"Yah, ngambek, gak seru ah," ucap Raya.
Mereka berdua tertawa bersama, bahkan di kelas, mereka adalah murid yang paling ceria.
“Anak-anak kalian kerjain tugas halaman 100 ya, tulis jawabannya di buku aja” ucap guru tersebut.
“Iya, bu,” ucap beberapa murid.
******
Saat Pelajaran pertama telah selesai, beberapa murid sedang melakukan peregangan, ada juga yang memilih bermain, termasuk Bastian. “Ges, ayok main pesawat dari kertas,” ajak Bastian.
“Gak, mending belajar,” tolak Gestara sembari membaca buku pelajaran.
“Ye, belajar mulu, lo,” ucap Bastian.
Gesatara hanya diam saja, ia malas untuk menanggapinya, di sisi lain Raya dan Nayla sedang tertawa bersama.“Ra, kita main tebak-tebakan gimana? Tapi lo nya menghadap ke sana,” ucap Nayla dengan rencana jahil nya.
“Boleh, deh, tapi nanti ganti-gantian,” ucap Raya.
“Oke.”
Raya pun menghadap ke arah samping, lalu Nayla menaruh tangan nya di atas kepala Raya, tidak lupa tangan satunya, Nayla gunakan untuk menempelkan sesuatu di punggung Raya, yang kebetulan rambut Raya sedang di ikat.
“Coba tebak di atas kepala, lo, angka berapa?” tanya Nayla.
“Hmm…. Pasti tiga,” jawab Raya, yang sebenarnya melihat dari bayangan di lantai yang terkena pantulan cahaya.
“Ih, kok bener,” ucap Nayla yang heran, karena Raya bisa langsung menebaknya. “Gue, kan pinter,” ucap Raya.
“Ayok, gentian,” ucap Raya, Nayla pun menghadap ke arah tembok, karena Nayla duduk di pinggir.
“Tebak ini berapa?”
“Lima gak si?” tanya Nayla.
“Salah, orang dua,” jawab Raya.
Guru Pelajaran kedua pun memasuki kelas, kelas yang tadinya agak berisik menjadi tenang kembali, sampai saat ini, Raya tidak mengetahui bahwa Nayla menempelkan sesuatu di punggungnya.
KRINGG
Tidak terasa, akhirnya bel istirahat pun berbunyi, Raya mengajak Nayla untuk pergi ke kantin, saat di kantin Raya mengalami kejadian yang tak terduga.
“Woi,” ucap beberapa murid yang terlihat di belakang Raya.
“Woi.”
“Woi.”
Raya yang merasa heran pun kebingungan, namun Nayla berpura-pura ikut kebingungan, padahal aslinya Nayla ingin tertawa puas
Maaf, Ra, ini ngakak banget, tapi gue belum puas Batin Nayla.
“Nay, ini kenapa dah, pada teriak-teriak ke gue?” tanya Raya.
“Gue juga gak tau, Ra,” jawab Nayla.
Raya pun mengajak Nayla untuk segera keluar dari kantin, ia berlari ke taman belakang bersama Nayla. Raya mengira di taman akan sepi, namun ternyata Raya salah, terlihat Gestara dan Bastian sedang duduk. Raya dan Nayla juga ingin duduk di kursi yang agak jauh, naum harus melewati mereka, Raya yang langsung ingin berlari, tiba-tiba Bastian menyuruhnya untuk berhenti.“Stop,” ucap Bastian.
“Kenapa, Bas?” tanya Raya dengan pura-pura biasa saja padahal dia panik.
Sial, kenapa Bastian, berhentiin gue?Batin Raya yang kesal.
Terlihat Nayla yang sangat senang, namun ia juga terlihat panik, karena Bastian pasti akan memberitahunya.
“Itu,” ucap Bastian sembari menunjuk Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful love (end) (revisi)
AléatoireRaya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, akibat masa lalu nya. Gestara Sanjaya- siswa SMA yang terkenal dengan dingin, dan cuek terhadap wanita. Perjalanan Raya untuk mengejar Gestara...