BAB 2|Night club

182 6 0
                                    

Kristina_POV

Aku tertegun, begitu pun dengannya.
Kesadaran ku kembali ketika dia menutup pintu di belakangnya.
Ini laki-laki di airport!!! Kenapa dia bisa disini? Sebelum bisa menjawab pertanyaan di kepalaku, dia berjalan mendekati ku.
Aku mematung di tempat, kemudian mundur beberapa langkah hingga punggung ku menyentuh tembok.

Dia terus mendekat hingga sangat dekat, dadanya hampir menyentuh wajah ku.
Ahh dia sangat tinggi, aku hanya gadis Bali 160cm
Dia menundukkan wajahnya hingga wajah kami sangat dekat
"Haiii.." kata pertama yang dia ucapkan, aroma alkohol menyeruak ke hidungku.
Sepertinya dia minum banyak tapi dengan langkah pastinya tadi mendekati ku sepertinya dia tidak mabuk, tidak sepusing aku.

Aku hanya diam tidak merespon sapaan nya. Dia melanjutkan "kau ingat aku? Gadis airport!!"

Apaaaa..dia memanggilku gadis airport?
Ingin ku remas mulutnya
Aku akhirnya merespon "ingat, apa kau mengirim champagne padaku di pesawat?
Dia tersenyum mengangguk.
Aku susah kebelet toilet "bisa aku pergi ketoilet?

Dia hanya mengangguk namun tetap berdiri di depan ku, mengimpit ku di tembok. Bagaimana aku bisa pergi?
Apa dia kira dirinya bisa ditembus?
" permisiii!!" dengan mata ke samping aku mengisyaratkan untuk pindah.

Dia mundur perlahan memberiku jalan.
Tapi saat aku melewatinya, tangannya mengelus punggungku dibagian baju yang terbuka memperlihatkan punggungku. Langkah ku berhenti karena kaget, aku menoleh padanya dia hanya tersenyum dengan tangan disaku celananya.
Ingin ku bogem hidungnya yang mancung sempurna, namun kebelet sudah diujung tanduk. Urusan yang paling penting adalah TOILET
Langkah ku lebih cepat meninggalkannya dengan terhuyung masuk ke toilet.


*Bram_POV*

Aku ingin keluar dari privat room yang menyesakkan ini, mencari sedikit udara segar. "Josh gue keluar sebentar"
"Lo mau kemana Bram, jangan coba kabur"
Aku melangkah ke pintu tanpa memperdulikan ucapan sahabat ku.
Melarang asisten ku yang berdiri si dekat pintu untuk mengikuti ku, dia mengerti dan hanya membukakan pintu untuk ku.

Keluar dari pintu mataku tertegun melihat gadis cantik di hadapan ku, rambut hitam panjang bergelombang sepunggung yang di cepol agak berantakan dan anak rambut turun di pelipisnya.
Kulit sawo matang namun bersih mulus, mata hitam bulat dengan eyes lash lentik alami, bibir pink mungil yang menggoda

Seperti ada magnet yang menarik ku padanya, aku mendekati gadis cantik itu
Yaaa gadis airport ngurah rai.
Dia melangkah mundur bahunya sedikit bergetar seperti ada rasa takut, kaki jenjang mulusnya sedikit terhuyung sepertinya alkohol mempengaruhinya.
Aku menundukkan wajah, melihat nya lebih dekat meneliti setiap inci wajahnya yg cantik, mataku terpana ke bibir pink mungil itu..
Ahhh..bagai mana rasa nya ya..
Aku mengalihkan pikiranku sebelum aku menjadi gila dan mencium paksa bibir itu dengan menyapanya "haii..!!"
Dia tidak merespon, hanya menatapku.

Aku mencoba bicara lagi agar dia merespon "kau ingat aku?? Gadis airport!!"
Ada sedikit kilatan marah dimatanya saat aku menyebutnya gadis airport
Tapi aku ingin lihat bagaimana sikap marah manis ku ini.
Namun dia segera mengembalikan ekspresi wajahnya mengatakan bahwa dia ingat aku dan menanyakan campagne yang aku kirim padanya.

Aku mengangguk untuk mengiyakan.
Sepertinya manis ku ini sedang menahan sesuatu yang harus dia keluarkan segera karena dia tidak sabar untuk pergi dariku. Dia sedikit tidak sabar dan berkata "bisa aku aku pergi ke toilet?"
Ahh dia kebelet.. Aku hanya mengangguk sambil terus menelaah wajahnya yang manis.
Hingga dia sedikit berteriak "permisii!!
Dan memberi isyarat aku minggir dari hadapannya, aku menyamping dan dia melangkah melewati ku, aku melihat punggungnya yang mulus dan terbuka oleh design dress yang dia gunakan.

Shiittt!!! Tanpa aba-aba tangan ku terangkat menyentuh punggungnya, terasa dingin dan halus.
Apa yang aku lakukan?? Namun aku menyadari sekarang celana ku terasa sempit, ya kejanta**an ku merespon sentuhan tangan ku di punggungnya.
Gadis manis itu menoleh matanya memancarkan kemerahan namun dia tetap berbalik dan berjalan ke toilet.

Aku bahkan belum tau namanya, ku tunggu kau disini gadis manis.

Kristine_POV

Aku keluar dari toilet, lelaki itu masih berdiri bersandar di tembok depan privat roomnya.
Aku berjalan ingin melewatinya dan tidak ingin memperdulikannya, namun belum sampai aku melewati nya dia menangkap pergelangan tangan ku dan manarik dan mengungkung tubuh ku di tembok, dengan kesal aku bertanya " apa yang kau lakukan, kau gilaa???

Dia tersenyum ahh tidak itu lebih ke menyeringai dan menjawab tanpa malu "aku tergila-gila padamu"
Tanpa aba-aba dia menunduk menempelkan bibirnya di bibirku, melumat dengan lembut namu aku tersadar dan berusaha mendorong dadanya. Goddd.. Dadanya keras, berotot tentu saja kekuatan ku bukan tandingannya dia bahkan tidak bergeming sedikitpun karena dorongan ku

Dia terus melumat bibirku, sekarang lebih dalam dan sedikit kasar.
Dia mengigit lembut bibir bawahku, aku meringis dan sedikit membuka mulutku karena sakit. Namun dia menggunakan kesempatan itu memasukkan lidahnya ke mulutku bau alkohol darinya dan dari mulutku menyeruak bercampur menjadi satu. Lidahnya terus membelit dalam mulutku, mengabsen setiap rongga dan gigiku.

Semakin lama aku terhanyut dalam ciumannya yang menuntut, tanpa sadar aku membalas ciumannya kemudian semaki memperdalam ciumannya.
Tangan kanan nya yang semula di pinggang ku semakin berani meremas dadaku, tangan kirinya tetap memegang tengkuk ku.
Sejenak aku kaget dengan aktivitas tangan kanan nya, namun remasan nya di dadaku lembut membuat ku melenguh
Namun karena ciuman, lenguhan sialan ku beruntung tidak terdengar

Anehnya tangan ku lemas tidak bisa mendorongnya lagi, aku menikmati setiap sentuhannya. Tangan kanan nya terus meremas dadaku seperti pijatan, kini tangan kirinya menyelinap ke dalam dress pendek ku. Menyibak penties hitam yang aku kenakan, segera menemukan arena sensitif ku. Tangannya mengelus pelan seperti menggesek naik dan turun shiiittt aaku mulai basah

Hingga tangan nya menemukan Kliro**s ku, mengusap disana dan jarinya berputar-putar disana. Aku menggigit bibir ku agar tidak ada desahan sial yang keluar dari mulutku. ciumannya pindah ke telingaku, turun leher tangan nya terus meremas dadaku dan yang satunya mengelus area sensitifku kini 1 jarinya masuk disana seakan mengukur kedalaman sénsitif ku. Aku tak bisa menahan desahan lagi akhirnya lolos dari bibir ku "mmhh.. Aahh"
Aku menutup mulut ku rapat-rapat dan mengutuk diri sendiri

Aku tersadar saat jarinya keluar masuk di area sensitif ku, menggesek dinding ku. Terasa begitu nikmat memang, apalagi mengingat sudah berbulan bulan aku tidak disentuh pria. tapi aku harus sadar ini tidak benar.
Aku tidak ingin menyesalinya besok.

Aku memelintir pinggangnya dengan kuat, dia melengkung dan sedikit mundur.
Kesempatan ini aku gunakan untuk mendorongnya dengan sekuat tenaga.
Dia terjatuh ke lantai, aku berlari menguatkan kaki ku menuju meja bartender membayar minuman ku dan keluar dari club.

Diluar aku meminta salah saru bodyguard yang menjaga pintu masuk club untuk mengantarku ke kamar dengan alasan aku sangat pusing takut salah kamar atau tidak bisa menemukan kamarku. Bodyguard itu mengiyakan dan mengantarku sampai depan kamar.
Aku mengeluarkan 200.000 dan memberikannya sebagai tanda terima kasih. Bodyguard itu menolak namun aku memaksa, akhirnya dia ambil dan pergi.

Aku masuk kedalam kamar dan melemparkan tas tangan ku sembarangan begitu juga sepatuku
Menghempaskan diriku ke kasur
Memejamkan mata berusaha melupakan kejadian barusan.
Aku menuju kamar mandi, selepas dress dan mengguyur diriku di bawah shower
Sadarlah kristin sadarrr...

30 menit dibawah guyuran shower, aku keluar mengeringkan badan dan rambut, memakai piyama dan mengubur diriku di bawah selimut. Penerbangan ku besok jam 12.00 siang
Pulang dan lupakan hal gila ini.



.


.
.
.

Hiiii readers..!!
Bagaimana.. Semakin seru nih, belum ketemu lho sang alpha.. Hayo siapa yang nungguin?? 🥰

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang