Sesampainya di UKS, Raya langsung dibaringkan di kasur yang ada di ruang UKS, Gestara dan Nayla tidak melihat ada orang. “Masih, sepi, Ges, gimana dong, gua gak tau kalo tentang obat-obatan,” ucap Nayla, yang tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ck,” gumam Gestara yang kesal.
Gestara langsung mengambil kotak P3K, dan mengambil minyak kayu putih, lalu meletakkan di dekat hidung Raya, tidak lupa juga Gestara menuangkan minyak kayu putih di tangan nya, lalu mengelap ke kening Raya.
“Sini, Ges, gue yang megang,” ucap Nayla yang langsung memegang minyak kayu putihnya.
Gestara yang melihat tangan kiri, Raya terluka langsung mengambil obat merah.
“Tangannya kenapa?” tanya Gestara ke Nayla.
“Katanya kena paku,” jawab Nayla.
Gestara melihat luka Raya, yang cukup dalam, tidak cukup jika hanya diberi obat merah, mau tidak mau Gestara harus membawa Raya ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Saat Gestara sedang membalut luka Raya, tiba-tiba saja Raya membuka matanya.
“RAYA!” teriak Nayla.
“N-nayla?” tanya Raya, yang matanya masih buram.
“Iya, ini gue,” jawab Nayla yang kegirangan.
“Ini dimana, Nay?” tanya Raya.
“Di UKS, Ra, Lo pingsan tadi,” jawab Nayla.
Raya melihat ke samping, dan melihat Gestara yang sedang membalut tangan Raya.
Gestara? Batin Raya.
“Ayok,” ajak Gestara secara tiba-tiba, dan langsung menggendong Raya tanpa aba-aba.
“M-mau kemana?” tanya Raya yang masih merasakan pusing di kepalanya.
“Ke rumah sakit.”
“Lah, Raya ngapain di bawa ke rumah sakit?” tanya Nayla yang kebingungan.
“Dia harus dapat perawatan yang tepat.”
Tanpa basa-basi lagi, Gestara langsung pergi ke luar UKS, saat di pintu luar, ia melihat Bastian.
“Gestara?” tanya Bastian. Gestara tidak menjawab, ia tetap fokus menggendong Raya. Sedari tadi Raya hanya diam saja, ia masih bingung.
Bastian yang melihat Nayla keluar dari UKS dan ingin menyusul Gestara. Langsung di tahan oleh Bastian.
“Nay, mereka mau pada kemana?” tanya Bastian yang tangan nya masih memegang tangan Nayla.
“Ih, lepasin,” jawab Nayla sembari melepas paksa tangan Bastian.
“Jawab pertanyaan, gue dulu.” Bastian semakin mengeratkan tangan Nayla.
“Ck, iya, ya,” ucap Nayla yang kesal dengan tingkah laku Bastian.
Setelah menceritakan apa yang terjadi kepada Bastian, akhirnya Bastian pun melepaskan tangan Nayla.
Nayla yang ingin pergi menyusul kembali Gestara dan Raya, lagi-lagi ditahan oleh Bastian. “Apaan si, Bas, lepasin,” ucap Nayla.
“Lo mau ngapain?” tanya Bastian.
“Mau nyusul mereka, lah,” jawab Nayla.
“Mending gak usah nyusul, biarin mereka berdua, kalo Lo ikut nanti malah jadi nyamuk,” ucap Bastian.
“Iya juga ya.”
“Mending, Lo ikut sama gue,” ajak Bastian.
“Ngapain?” tanya Nayla yang heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful love (end) (revisi)
De TodoRaya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, akibat masa lalu nya. Gestara Sanjaya- siswa SMA yang terkenal dengan dingin, dan cuek terhadap wanita. Perjalanan Raya untuk mengejar Gestara...