Hari ini, Raya tidak bersama Gestara, karena Gestara sudah berangkat sejak pagi.
Sesampainya di kelas Raya melihat, semua murid sedang berkerumunan, karena merasa penasaran, Raya pun langsung menaruh tas nya dan bertanya kepada Nayla.
"Nay, itu kenapa rame-rame gitu?" tanya Raya.
"Oh itu, Lo tau Lion sama Putri kan? Mereka kecelakaan, nah kita semua mau berinisiatif buat jenguk mereka," jawab Nayla.
"Oh, gitu toh," ucap Raya.
"Lo mau ikut kan?" tanya Nayla.
"Mau," jawab Raya.
"Yaudah, list sana," titah Nayla.
Raya pun pergi ke kerumunan itu, setelah list namanya, Raya kembali ke tempat duduk nya.
Setelah beberapa menit guru pun datang bersama Gestara.
"Maaf, ya, aku gak bisa jemput kamu tadi," ucap Gestara sambil duduk.
"Iya, gak apa-apa kok," ucap Raya.
Pelajaran dimulai seperti biasa nya, penjelasan materi, diberi soal, itu sudah makanan sehari-hari di sekolah.
Terkadang ada beberapa murid yang keras kepala, kadang mereka dihukum oleh guru.
Saat ada murid yang dihukum, terkadang juga kita senang atau pun sedih, ingin menolong, tapi takut kita akan terkena juga.
Setelah belajar hampir 3 jam lebih, akhirnya bel istirahat pun berbunyi, sontak semua murid pun pergi ke kantin, termasuk Raya dan Nayla.
"Nay, gue cari tempat duduk, lu mesen ya," ucap Raya.
"Iya, Lo mau mesen apa?" tanya Nayla.
"Mie ayam aja sama es teh manis," jawab Raya.
"Oke deh."
Raya mencari tempat duduk yang masih kosong, sedangkan Nayla memesan makanan di antara kerumunan. Setelah berhasil memesan makanan Nayla pun menyusul ke tempat duduk Raya.
Mereka berbincang bersama akan banyak hal.
"Nay, kok gue takut, ya?"
"Takut kenapa?" tanya Nayla.
"Gue takut, ada yang ngerusak hubungan gue sama Gestara," jawab Raya.
"Seharusnya Lo jangan takut, lawan rasa takut Lo, Ra, semakin Lo takut, semakin juga banyak masalah yang akan datang, jangan sampai ketakutan itu menutupi keberanian Lo," ujar Nayla.
Setelah Nayla mengucapkan kalimat seperti itu, Raya tersadar, semenjak ia berpacaran dengan Gestara, pasti ia akan merasa takut, bahkan sebelum Raya dan Gestara berpacaran, Raya lah yang tidak takut apapun. Tapi, kenapa semenjak Raya berpacaran dengan Gestara, banyak ketakutan yang menyelimuti Raya?
"Heh, jangan bengong, nanti kesambet," ucap Nayla.
"Lagian, kata-kata lu, buat gue sampai kepikiran," ucap Raya.
"Ya, maap, kan gue ngomong secara fakta," ucap Nayla.
"Lo tau, Ra? Banyak yang kehilangan, tapi semoga Lo tidak," ucap Nayla.
"Semoga saja."
Gue harap gue gak egois Batin Raya.
Setelah makanan datang, mereka pun makan bersama, sembari mengobrol, terkadang obrolan mereka nyambung, kadang juga tidak, biasanya yang satu kemana, yang satu juga kemana.
"Nanti, lagi ngobrol nya, makan dulu, pamali tau, makan sambil ngobrol," ujar Raya.
"Lah, Lo juga ngomong sambil makan ya," ucap Nayla.
Setelah makan, mereka tidak lupa untuk membayar, lalu pergi kembali ke kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi, kini kelas Raya tidak langsung sepi, karena mereka akan pergi ke rumah sakit, jadi semua murid yang ada di kelas IPS sedang membuat rencana.
"Yang cewek sebagian ikut sama Nayla, sebagian sama pacar," ucap Bastian.
