BAB 4|Quinault

103 5 0
                                    

Duke akhirnya menawarkan Tirza & Kristine karena mereka searah
Dua gadis itu tampak berpikir, namun Tirza akhirnya membuka suara "Baiklah, terimakasih banyak. Tapi boleh aku tau namamu? Aku Tirza. Apa kau penduduk asli disini?" Tirza mengulurkan tangannya
Duke mengulurkan tangan untuk menyambut tangan Tirza "aku Duke, ya aku tinggal di sini sejak lahir" kemudian melepaskan tangan Tirza

Tirza memperkenalkan gadis di sebelahnya "oke,.ini Kristine teman ku. Kami berdua berasal dari Bali, Indonesia. Apa kau pernah mendengar nya atau mungkin pernah datang?

Kristin mengulurkan tangannya sopan "hii.. Aku Kristine"
Sebelum Duke menyambut tangan Kristine, Lux menyambut tangan Kristine terlebih dahulu namun tidak mengatakan apapun.
Kristine membuka suara "hiii.."
Lux hanya mengangguk. Memegang tangan kristin dengan erat beberapa saat sebelum akhirnya melepaskannya

Dari awal memang dia memperhatika interaksi 3 orang diluar mobil.
Dia merasa ada yg tidak beres saat Tirza mengulurkan tangannya, aahh Gadis kecil disebelah pasti juga akan mengulurkan tangan untuk berjabat.
Lux turun dari mobil dengan cepat, tepat waktu dia menjabat tangan Kristine sebelum Duke menyentuh tangan Mate nya. Yaa Gerd mengendalikan Lux sepenuhnya,tidak ada yang boleh menyentuh mate nya bahkan dia sendiri belum pernah menyentuh gadis manis ini.

Ada getaran aneh di kulit Lux saat menyentuh Kristine, seperti ada arus liatrik kecil yang merayap di kulitnya. Terasa sedikit geli Lux menikmatinya beberapa saat sampai Kristin menarik tangannya.

Kristin merasa sedikit aneh saat pria tampan ini datang mendekat dan menjabat tangannya, aroma amber dan pohon pinus hujan tropis sedikit sentuhan mint menyebar dari tubuh pria tampan ini. pria ini memiliki aroma yang seperti menenangkan jiwa Kristine membuatnya ingin memeluk pria di depannya. Kristin sedikit menggeleng untuk menghilangkan perasaat aneh itu.
Apa ini karena jetleg, dia berhalusinasi bodoh!! Segera menarik tangannya

Duke tersenyum dalam diam melihat tingkah Alpha nya, sadar diri Duke mengambil lugage kedua gadis itu, menyimpannya ke mobil
Ketiga orang itu masuk mobil dan luk membuka pintu belakang untuk para gadis, dia duduk di depan bersama Duke yang menyetir mobil
Dalam mobil Lux menahan hasrat mati-matian dari aroma memabukkan Kristin. Mengunci Wolf nya jauh dalam dirinya

2 jam kemudian mereka sampai di Quinault, di salah satu hotel tempat Kristin dan Tirza menginap.
Kedua gadis itu turun, Lux tidak turun bahkan tidak menoleh sedikitpun pada Kristin. "Thank you!! Ucap Tirza ke Duke yang kini menyerahkan lugage.
Duke hanya mengangguk dan masuk kembali mobil melaju pergi

Lux membuang nafas kasar, "buka semua kaca mobil" perintah Lux
Berharap semua aroma Kristin menghilang dari dalam mobil, terbang bersama angin di jalan yang mereka lintasi menuju Pack

Sampai di Pack house Lux dan Duke tidak berbicara apapun, seakan tak pernah terjadi apapun.
Duke langsung menuju tempat latihan dan Lux melenggang ke kantornya.

Lux hanya mengurung diri salam kantornya hingga wakru makan malam
Ibu nya yaitu Luna Irene menghampiri Lux ke kantor nya. Mendengar ketukan pintu Lux mengangkat kepalanya dari meja, tentu dia tau siapa yang datang dengan insting dan penciuman seorang Apha King. Lux mengusap wajangnya kasar "masuk"
Luna irene masuk dan menatap putranya "apa kamu lembur sayang? Ibu minta omega bawakan dinnee mu kemari ok?"
Lux menggeleng, "it's okay mom, aku akan kembali ke menssion, ayoo"

Lux melangkah besar ke kamarnya,mandi dan dinner kembalj ke kamar untuk tidur.
Namun Gerd terus mengoceh di pikirannya, "Lux ayo temui mate kita, aku merindukannya"
Lux merasa sangat pusing "diamlah anjing sialaan, rindu katamu? Kau bahkan baru melihatnya sekali, apa dia mengenal mu? Simpan saja untuk dirimu sendiri rindu sialan yang kau katakan"

Gerd sangat marah "kau yang diam brengsek, jangan terus menolakku. Kalau kau tak ingin menemuinya, biarkan aku pergi menemuinya. Jangan menolak kendaliku, jangan mengunci ku sialaaan"

"Pergilah dengan kaki mu sendiri jika kau mampu" Lux membalas dengan tak acuh
Kali ini Gerd sangat bengis "jangan meremehkan ku Lux, kau bukan apa-apa tanpa aku, aku bisa memilih siapa pun selain kau. Tapi kau tak bisa memilih wolf mu. Sekarang Kita saling terkait satu sama lain, jangan menyentuh batasan masing-masing. Kau hanya cangkang kosong tanpa ku dan aku hanya angin tanpa mu. Ku beri waktu sampai besok jika kau tak menemui mate kita dengan alasan apapun, jangan menyalahkan siapapun jika aku tak menggubris mu lagi"

Gerd memutuakan mindlink, Lux tertegun lama mencerna kata-kata wolf nya. Baru kali ini Gerd berbicara panjang x lebar. Lux menjambak rambutnya kasar, bukan tanpa sebab sikapnya begini. Dia hanya ingin yang terbaik untuk pack, tanggung jawab pack dipundaknya. Dia tak bisa hanya memikirkan diri sendiri meski di satu sisi ada tarikan kuat ke arah wanita itu yaa mate nya. Dia seperti medan magnet, seperti gravitasi
Lux harus mengendalikan diri setengah mati didekat Kristin.

Pagi-pagi Lux sudah bangun, jogging di area pack hous kemudian ke arena latihan. Para warrior yang ada di arena menyapa Lux sebagai Alpha mereka, dia menghabisakan setengah hari disana.
Kembali ke mansion saat siang sudah menjelang sore.

Lux memindlink beta nya James "James kau mendengarku?
" iya Alpha, silahkan"

"Aku tidak ke kantor hari ini, jika ada yang mendesak cari aku di mension"

"Baik Alpha" james mengerti

Gerd benar-benae sepi hari ini, tak ada celotehan nya atau pun hanya sebuah geraman dari nya pun tak ada.
Lux mencoba memindlink "Gerd kau di sana?"
Hening,.. Tak ada jawaban
"Gerd,.sepenting itu kah mate untuk mu?

" diamlah Lux jangan banyak basa-basi, waktu mu sampai malam ini menemuinya.
Dan kau tau sudah pukul berapa ini" Gerd akhirnya menjawab, jelas nadanya sangat marah
Lux hanya diam, ya saat ini 19.00 sudah waktunya makan malam.
Tapi Lux belum ada keinginan menemui mate nya,. Aahh namanya saja dia lupa.
Siapa nama wanita itu ya?? Keira? Kisna? Kina? Kerti? Arrgghhh" Lux menggaruk kasar rambutnya yang tidak gatal sama sekali

Dia turun dan dinner, kembali naik ke atas masuk ke dalam kamarnya, pergi mandi dan mengguyur seluruh tubuhnya dibawah shower. Keluar dari kamar mandi mengeringkan rambut mencari piyama dan menghempaskan tubuhnya di ranjang. Biarlah ini berlalu dulu, dia masih bimbang bagaimana bisa mate nya seorang manusia biasa

Pagi hari Lux bangun seperti biasa pukul 06.00 pergi jogging dan sarapan
Dia mandi dan bersiap ke kantor.
Tiba di kantor James sudah menunggunya, melaporkan ada Beruang besar yang mengacak-acak pertanian sebelah timur pack. Beruang itu muncul pada sore menjelang malam dan sudah 2 hari terjadi.

Mereka harus berlari dalam bentuk wolf ke sisi timur pack karena letaknya di ujung timur jauh sebelum perbatasan timur pack.
Namun beberapa kali mencoba, sang Alpha tak bisa menemukan sisi wolf nya, tak bisa berganti shif. Lux marah dan frustasi, dia memanggil-manggil Gerd denga frustasi namun hening tak ada jawaban sesikit pun. Bahkan nafas Gerd dalam dirinya pun tak terdengar
Lux bersimpuh ditanah, mencakar dan memukul tanah beberapa kali.
James betanya langsung maju dan mengangkat sang Alpha dari tanah.

Kali ini bukan sebagai beta, namun sahabat sejak kecil. James memanggil dengan nama "Lux..apa yang terjadi? Sadarlah.. Heii tenanglah.. Tenang.. Lihat aku!!!! Luxer..tenanglah!!
James terus memegangi Lux yang berusaha memberontak mencoba menyakiti dirinya.
Ayah Lux yaitu sang mantan Alpha yang mendengar keributan di luar mension dekat kantor langsung menghampiri putranya yang seperti tak terkendali.

" Lux.. Kau kenapa nak,. Hei lihat ayah.. Ayah disini, ayah memegang mu tenang lah. Kendalikan dirimu dan katakan apa yang terjadi"

Lux yg ada di pelukan ayahnya menoleh melihat ayahnya dengan mata merah dipenuhi airmata, kebingungan dan kekhawatiran. "ayaah,.aku tidak bisa merasakan wolf ku, aku tidak bisa merasakan Gerd, aku tidak bisa berganti shif"

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang