GESTARAYA14

4 1 0
                                    

"Selamat pagi anak-anak, hari ini ibu akan membuat kelompok, untuk mengerjakan tugas bahasa Indonesia," ucap Guru bahasa Indonesia itu.

"Ibu akan sebutkan ya, nama-nama kelompok nya."

Satu persatu nama murid dipanggil, saat waktunya nama Raya dipanggil, siapa sangka ia akan berkelompok bersama Gestara.

"Kelompok 4 yaitu, Raya, Putri, Lion dan Gestara, silahkan duduk di kelompok masing-masing." Guru itu pun menuliskan soal di papan tulis.

Wah, kok bisa sekelompok sama dia? Mana gue duduk sebelahan lagi, sabar, Ra Batin Raya yang biasanya mendapatkan murid laki-laki yang menyusahkan Raya.

"Ayok, kerjain, tuh udah ada soalnya," ucap Raya sembari menunjuk ke arah papan tulis.

"Ayok, gue, putri sama Gestara bagian nyari," ucap Lion yang merupakan teman Raya.

"Lah, gue bagian nulis dong?"

"Iya lah, tulisan lu kan bagus," ucap Lion.

"Bilang aja, males nulis," ucap Raya.

"Nah itu tau."

"Udah, udah ayok kerjain."

Kok Gestara ngeliatin gue mulu? Dia cemburu? Apasih, Ra, inget udah putus, lagian dia kan yang minta putus duluan Batin Raya.

Gestara dan Bastian belum juga, memberi tahu bahwa yang meminta putus itu hanyalah bercanda saja. Mereka sengaja menunggu lebih lama karena mereka ingin sekali melihat reaksi Raya dan Nayla.

Saat Raya sedang fokus menulis, tiba-tiba saja tangan Gestara memegangi tangan Raya, Raya sontak kaget.

Makanya kalo gak sanggup buat putus jangan minta putus duluan Batin Raya.

"Lepasin, gak?" ucap Raya secara bisik-bisik.

Gestara hanya menggeleng saja, Raya semakin kesal, karena ia malu dan takut akan diejek oleh teman-temannya, Raya mencoba untuk melepaskan, namun semakin mencoba untuk melepaskan semakin erat juga pegangan tangan Gestara.

"Ra, kenapa?" tanya Putri yang heran akang tingkah laku Raya yang tidak bisa diam.

"Eh, gak apa-apa kok," jawab Raya.

Raya hanya bisa pasrah saja, ia pun berpura-pura biasa saja, walaupun tangannya di genggam erat oleh Gestara.

Saat Raya melihat Guru sedang berkeliling, ia panik dan langsung meminta Gestara untuk melepaskan terlebih dahulu.

"Lepas dulu, ada guru tuh," ucap Raya. Akhirnya pun Gestara melepaskan tangannya.

Sampai merah tangan gue digenggam sama dia Raya membatin sembari melihat tangan yang di genggam oleh Gestara.

Setelah guru duduk kembali di mejanya, tangan Gestara kembali menggenggam tangan Raya. Seakan akan Gestara tidak mau Raya pergi.

"Udah selesai," ucap Raya.

"Akhirnya, udah selesai juga."

"Kayaknya yang paling capek tuh, lu ya?" tanya Raya setelah melihat Lion melakukan peregangan.

"Oh iya, tentu saja."

"Nih kumpulin," ucap Raya sembari memberikan tugas yang tadi di kerjakan.

"Gue aja yang kumpulin, Put," ucap Lion.

"Gak apa-apa, gue aja Li," ucap Putri.

"Daripada lu berdua rebutan, mending kumpulin berdua sana," ucap Raya yang capek, melihat mereka berebutan untuk mengumpulkan sebuah buku saja.

Painful love (end) (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang