BAB 1|embassy

320 11 0
                                    


Hari ini adalah sebuah awal yg akan membawa seorang Kristin, gadis 26 tahun menuju takdirnya yg tak pernah dia bayangkan.

jadwal interview nya di embassy jam 13.00

Dia membuka room chat dan mengirim pesan pada teman travelingnya Tirza.
"Tirz, todya aku interview to Jakarta untuk visa US, If approve, lets go to US Kristin mengetik dan menekan tombol Kirim

Setelah 1 jam, akhirnya dijawab oleh Tirza "Great!!! Sorry aku on duty"

Kristin tidak menjawab lagi dan menyimpan HPnya di saku.
Tiba di gate, pandangan Kristin beredar mencari kursi yang strategis, ahh di sana saja di samping tembok kaca. Dia memilih agar biasa memandangi pesawat di landasan pacu.

Kriatin sibuk memandangi pesawat di landasan pacu tiba-tiba ada seseorang duduk di sampingnya

Rasa penasaran menghampiri Kristin karena orang disampingnya begitu harum, seperti aroma parfum mahal. Sepertinya seorang Pria, Kristin mulai melirik dari ekor mataku, aahh iya pria!! Sepertinya seumuran" Kristin bergumam dalam hati.

Terdengar pengumuman untuk segera boarding, pria itupun bangun dari duduk nya, mereka berdua bangun barengan.
Ada kesempatan untuk Kristin menoleh ke arahnya, diapun menoleh ke arah Kristin.

Wajahnya hanya datar, juga tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Namun Kristin sempat melirik tag yang dia bawa berwarna biru yaitu priority tag, menunjukkan dia akan duduk di business class.

Kristin duduk dalam pesawat melihat keluar jendela, kebetulan dia di window seat. Pramugari mulai membagikan meals.

Kristin menyimpan meals yang di berikan pramugari, dia hanya terus menatap keluar jendela.

Tiba-tiba pramugari menghampiri Kristin dan memberikan segelas champagne dengan catatan kecil yang terlipat "selamat pagi nona, seorang tuan dari business class memberikan anda ini. Apa anda berkenan menerimanya?"

Kristin mengambil catatan yang diberikan "bolehkah saya membaca note ini terlebih dahulu?"
Pramugari mengangguk dan menyerahkan catatan itu.

Dalam note Tertera:

Hii,. Please accept this as our intoduction
I look up to you
you are gorgeous

Kriatin melipat kembali catatan itu.

Gorgeous mbah mu!!!  Kristin bergumam dalam hati.
"Apakah ini pria yang tadi digate duduk di samping ku?"

Dia bahkan tidak melihat ku dengan baik, dari mana kata-kata Gorgeous itu??
Gilaaaa !!
Tampan tapi anehh..
Dari mana dia tau nomor kursi ku?? Apa dia tidak takut salah orang?
K

ristin sibuk bicara dengan pikirannya.

Kemudian Kriatin menerima gelas champagne itu "tolong sampaikan terimakasih saya pada tuan yang mengirim ini"
Pramugari tersebut mengangguk dan permisi, sepertinya kembali ke business class untuk manyampaiakan pesan dari Kristin.

sebenarnya tak perlu menginap karena interview embassy tidak sampai 1 jam. Tapi Kristin ingin menikmati Jakarta mumpung disini.

Keluar bandara Kristin mencari taksi menuju US embassy.
Selesai interview, dia menuju hotel yang tak jauh dari embassy, berjalan kaki hanya 8 menit

Check-in, menerima kartu kamar dan pergi ke room nya, Kristin mengganti pakaian dan istirahat sebentar.
Saat bangun sudah pukul 19.00

Ada night club di lantai 11. Okay.. Lets go bersenang-senang sebentar.
Kristin membawa 1 pakaian pantas untuk ke club. Sebuah dress hitam sedikit diatas lutut, dengan bagian punggung terbuka hanya ada tali silang disana.
Kerah V agak lebar memperlihatkan sedikit belahan dada. Dengan flat shoes cream dan sedikit aksesoris gaya korea

Setelah siap, Kristin naik ke Lantai 11
Keluar dari lift, di sebelah kiri ada pintu besar dangan 2 daun pintu yg bisa dibuka kanan kiri, ada nama club di tembok sebelah kanan pintu besar itu. Tak lupa ada 2 bodyguard berdiri di depan pintu. mereka menganggukan kepala. Membuka pintu untuk Kristin, baru selangkah masuk alunan musik yg keras menyeruak.

Kristin mengambil kursi di depan meja bartender, dan mulai memesan minumannya "cocktail dengan vodka please!!"

Bartander menganggukan kepala, mulai beraksi meracik.
Menyodorkan gelas coktail kehadapan Kristin, dia menerima dan meneguknya.

Kriatin mendorong gelas kembali ke bartender "satu lagi, segikit lebih keras"

Pria bar itu mengangguk dan kembali meracik, kemudian menyodorkan minuman ke 2 pada Kristin.

Kristin menerimanya dan minum kembali dengan sekali teguk, dia minum hingga gelas ke 4 dan mulai merasa sedikit pusing..


*Kristin POV*

Mari Turun ke lantai dansa, menari semauku dangan alunan musik keras.
Ahh beberapa menit nafas ku agak ngos-ngosan, buliran keringat muncul di dahiku

aku meminta air mineral dan segelas cocktail yang sama yaitu gelas ke 5

Pusing dikepala bertambah dan sekarang aku mau ke toilet.
Okeee.. Aku menarik nafas dan menggelengkan kepala mengusir sedikit rasa pusing dan mencari kesasaran.

langkah ku terhuyung ke toilet melintasi lorong. Saat akan tiba diujung lorong, tiba-tiba pintu sebuah privat room terbuka.

Seorang lelaki keluar dengan setelan rapi ala kantoran namum sedikit berantakan.
Celana kain dark grey yang diseteika rapi tanpa kerutan, kemeja hitam lengan panjang namu lengannya telah terlipat sampai siku, dua kancing kemja atas nya juga sudah terlepas menampakkan leher nya yang menggoda rahang yang kokoh.
Rambut dengan gel rapi disisir kebelakang namun bagian depan sudah agak acak dan beberapa rambut meluncur di dahinya.










Hii.. Readers!!!
Semoga suka yaa..dan selalu menantikan update dari ku
Selalu mohon dukungannya 🥰✨

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang