BAB 35| Tak akan membiarkan mu membawa anak ku

30 4 0
                                    

Dua hari setelah demam infeksi, melewati masa yg sulit, Lux setia menemani Kristin di rumah sakit. Keadaannya sudah membaik namun Kristin belum membuka matanya, dia seakan enggan membuka mata nya.

Georges masuk ke ruang rawat Kristin dan menepuk pundak Lux yg sedang duduk disamping tempat Kristin berbaring “apa kau sudah sarapan? Makanlah, Bibi irene membuatkan mu sarapan” Georges menyerahkan kotak rantang yang disiapkan Luna irene pada Lux.

Lux menerimanya “thanks!” Lux hendak beranjak dari duduknya untuk menyantap sarapan dari ibu nya, namun jari tangan Kristin bergerak di genggamannya. Lux menghentikan gerakannya dan menatap wajah Kristin, matanya masih terpejam namun mulai berkedut seakan mencoba terbuka.

Lux terkejut, menaruh rantang di tangannya ke sembarang meja didekatnya. Dia mengelus wajah Kristin “tolong bangun sayang!” Lux mengusap lembut pipi Kristin “Kristin, cintaku bangunlah dari mimpi indah mu” namun mata Kristin tak terbuka juga.

Lux kembali mencoba, sekarang dengan sedikit mengguncang pipi Kristin “bangun lah Sayang aku mohon!”

Georges menahan lengan Lux dan berkata dengan bingung “apa yg kau lakukan?”

Jari tangan Kristin bergerak Georges, aku melihat matanya sedikit berkedut!” Lux berkata tanpa menoleh ke arah Georges.

Kini Lux mengusap lembut pucuk kepala Kristin “Kau bisa mendengar ku sayang? buka matamu, bangunlah ku mohon!”

Mata kristin berkedip dan terbuka. Lux dan Georges saling menatap dengan tatapan haru. Perlahan mata Kristin menatap langit-langit ruang inapnya dan beralih menatap Lux disampingnya. Tatapan Kristin seperti kebingungan, dia mengedipkan matanya lalu menutup lagi. Beberapa saat matanya terbuka lagi namun dengan tatapan bingung dan ketakutan.

Lux menoleh pada Georges “panggil dokter!”

Georges berlari Keluar ruangan memanggil dokter.

Lux menatap Kristin “Kamu berada di rumah sakit sayang, kamu aman!”  namun sebelum Lux bisa mengatakan hal lainnya, dokter datang masuk menghampiri Kristin “saya harus memeriksanya, tolong mundur Alpha!”
Lux dan Georges berdiri agak jauh, membiarkan dokter dan perawat melakukan tugas mereka.

Luna!!” Dokter memanggil Kristin dengan keras

“Luna Kristin, ini dokter Adam. Apa anda mendengar saya?” dokter kembali berkata

Namun Kristin tak merespon. Matanya mulai bergerak mencari sesuatu, tatapan nya waspada ke seluruh ruangan, nafasnya semakin cepat, dadanya naik turun dengan cepat menandakan kepanikan.

Luna!” Dokter mencoba berbicara lagi “tidak apa-apa, anda aman. Anda berada di rumah sakit pack!”

Akhirnya Kristin berhasil menatap dokter

“Hai Luna, apakah anda tahu siapa saya?” dokter kembali berkata.

Kristin membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi tidak ada suara yg keluar. Dia begitu lemah.

aku takut!” akhirnya itu kata pertama yg keluar dari mulut Kristin, suaranya sangat pelan, hampir tak bisa didengar oleh siapapun

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang