Lux membawa paksa Kristin ke dalam kamarnya, memojokkan kristin di tembok, memegang kedua tangan Kristin ke atas kepala hanya dengan 1 tangan, menciumnya dengan paksa. Kristin hanya diam saja, dia tak melawan karena tak mungkin menandingi kekuatan Lux namun dia juga tak merespon.
Lux memperdalam ciumannya hingga sedikit kasar. Kristin tetap tak merespon, hanya diam seperti patung.Tak mendapat perlawanan atau pun respons dari Kristin, Lux akhirnya melepaskan pagutannya di bibir Kristin, akhirnya Kristin mendapat kesempatan menghirup udara. Dia menatap lurus ke mata coklat Hazel Lux "apa sudah cukup? Apa hanya ini yg bisa kau lakukan padaku? Kau bilang aku tak pantas menjadi Luna mu, jadi apa aku pantas diperlakukan seperti ini? Atau kau hanya ingin tubuhku sebagai mate mu? Baik,. Lakukan lah!!"
Kristin berteriak pada Lux.Kristin sangat marah saat ini. Dia terus maju mendorong Lux untuk mundur selangkah demi selangkah hingga kaki Lux menyentuh sisi tempat tidur
Gerd memindlink Lux "jangan melawan nya Lux, dia sangat marah saat ini.. Terima lah Luapan amarahnya untuk kali ini. Kau tak akan teruka hanya karena 2 atau 3 pukulan dari gadis kecil ini"
Lux hanya diam, tapi dia setuju dengan apa yg dikatakan Gerd.Kristin mendorong Lux ke ranjang, dia naik ke atas Lux dan berkata "apa kau ingin melakukan ini dengan ku karena ikatan mate? Tapi ingin menjadikan wanita lain sebagai Luna mu karena kau anggap aku lemah? Kau terlalu serakah Lux. Tp baiklah akan ku berikan apa yg kau inginkan"
Kristin membuka kemeja linen Lux dengan sekali tarik semua kancingnya terlepas berserakan.Lux terkejut, dari mana kekuatan gadis kecil ini? Apa dia memang berbakat namun dirinya belum menunjukkan semuanya? Lux belum selesai dengan pikirannya, tangan Kristin sudah mengelus dada Lux dengan sensual.
Lux memejamkan matanya merasakan sentuhan tangan Kristin di dadanya.
Kristin menunduk menjilat dada Lux, lidahnya terus menari hingga ke leher, membuat tanda kepemilikan disana. Lux terus memejamkan matanya dan sesekali terbuka dan menggeram nikmat "hhmmgghh.." merasakan sensasi bibir Kristin yg terus menghisap dan menjilat dada, Leher hingga telinganya.Api gairah dalam diri Lux sudah berkobar siap menghanguskan segalanya
Lux memegang pinggang Kristin meremas pinggang ramping itu. Tangannya naik memegang tengkuk leher Kristin mengarahkan bibir Kristin dari lehernya ke bibir. Lux melumat bibir Kristin dengan penuh hasrat, lidahnya masuk kedalam mulut kristin membelit dan mengabsen setiap gigi putih Kristin.Tangan Kristin yang bebas sangat berani merobohkan tembok yg seharusnya tak mereka lewati. Yaap tangan kristin sekarang sudah ada diantara paha Lux, meremas benda yg ada di dalam celana linen yg sedari tadi sudah mengeras.
Lux menengadahkan kepalanya dengan mata terpejam merasakan remasan Kristin "baiklah, yg harusnya terjadi biarlah terjadi. Aku akan menerima nya apa adanya. Aku akan menandainya malam ini" Lux bergumam dalam hatinya. ya Lux memang sangat mencintai Kristin dari awal mereka bertemu namun dia menahannya karena memikirkan Pack dan kepemimpinan nya. Namun sekarang dia hanya akan melihat Kristin dan mencintainya.
suara erangan kembali lolos dari mulut Lux saat Kristin kembali mengelus dan meremas kejantanan nya "hmggh., aghh..bebe kau membuatnya sesak disana"
Kristin menatap Lux dan berbisik "apa kau ingin aku membebaskan nya dari dalam sana?"Lux tak menjawab, dia merespons dengan meremas dada Kristin
Kristin memejamka mata merasakan remasan tangan Lux.
Kemudian tangannya bersiap melepas ikat pinggang Lux, namun ketukan dari luar pintu kamar menghintikan nya begitu juga Lux yg bagun dari ranjang kini posisinya duduk memangku Kristin.
Kristin memegang dada Lux, mencegahnya beranjak untuk membuka pintu "apa kau bisa mencium aroma siapa yg ada di depan pintu? Kristin ingin memastikan apakah harus membuka pintu atau melanjutkan aktifitasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate from the Island of God
Werewolf[21+ warning] mohon bijak dalam membaca Luxer Maddox the Alpha King Airport Seattle sore hari, dia menuju pintu keluar setelah mengantar sepupunya yang menjalankan misi ke pack di Eropa. Melewati pintu arrival anging berdesir, harum stroberi dan bat...