"Kalo gak ada?" tanya salah satu murid perempuan.
"Yah, kasian jomblo, pake Abang ojek aja," jawab Bastian.
"Sebagian yang cowok ikut Gestara, sebagian nya sama naik ojek," sambung Bastian.
Mereka semua pun langsung pergi ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit, mereka berkumpul terlebih dahulu, agar tahu siapa saja yang belum datang.
"Woy, udah semua?" tanya Bastian.
"Udah," jawab semua secara kompak.
Setelah itu, mereka pun masuk ke kamar rawat Lion dan Putri.
"Lu gak apa-apa, kan, bro?" tanya Bastian kepada lion.
"Gak apa-apa, lah," jawab Lion.
Semua murid laki-laki, menyerbu kasur Lion, sedangkan murid perempuan menyerbu kasur Putri.
"Put, Lo gak apa-apa?" tanya Nayla.
"Gak apa-apa, Nay, makasih loh, udah datang," jawab Putri.
"Sama-sama," ucap Nayla.
Di ruangan itu, terlihat ada beberapa murid yang sedang mengobrol bersama, ada juga yang sedang bercanda dengan Lion ataupun Putri, beberapa murid juga ada yang sedang bermain handphone, ada juga yang sedang tiduran di lantai ruangan itu.
Raya memilih untuk duduk dan memainkan handphone nya, di samping kanan Raya terdapat Gestara yang sedang mengobrol bersama Bastian, sedangkan di samping kiri Raya terlihat ada Nayla yang sedang sibuk memainkan game di ponsel nya itu.
"Nay," panggil Raya secara diam-diam.
"Hm."
"Itu siapa, Nay? Yang diem mulu, terus dia pake kacamata," tanya Raya.
"Oh, dia temen rumah Putri, kalo gak salah namanya Mita," jawab Nayla.
"Oh, gitu toh," ucap Raya.
"Kata Putri sih, dia tuh orang emang pendiem gitu," ujar Nayla.
"Oh."
Kayaknya gue pernah liat dia, tapi dimana? Raya membatin.
"Cil," panggil Gestara.
"Kenapa?" tanya Raya.
"Sini," ucap Gestara.
Gestara menaruh kepala Raya di bahunya. "Ganti-gantian, sekarang bocil senderan di bahu, tiang," ucap Gestara.
"Kenapa gak nanti aja?" tanya Raya.
"Maunya sekarang," jawab Gestara.
Saat Raya dan Gestara sedang mengobrol, Raya melihat Mita sedang memperhatikannya, dengan tatapan mata yang tajam, seperti mata elang.
Dia kenapa ngeliatin gue sama Gestara? Batin Raya.
"Cil, kenapa?" tanya Gestara.
"Eh, gak apa-apa, kok," jawab Raya.
"Jangan diem mulu," ucap Gestara.
"Iya, iya," ucap Raya.
Raya bertanya-tanya, mengapa Mita melihat ke arah Raya dan Gestara? Atau ini hanya sebuah kebetulan saja?
Mungkin Mita kebetulan lihat aja kali Batin Raya.
Matahari sebentar lagi akan terbenam, menandakan bahwa waktu sebentar lagi akan malam, mereka semua akhirnya pamit pulang. "Bro, gue pamit ya, udah sore," ucap Gestara.
"Iya, hati-hati di jalan, makasih semua udah jenguk gue sama Putri," ucap Lion.
"Sama-sama," ucap beberapa murid secara kompak.
Mereka semua pun berkumpul terlebih dahulu, menunggu beberapa murid yang menaik ojek agar jalan terlebih dahulu, baru setelah itu mobil Nayla jalan, kini bukan Nayla yang menyetir melainkan Raya, baru setelah itu disusul oleh mobil Bastian.
Mereka semua kembali ke rumah masih-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful love (end) (revisi)
De TodoRaya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, akibat masa lalu nya. Gestara Sanjaya- siswa SMA yang terkenal dengan dingin, dan cuek terhadap wanita. Perjalanan Raya untuk mengejar Gestara...