian berdua disana" jawab Yura sembari menunjuk ranjang berukuran sedang disebelahnya.

Setelah merebahkan tubuh sejenak, mereka mulai menata barang bawaan masing-masing.

"Eh ada nasi kotak" ucap Sisca saat berjalan ke arah meja. Ia melihat tiga kotak nasi beserta minumnya diatas sana.

"Yuk makan, laper banget gue" jawab Yura.

"Gue mandi dulu deh, lengket banget badan gue" ucap Salma.

"Yaudah setelah itu gantian" sahut Sisca.

Salma segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan Sisca dan Yura menyantap nasi kotaknya.

"Gue salut banget loh sama perjuangan Arka buat dapetin Salma" ucap Yura sambil mengunyah makanannya.

"Iya gue tau, tapi mau gimana lagi temboknya terlalu tinggi" jawab Sisca.

"Kata gue sih gapapa, ibarat kata kita ini kan masih cinta monyet" ucap Yura lagi.

"Hmm.. kita hanya bisa mendoakan yang terbaik"

Diary Salma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang