GESTARAYA 18

6 1 0
                                    

"Apaan, sih," ucap Raya sembari membanting handphone nya ke kursi.

"Kenapa, si, Ra?" tanya Nayla.

"Itu, si Gestara, gue kan ngebuat sw, terus dia ngeliat, abis itu dia langsung marahin gue, gara-gara Seblak gue level 5," ucap Raya.

"HAH? LEVEL 5? LU GILA, RA?"

"Lu aja, level 4, bego."

"Iya juga ya, terus Gestara kenapa?" tanya Nayla.

"Dia minta ketemuan besok," jawab Raya.

"Yaudah, ketemuan aja, lagian ini kan salah lu," ucap Nayla.

keesokan paginya. Terlihat Raya sedang mencari rok. "Rok nya mana sih? Apa masih basah ya? Terpaksa gue pake yang lebih pendek dari biasanya," ujar Raya.

"Nah, udah siap, tinggal berangkat deh, kayaknya gue jalan kaki aja, biar hemat juga," gumam Raya.

Ia langsung memakai sepatu, lalu berangkat ke sekolah, dengan berjalan kaki, saat baru melangkah, ia melihat sebuah motor berhenti di depannya.

"Itu siapa? Kok berhenti di depan?" Raya kebingungan, juga bertanya-tanya.

"Ayok, bareng gue."

"Lu siapa anjir, tiba-tiba ngajak berangkat bareng?" tanya Raya.

Orang itu melepaskan helm nya, dan merapihkan rambut yang sedikit berantakan itu.

"Gestara?"

"Hm, ayok berangkat bareng gue," ajak Gestara.

"Eh, gak us-" Raya belum sempat menyelesaikan omongannya, Gestara sudah memakai kan helm kepada Raya.

"Naik," titah Gestara.

Saat Raya sudah naik motor, tiba-tiba saja, Gestara membuka jaket yang ia gunakan. "Turun dulu," ujar Gestara.

Dia mau nya apasih, gue udah naik, malah disuruh turun Batin Raya yang kesal.

"Lu tuh pake rok pendek, pake nih," ucap Gestara sembari memberikan jaketnya kepada Raya.

"Iya, iya."

Setelah Raya memakai jaket, Raya pun kembali menaiki motor. Seperti biasa setelah sampai di parkiran sekolah Raya langsung turun, dan melepaskan helm, saat Raya ingin memberikan jaket kepada Gestara, Gestara menolak nya. "Nih, Ges, jaketnya," ucap Raya sembari memberikan jaketnya.

"Gak usah, pake aja," tolak Gestara.

"Lah, kenapa?" tanya Raya.

"Gue gak suka, lu pake rok terlalu pendek ke sekolah," jawab Gestara.

"Mending lu pake aja, daripada ada kejadian yang aneh," sambung Gestara.

"Yaudah, iya, makasih, Ges," ucap Raya.

"Hm."

Di lorong sekolah, semua murid hampir memperhatikan Raya.

"Itu, jaketnya, Gestara, kan?"

"Iya, kok bisa, dipake, Raya?"

Itu lah omongan-omongan yang Raya dengar saat berjalan, Raya hanya bisa menunduk saja.

Sial, akh Batin Raya.

Tiba-tiba saja, ada yang merangkul Raya. "Kenapa, nunduk?" tanya Gestara.

"Malu," jawab Raya.

"Gak usah malu, ada gue disini," ucap Gestara.

"Ikut gue ke belakang sekolah dulu," ucap Gestara.

Painful love (end) (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang