01. Pulang Malam

1.8K 113 13
                                    

Seorang wanita cantik terlihat mondar mandir didepan pintu rumah menunggu kepulangan seseorang. Suasana malam sepi mencekam. Sangat sepi hingga yang terdengar hanya bunyi dentingan jarum jam. Wanita itu gelisah. Jam telah menunjukkan pukul tengah malam. Kemana suaminya, apa terjadi sesuatu di jalan. Wanita itu terus menerka-nerka dengan hati gelisah.

Broom

Lamunannya membuyar. Ada suara mobil diluar. Lekas ia buka pintu besar mansion tersebut. Terlihatlah sosok pria tampan berbalut jas hitam turun dari mobil mewah menjinjing tas kerjanya.

"Kamu darimana kenapa baru pulang"

"Aku lembur" balas sang suami datar. Bukan hal biasa lagi baginya. Sejak menikah dengannya pria itu selalu bersikap cuek dan dingin.

"Kamu sudah makan?"

"Belum"

"Kamu mau makan apa biar aku masakin"

"Kamu nggak masak" wanita itu gelagapan. Aura dingin yang lelaki itu pancarkan acap kali membuatnya ketakutan.

"Aku memasak tapi cuma sedikit. Ku pikir kamu makan diluar"

"Nggak sempat"

"Aku masakin nasi goreng kimchi aja mau?" Lelaki itu mengangguk singkat.

"Jangan terlalu pedas" tambahnya diangguki oleh sang istri.

Pasangan suami istri itu adalah Limario Kim dan Jennie Kim. Limario adalah anak bungsu dari dua bersaudara dari pengusaha konglomerat Korea Selatan Kim Minkyu dan ibunya bernama Seo In Ah. Sedangkan Jennie adalah putri dari Kim Soohyun dan Kim Jiwon. Keduanya almarhum saat Jennie duduk dibangku SMP akibat kecelakaan pesawat menuju Hawai untuk perjalanan bisnis.

Mereka menikah karena dijodohkan. Jika kebanyakan lelaki menolak perjodohan tersebut, Limario justru menerimanya tanpa bantahan. Limario sampai saat ini tidak tau dimana orangtuanya menemukan Jennie dan alasan mengapa mereka memilihnya sebagai menantu padahal mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Namun Limario tidak mau ambil pusing soal itu. Limario yakin orangtuanya tidak akan mungkin sembarangan memilih wanita untuknya.

Sebelum memasak, Jennie menyiapkan air hangat dan pakaian tidur Limario. Kegiatan itu telah dia lakukan sejak satu tahun ini. Jennie tidak pernah sekalipun tidur duluan sebelum Lim pulang meski matanya sangat mengantuk.

"Airnya sudah siap. Mandilah. Aku mau masak sebentar" Limario mengangguk singkat lalu masuk ke kamar mandi.

Jennie memilih memasak nasi goreng karena simpel dan mudah serta tidak banyak memakan waktu. Targetnya setelah Lim selesai mandi, nasi gorengnya telah siap supaya Lim bisa langsung makan.

Sepuluh menit kemudian Lim turun ke bawah dengan penampilan lebih fresh. Aroma harum tercium dari arah dapur. Istrinya masih berkutat dengan alat-alat masak ditengah malam begini alih-alih tidur nyenyak diatas kasur.

"Tunggu sebentar ya. Bentar lagi siap" kata Jennie saat merasakan kehadiran Lim. Pria itu tidak menjawab. Ia hanya duduk diam dimeja makan memperhatikan punggung Jennie.

Tidak butuh waktu lama nasi goreng Jennie telah siap disajikan. Ia menyimpannya di dekat Lim lengkap dengan air putih.

"Ayo makan biar bisa tidur"

"Makasih" jawab Lim seadanya. Asapnya masih mengepul diatas. Dari aromanya saja sudah mengunggah selera. Cacing-cacing diperut Lim meronta meminta diisi makanan.

Selagi Lim makan, Jennie balik ke dapur membuat susu hamil. Bulan lalu ia mendapati dirinya positif hamil. Dengan inisiatif sendiri Jennie pergi ke dokter untuk bertanya tentang seputar kehamilan hingga dokter menyuruhnya untuk meminum susu hamil setiap hari, memakan makanan bergizi dan pintar mengelola stress agar janinnya tetap sehat.

Gerak-gerik Jennie tersebut ternyata tak luput dari perhatian Lim. Dia lupa kalau istrinya itu sedang hamil dan sekarang malam semakin larut. Demi menunggunya pulang, Jennie rela begadang. Limario khawatir Jennie akan jatuh sakit jika setiap hari terus begini.

"Besok-besok gak usah tunggu aku pulang. Tidur aja duluan" ucap Lim tanpa memandang Jennie. Lelaki itu hanya menunduk menyantap makanannya.

"Aku gak bisa tidur kalau kamu belum pulang. Perasaanku selalu gelisah. Takut kamu dijalan kenapa-kenapa. Apalagi kalau kamu belum makan seperti ini, kamu akan tidur dalam keadaan lapar" jawab Jennie membuat Lim terenyuh.

"Bagaimana harimu di kantor. Apa ada masalah?" Jennie akan selalu bertanya setiap harinya sepulang Limario kerja. Dia ingin mereka saling terbuka agar hubungan mereka tetap awet.

"Klienku sangat cerewet. Dia meminta waktuku seharian membahas proyek di ruang rapat sampai-sampai kepalaku sakit" jawab Lim jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Kepalamu sakit? Kenapa tidak bilang sejak tadi. Mau minum obat?"

"Nggak perlu" tolak Lim.

"Biar enak kamu tidur nanti" Jennie tidak mengindahkan ucapan Lim. Wanita itu mengambil obat sakit kepala dari lemari obat.

"Makasih" ucap Lim menerima obatnya.

Selesai makan mereka ke kamar. Lim duduk bersandar dikepala kasur sambil memangku laptop. Ada laporan yang harus dia periksa.

"Jangan bekerja lagi. Kamu harus istirahat. Layar laptop itu radiasi" nasehat Jennie.

"Aku mau memeriksa email sebentar" ucap Lim.

Jennie mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur diatas nakas. Wanita itu naik ke atas kasur. Matanya sudah sangat berat. Tidak butuh waktu lama, mata indah itu telah terpejam menyambut alam mimpi. Selesai mengecek kiriman email dari sekretarisnya Lim menghentikan kegiatannya. Kepalanya menoleh ke samping. Jennie sudah tertidur pulas. Limario lantas menarik selimut sampai menutupi bahunya. Terakhir ia mengecup kening Jennie kemudian merebahkan tubuhnya.

Jam tiga pagi Jennie terbangun karena haus. Dia lupa mengambil air minum tadi sebelum tidur. Terpaksa ia harus menuruni tangga sepagi ini ke dapur. Sehabis balik dari dapur, Jennie menyentuh kening Lim. Ia takut pria itu diserang demam karena telat makan.










Tbc

Happy Anniversary 8 th Blackpinkeu. Gigiku sampai kering nyengir terus dari awal sampai akhir video 😂

 Gigiku sampai kering nyengir terus dari awal sampai akhir video 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Marriage Without LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang