BAB 29|Aera kembali

48 5 0
                                    

Kristin menatap wanda yg tersenyum penuh kemenangan dihadapannya "apa maksud mu?"

Wanda tertawa "haha..sudah aku katakan, kau hanya wanita pengganti. Aera sudah kembali!"

"Aera??" Kristin bergumam

"ya, Aera Daneen, dia adalah Mate Lux!" Wanda berkata menyunggingkan senyum.

Dua kata terakhir Wanda membuat hati Kristin berdenyut sakit. Jika Aera adalah Mate Lux, lalu siapa dirinya? Wanita kedua?

Wanda melanjutkan kata-katanya "Aku yakin Lux belum pernah menceritakan tentang Aera padamu, dia juga tinggal di sini. Di paviliun yg sedang didatangi Lux!"

Hati Kristin semakin berdenyut sakit, apa kau pernah merasakan hati mu dicabut paksa dari tempat nya? Rasa sakit itulah yg sedang menimpa dada Kristin. Dia tak merespon Wanda lagi.

Dia melangkah melewati Wanda dan Felice menuju ruangan yg Wanda maksud, dia akan menemukan Lux dengan ikatan mate mereka. Kristin tiba di ruangan yg pintu nya setengah terbuka, Kristin masuk kedalam ruangan bernuansa biru dan putih itu, sama besarnya dengan kamar Lux. Kakinya berhenti melangkah, seketika terasa sangat lemas ketika melihat Lux sedang memeluk seorang wanita yg duduk di atas meja Es. Wanita itu sangat cantik berambut merah, mata hijau emerald yg indah menggambarkan kesejukan hutan, kulitnya putih seputih porselen.

"apa semua ini??" Kristin bergumam dalam hati, "aku mohon, ini hanya mimpi buruk!" dia tak ingin melihat adegan di depan matanya ini. Dia meremas ujung piyamanya dengan kuat berharap semua ini hanya mimpi dan segera bangun dari tidurnya.

Kaki Kristin tak bisa menopang tubuhnya lagi ketika wanita bernama Aera itu Mengecup bibir Lux, dia Luruh dan bersimpuh di lantai, Jiwanya terasa meninggalkan badannya, kehampaan dan perih di dada menguasai dirinya. Air mata Kristin mengalir membasahi kedua pipinya. apa ini alasan Lux tidak mau menerimanya di awal? Dari awal hatinya sudah milik wanita lain?

Kristin merasa sangat idiot dan murahan, berkali-kali memohon meminta kesempatan pada Lux. keadaan ini tidak bisa menyalahkan siapa pun. dari awal cinta ini hanya tentang Kristin sendiri, hanya cinta nya sendiri. Apa memang seperti ini wanita yg dikuasai cinta? Sedikit kata-kata dan tindakan manis dari Lux membuatnya lupa daratan, menyerahkan semua yg dia miliki pada Lux.

yang dia sesali kenapa Lux tidak jujur dan mengatakan semuanya? Apa perasaan Lux selama ini hanya rasa kasihan? kepala Kristin kosong otaknya seperti menguap ke udara memikirkan semua ini. Kristin meraba perutnya, rasa sakit yg luar biasa di bagian pusarnya membuatnya meremas piyamanya.

James menoleh mendengar suara lutut yg beradu dengan lantai "Luna!" James menghampiri Kristin, ingin membantu nya berdiri. Namun aliran Listrik mengaliri seluruh tubuh Kristin, James mengurungkan niatnya, dia bukan lawan dari kekuatan Kristin. "Luna, apa saya bisa membantu anda berdiri?" James melanjutkan berkata.

Kristin mengangkat tangannya, membuat gerakan menghentikan James.

"apa yg kau lakukan disini Kristin?" suara dingin Lux terdengar di telinga Kristin namun Kristin masih terjebak dalam kesedihannya.

"tempat ini bukan tempat yg bisa kau masuki sembarangan, Keluar lah dari sini!" suara Lux kembali terdengar.

Kristin berdiri dengan segenap rasa sakit dihatinya, bahkan kini di perutnya. Dia menatap Lux dengan mata yg basah "jadi ini alasan kau menolakku dari awal? Maafkan aku yg terlalu memaksa untuk bersama mu, memaksamu bersama takdir yg tak kau harapkan!" Kristin mengucapkan kalimat yg menyakiti dirinya sendiri. "aku tidak bisa berada di kediaman ini lagi" dengan segenap kesakitannya melangkah pergi.

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang