BAB 13|Battle Arena

67 5 0
                                    

Kristin dan Georges hampir tiba di bangunan suci tempat sidang namun semua orang telah keluar dari ruangan. Kristin menatap George "apa yg terjadi?"

"Sepertinya pertemuan sudah selesai, kita terlambat" George menjawab singkat.
Lux keluar dari ruangan beriringan dengan Alpha Fransoa dan beta Sam, Namun Georges bertanya pada Alpha Fransoa "apa yg terjadi uncle?" Alpha Fransoa menghentikan langkahnya begitu juga Lux dan beta Sam "pertemuan sudah selesai nak, dari mana saja kamu? kita hanya membahas pesta penyambutan Pack dari india yg akan berkunjung besok"
Lux sedari tadi terus menatap Kristin namun Kristin tak menyapanya ataupun menatapnya balik. ya Kristin mengacuhkan Lux, dia tak peduli dengan Pria itu dan Lux tak nyaman dengan sikap Kristin. dia merasa kecewa dan hampa diacuhkan oleh Kristin.

George menganggukkan kepala dan meminta maaf pada Alpha Fransoa "maaf tadi aku menjemput Kristin dimension dan menunggu dia mengeringkan rambut"
Lux menatap tajam ke arah George dan Kristin, apa mereka berduaan saja tadi di kamar? Lux sangat kesal seperti ingin menghancurkan seluruh bangunan pack.
"aku akan ke tempat latihan, Flow menunggu ku di sana" Lux melangkah ke arah arena latihan.

George ingin mengajak Kristin melihat arena latihan juga "apa kau mau melihat arena latihan juga? kau bilang belum pernah kesana"

"tentu saja, ayo kita kesana. aku suka arena latihan" Kristin menjawab antusias namun akan agak canggung karena Lux dan Flow ada di sana juga.

Georges dan Kristin tiba di arena Latihan, Lux sedang memandu Flow belajar menembak. Pandangan Kristin tertuju pada Lux dengan dada dan perut terekspos, dia hanya mengenakan celana trening hitam tanpa atasan.
sedangkan Flow hanya mengenakan Sport Bra pink dengan celana pendek denim
jantung Kristin berdegup kencang dan dadanya terasa panas melihat Lux dan Flow dengan mesra memegang senapan, kulit mereka saling bersentuhan

Kristin menggelengkan kepalanya mengusir rasa tak nyaman di hati dan pikirannya "Apa kau mau bertanding memanah dengan ku?" Kristin menoleh pada Georges. "hahaa., kau yakin ingin melawan ku? aku adalah pemanah terbaik di Pack" Georges tertawa mendengar tantangan Kristin

Kristin tersenyum kecil "tunjukkan di lapangan"
Georges membalas senyuman Kristin "Baiklah,.peraturan sederhana. masing-masing mendapat 5 anak panah. yg bisa memanah lingkaran tengah papan dengan anak panah terbanyak yg menang. Jarak papan 600 meter dari pemanah" Georges menjelaskan permainan

Kristin melepas Hodinya melewati kepalanya, mengikat rambut hitam panjangnya menjadi sanggul berantakan. dia hanya mengenakan Sport Bra maroon dan celana legging panjang hitam.
mata Lux berkilau emas melihat mate nya itu "siiaal,.apa yg dia lakukan? dia sangat seksi, aku ingin membutakan semua mata pria disini yg menatap mate ku. terutama mata sialan Georges." Lux menggeram dalam hati
Kristin memilih busur dan mengambil 5 anak panah yg diberikan warrior padanya.

Kristin memejamkan mata merasakan dan menilai arah angin, memposisikan panahnya, menoleh ke samping kanan menatap lurus ke mata Lux, dia bergumam dalam hati "Luxer Maddox amati aku" Kristin tau Lux bisa mendengarnya. dia bisa membaca pikiran kan.
Kristin melepaskan anak panah tanpa tanpa melihat ke arah papan, dia terus menatap mata Lux dan menyunggingkan senyum ketika mendengar suara mendengung, dia tau panahnya mengenai sasaran dengan tepat. semua orang bersorak dan bertepuk tangan. begitu juga dengan Georges, dia mengenai sasaran dengan tepat.

Kristin mengambil anak panah ke 2 nya, memposisikan busur kembali memejamkan matanya merasakan angin. Kristin melepaskan panah tanpa membuka mata, lagi-lagi itu mengenai tengah papan sasaran. menyebabkan anak panah yg pertama terbelah. semua orang menatap kagum pada Kristin termasuk Georges. panah ke 2 Georges memang mengenai sasaran tapi anak panah nya jatuh di samping panah pertama.

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang