BAB 21|She was my Heart

61 6 1
                                    

Kristin memutuskan kembali ke kamarnya dan mengunci diri.

*di dalam kamar Lux*
Luna irene berbalik dan menatap Wanda "apa yg kau bawa sayangDia menunjuk pakaian di tangan Wanda

"ah..ini baju ganti untuk Lux"  Wanda menjawab dengan antusias.

Luna irene menatap Lux dan beralih kembali melihat Wanda "kau tidak perlu melakukan ini sayang, Lux sudah memiliki pasangan nya. dia akan melakukannya untuk Lux. kau hanya akan membuat dia tak nyaman"

tatapan Wanda berubah pada Luna irene, seakan tak suka dengan apa yg diucapkan nya "ada apa dengan gadis itu, dia seolah tak suka dengan apapun yang aku Lakukan, apa masalah nya?"

Lux menjawab sebelum Luna irene mengeluarkan suara "Aku pikir kau tau jawabannya Wanda"

Wanda menatap tajam pada Lux "aku adalah orang yg sangat dekat dengan mu bahkan jauh sebelum dia datang. dia sangat egois dan munafik, dia menjauhkan mu dari ku. apakah dia ingin menjauhkan semua orang dari mu? seolah hanya ada dia di hatimu."  Wanda mengutarakan kesal dalam hati nya

hasrat dalam diri Lux tidak menyukai apa yg dikatakan Wanda, terlebih lagi Gerd yg sedari tadi mengumpat dalam pikiran Lux tak terima perkataan Wanda pada Mate nya.

Lux menegakkan duduk nya "Simpan mulutmu yg jahat itu Wanda, kita memang dekat tapi perasaan di masa lalu harus ditinggalkan di masa lalu. sekarang kau hanya saudari bagi ku, dia adalah pasangan ku sekarang. kami terikat satu sama lain jadi dia tidak nyaman dengan sikap mu pada ku. jangan pernah menghinanya di hadapanku atau di depan orang lain, jika kau melakukannya lagi, itu tidak akan baik untuk mu" Lux memperingatkan Wanda dengan keras.

Wanda tersenyum sinis "ternyata dia sudah berhasil memenuhi pikiranmu dan masuk ke dalam hati mu"

kali ini Lux benar-benar menjadi marah "perlu kau tau dan semua orang ingat, she was not in my heart, she was my heart" Lux menggeram dengan Alpha Tone nya. tak ada yg berani membantah di ruangan itu. Luna irene dan James tersenyum tipis dengan pernyataan Lux.
Wanda melangkah keluar dengan kesal kembali ke kamarnya.

Alpha Fransoa tak mengatakan apa pun pada putra nya. Dia dan Luna irene akan membiarkan Lux istirahat "kami akan kembali ke lantai bawah nak, istirahat lah. James akan membantu mu ganti baju"

Lux menganggukkan kepala "ok momy,. Tp aku menginginkan Kristin"

"Dia akan datang padamu besok sayang, biarkan dia sendiri saat ini"  Luna irene menenangkan Putranya.
Kemudian dia melanjutkan "kami ingin menyampaikan bahwa aku dan ayah mu akan tinggal di pack house dekat perkebunan timur. Kau telah bersama pasangan mu disini. Waktu nya kalian mengatur pack ini bersama. Kami akan menghabiskan masa pensiun kami di pack house yg nyaman dan tenang"

Lux terkejut dengan pernyataan ibu nya "kenapa mendadak mom? Kalian bisa tinggal disini bersama kami selamanya"

Luna irene tersenyum "tidak sayang, aku dan ayah mu akan hidup bahagia dengan cara kami"

Lux menghela nafas "kapan kalian akan pindah?

"secepatnya setelah kau pulih sayang" Luna irene mengelus pipi putranya.
Mereka pun meninggalkan Lux dan James membantunya memakai pakaian tidur. Lux istirahat dan bangun di sore hari. Hari sudah sore namun Kristin belum datang juga. Apa dia akan tidur di kamarnya malam ini?

"Gerd..kau disana?" Lux memindlink wolf nya

"Aku tak ingin bicara dengan mu" gerd membalas dengan sengit

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang