25.

175 3 0
                                    

Happy Reading ✨

Di hari minggu kali ini Salma ingin menikmati suasana pagi hari yang cerah itu di dalam Rumah Kacanya.

Ceklek..

Ia menutup kembali pintu kamarnya dan mulai berjalan menuju halaman belakang rumah.

Rumah yang hanya berlantai satu itu rupanya masih tampak sepi, namun saat akan melewati dapur terdengar Bi Tatik yang sedang bersenandung sambil memasak.

"Pagi bi... " Sapa Salma yang sudah berada di hadapan Bi Tatik.

"Eh non.. pagi juga non Salma yang cantik" jawab Bi Tatik di sela kegiatannya.

"Lanjut bi.. Salma mau ke rumah kaca" ucap Salma lagi.

"Siap non.."

Setelah itu Salma berlalu meninggalkan Bi Tatik yang sedang memasak.

"Baru ngerasain bahagianya jatuh cinta, eh malah beda agama. Kasian banget non Salma" gumam Bi Tatik.

Bi Tatik yang sudah bekerja sejak Salma berusia lima tahun turut merasa prihatin dengan keadaan Salma kali ini, ia tahu betul bagaimana perasaan Salma saat ini karena dari balita Bi Tatik lah yang merawatnya.

Salma tumbuh besar dengan baik, gadis yang rajin, pendiam, gemar membaca dan tidak pernah ingin keluar rumah jika bukan ke sekolah.

Usianya seperti anaknya yang di kampung, membuat Bi Tatik kadang merasa rindu dengan anaknya.

Setelah beberapa saat asyik melamun, Bi Tatik melanjutkan pekerjaannya.

Sedangkan Salma yang sudah berada di dalam rumah kaca, matanya tampak berbinar saat melihat isi di dalam rumah kaca yang sudah tertata lebih rapi dari sebelumnya.

Di dalam rumah kaca itu terdapat beberapa meja dan kursi, sekelilingnya dihiasi oleh berbagai macam tanaman, dan ada rak buku juga di sudutnya.

Disana Salma bisa membaca buku, dengan Amalia yang bercocok tanam, Julian menemani mereka sambil ngopi, dan Evan bagian memotret seperti hobinya.

Ting..

Salma yang sedang asyik membaca novel membuka ponselnya.

Salma yang sedang asyik membaca novel membuka ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah membaca isi pesan yang dikirim oleh Arka, ia menjadi salah tingkah sendiri.

"Cu banget anaknya om ray ini" gumamnya dalam hati, dan di sertai senyum merekahnya.

Sejak hari itu Arka rutin sekali melapor pada Salma jika dirinya sedang ingin pergi.
Padahal Salma tidak seberlebihan itu.

Arka yang selalu memperlakukan Salma dengan baik, menjadi suatu masalah tersendiri untuk Salma.

Bagaimana tidak? Jika Arka terus begitu baik dengan Salma maka perasaan Salma akan menjadi begitu dalam pada Arka.

Diary Salma!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang