BAB 23|Mating

125 7 0
                                    


Kristin hanya menatap langit-langit kamarnya hingga jam 3 dini hari dia mendengar langkah dari tangga dan masuk ke kamar Lux, dia sangat ingin menghampiri Lux namun khawatir apa Lux akan baik-baik saja jika dia dekati?
Kristin mondar-mandir dalam kamarnya sendiri. Dia mengintip dari pintu kamar nya, menyembulkan kepala saat James keluar dari kamar Lux "jameesss.." dia berbisik.

James menoleh kearah kamar Kristin dan menghampirinya "Luna..ada yg bisa saya bantu?"

Kristin berbicara diluar kamarnya "bagaimana keadaanya James?

" saat ini Alpha sudah baik-baik saja, dia istirahat dikamar. Anda bisa menemuinya nanti"

"Apa yg harus aku lakukan James?" Kristin saat ini dalam kebingungan yg teramat sangat.

James menatap Kristin "anda tau pasti jawaban nya Luna."

Kristin menunduk menyembunyikan wajahnya, ada rasa malu yg dia sembunyikan "dia tidak ingin aku membantu nya"

"Saya dapat menjamin Alpha sangat menginginkan anda, dia hanya tak tau anda sudah siap jadi tunjukkan dan yakinkan dia anda sudah siap. Cintanya pada anda melarang dia memaksa untuk mengambil haknya. Jika anda tak membantunya, dia akan menderita selama 3-4 hari. Saya permisi Luna" James meninggalkan Kristin yg hanya diam tak menjawab.

*****

Kristin mengetuk pintu kamar Lux dengan ragu namun dari dalam terdengar jawaban tegas dari Lux "masuk lah!!"

Aroma memabukkan dari Kristin menyeruak memenuhi hidung hingga kepala Lux saat Kristin mulai masuk ke dalam kamarnya.

Kristin melangkah masuk, ternyata Lux sudah mandi, mengenakan celana panjang kain dark grey ala kantoran, bersiap mengenakan kemeja Hitam nya.
Dia tak ingin menanyakan keadaan Lux, dia tau Lux tak baik-baik saja sampai dia menjadi Luna nya sepenuhnya.

Kristin meraih kemeja Lux, membantu nya mengenakan kemeja itu. Lux menahan diri hingga hampir mati rasanya, dia memang sudah meminum suppressant namun ikatan mate yg kuat ini membuat obat nya tak bekerja sama sekali. Lux hanya bisa menahan nafas mengatupkan gigi nya erat-erat.

Kristin memandang dada Lux didepannya, turun ke perut six pack nya dan pandangannya terhenti di bekas luka tikam di perut kanan Lux.
Kristin mengulurkan tangan menyentuh dan meraba luka di perut kanan Lux.

"Apa ini masih sakit? Kristin bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari luka berukuran 2 jari yg dia sentuh.

Lux memejamkan matanya merasakan sentuhan jemari kristin di perutnya yg membuat darahnya berdesir.

"siaall!! Apakah dia mencoba menggoda ku?" Lux mengumpat dalam hatinya.

"Dia memulainya Lux, itu sinyal dari nya bahwa mate kita sudah siap. Lakukan lah sekarang" Gerd dengan senang hati memprovokasi Lux.

"Apakah di otak mu hanya ada hal itu Gerd??? geram Lux yg setengah mati menahan diri dari gejolak akibat sentuhan Kristin.

"apa yg salah?? Dia milik kita, menyentuhnya tidak melanggar hukum alam" jawab Gerd seakan tanpa dosa.

Lux tidak tahan lagi, dia menggenggam tangan Kristin, meminlink James "aku tidak ke kantor atau kemana pun hari ini, Jangan menungguku. Tidak ada yg boleh naik kelantai atas mension sampai aku perintahkan." Lux memutuskan mindlink sebelum James bisa menjawab.
Namun james sudah menerima perintah dari Alpha nya, dia mengerti betul apa yg terjadi.

Mata hazel Lux terlihat gelap, dia mencoba menjernihkan pikiran nya dari gairah yg hendak menguasainya.

namun Kristin salah mengartikan tatapan Lux, dia menarik tangannya dari perut Lux "maaf jika aku membuat mu tak nyaman"

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang