Malam, harinya, Raya pun memberitahu kepada Gestara bahwa dirinya sudah berada di rumah.
Raya: Ges, maaf banget, tadi ada urusan mendadak, aku udah sampai di rumah kok.
Gestara hanya membaca nya saja, entahlah biasanya Gestara akan langsung menjawab nya.
"Apa yang dikatakan oleh, Nayla itu benar?"
"Gak, gak mungkin Gestara kayak gitu," gumam nya.
Setelah Raya mendengar sesuatu yang membuat nya, terkejut bukan main. Ia semakin memikirkan hal yang negatif.
"Udah, jangan dipikirin, Ra," ucap Raya.
Keesokan harinya, setelah Raya bersiap, biasanya ia akan dijemput oleh Gestara, Raya pun menunggu di depan gedung apartemen nya, hingga beberapa menit lagi jam masuk sekolah, namun Gestara tidak kunjung datang. Kemanakah Gestara?
Raya: Ges, kamu gak sekolah? Aku udah nungguin di depan, kok kamu masih belum datang?
Gestara: Gue sibuk.
Raya: Loh, Ges, aku udah nungguin loh, bentar lagi juga udah mau masuk, aku harus gimana?
Gestara: Jalan kaki, gak usah ganggu gue.
"Kenapa, Gestara jadi kayak gini?" tanya Raya.
"Udahlah nanti aja mikirin nya, gue harus lari," sambung nya. Raya langsung berlari menuju ke sekolah, ia takut jika telat.
"Akhirnya sampai juga, untung masih ada waktu dua menit," ucap Raya.
Raya pun langsung pergi menuju ke kelas nya, saat Raya membuka pintu kelas nya, ia tidak melihat Gestara sama sekali, bahkan tas nya pun tidak ada.
Raya pun duduk lalu memanggil Nayla. "Nay," panggil Raya.
"Hm, kenapa, Ra?" tanya Nayla sembari berjalan ke bangku Raya.
"Gestara belum datang, ya, Nay?" tanya Raya.
"Belum, Bastian aja gak tau," jawab Nayla.
"Gue balik ke bangku dulu, ya, Ra, bentar lagi ada guru," ucap Nayla yang langsung berdiri dan pergi kembali ke bangkunya.
"Gestara kemana? Apa bener kata Nayla? Apakah Mita berhasil?" itulah beberapa pertanyaan yang ada di pikiran Raya.
"Bas," panggil Nayla.
"Napa beb," jawab Bastian.
"Lo tau kabar Gestara? Gue kasihan sama Raya," ucap Nayla.
"Gak tau, tapi, Nay, kemarin gue ngeliat Gestara lagi makan sama cewek, tapi bukan Raya, kayaknya gue pernah ngeliat soalnya gak asing mukanya," ucap Bastian.
"Hah? Restoran mana? Kapan? Jam berapa?" tanya Nayla.
"Satu-satu kalo nanya," ucap Bastian.
"Cepet jawab," ucap Nayla.
"Kemarin, restoran steik yang terkenal mahal banget, sekitar jam delapan malam," ucap Bastian.
Berarti setelah gue jemput Raya Batin Nayla.
"Ceweknya pake kacamata gak, Bas?" tanya Nayla.
"Kalo gak salah pake," jawab Bastian.
"Bangsat," umpat Nayla.
"Emang ada apa si beb?" tanya Bastian.
Nayla hanya diam saja, ia tidak menyangka Mita bisa mendapatkan Gestara, tanpa butuh perjuangan seperti Raya.
Nayla melihat ke arah Raya, ia melihat Raya yang sedang menunduk menatap handphone nya.
Kenapa Raya liat hp nya mulu? Apa Gestara ngirim pesan yang menyakitkan? Nayla membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful love (end) (revisi)
AcakRaya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, akibat masa lalu nya. Gestara Sanjaya- siswa SMA yang terkenal dengan dingin, dan cuek terhadap wanita. Perjalanan Raya untuk mengejar Gestara...