Di pagi harinya, Raya terganggu oleh suara handphone miliknya. "Apaan si berisik banget," ucap Raya yang masih mengantuk, ia pun mengangkat telepon.
"Gue udah di depan," ucap seseorang dari dalam telepon itu.
Raya yang mendengar suara itu, tidak asing baginya saat melihat namanya, disitu tertera nama Gestara, yang artinya Gestara sudah ada di depan apartemen.
"Hah? Gestara udah di depan, anjir gue baru bangun," ucap Raya yang langsung pergi menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan bersiap, Raya pun keluar dan melihat Gestara yang sudah menunggu di depan mobilnya, Gestara melihat Raya dengan tatapan yang agak tajam.
Serem banget, dia marah? Batin Raya.
"Maaf, tadi aku telat bangun," ucap Raya.
Gestara hanya diam saja. Raya pun langsung memasuki mobil milik Gestara.
"You're angry?" tanya Raya.
"No, it's just that I don't like it when you sleep late, don't do it again."
Padahal semalam, Raya tidak tidur terlalu malam.
Sesampainya di sekolah, Raya dan Gestara datang ke sekolah bersama, terlihat beberapa murid melihat mereka.
Di kelas, Gestara dan Raya kembali duduk bersama, Raya pun langsung pergi ke bangku Raya, Begitu pun sebaliknya Bastian pun langsung pergi ke tempat Gestara.
"Gue seneng banget, Nay, ternyata perjuangan gue gak sia-sia," ucap Raya yang senang.
"Gue ikut senang, Ra, akhirnya Lo udah gak jomblo lagi," ucap Nayla sembari tertawa kecil.
"Iya, akhirnya."
"Oh iya, Ra, sebenernya gue mau ngomong sesuatu sama Lo," ucap Nayla dengan nada bicara yang serius.
"Ngomong apa? Nay?" tanya Raya yang penasaran.
"Sebenernya beberapa hari yang lalu sebelum Gestara nembak Lo, Bastian ngomong ke gue kalo Gestara sebenarnya memperhatikan Lo, bahkan Gestara pernah fotoin Lo diem-diem, Lo inget yang pas masukin kertas ke tas Gestara?."
"Iya inget."
"Dia nyimpen kertas itu, dia gak membuang sama sekali," sambung Nayla.
"Tapi, kok bisa Gestara mau sama gue? Apalagi kan Gestara punya trauma," ucap Raya yang heran.
"Kalo kata Bastian, Lo tuh satu-satunya cewek yang peduli banget sama Gestara, makanya Gestara bisa deket sama Lo," ucap Nayla.
"Masa, sih?"
"Ah, terserah lo,"
"Ayang, jangan ngambek dong, hahahaha," ucap Raya meledek Nayla.
"Ayang-ayang emang gue ayang Lo," ucap Nayla dengan kesal.
******
Saat pulang sekolah, Raya yang tadinya ingin pulang bersama Nayla, ternyata terpaksa harus pulang bersama Gestara."Besok, gak boleh bangun siang lagi," ucap Gestara sembari mengemudikan mobilnya.
"Iya," ucap Raya.
Gue pacaran berasa temenan anjir Batin Raya.
Saat Gestara sedang memegang setir mobilnya, salah satu tangan Gestara menggenggam tangan Raya.
Anjir, cok aduh bang, jangan dadakan bang Batin Raya.
Lucu mukanya merah Batin Gestara yang melihat Raya.
"Ges, boleh dengerin musik?" tanya Raya.
"Boleh, tapi playlist nya dari mobil ini aja, tinggal di nyalain aja," ucap Gestara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful love (end) (revisi)
RastgeleRaya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, akibat masa lalu nya. Gestara Sanjaya- siswa SMA yang terkenal dengan dingin, dan cuek terhadap wanita. Perjalanan Raya untuk mengejar Gestara...