BAB 3|Vocation drive me to Him

120 5 0
                                    

Author_POV

Sudah 2 minggu sejak kepulangan Kristin dari Jakarta, visa US dan passport nya juga sudah di tangan.
Kristin membuka room chat dan menghubungi teman healing nya
Kristin : hii tirz,. Ready?? Seminggu lagi
Kita berangkat, ketemu di airport
see u!!
Tirza : see u dear..

2 sahabat berangkat dari Bali airport to California via Dubai ini adalah long-haul journey yang tak disadari kristine ada sesuatu didepan menunggunya.

Sedikit lelah dan jetleg 2 sahabat tiba di California. 4 hari di california, Mereka mengunjungi beberapa destination favorit disini, berkeliling mengunjungi tempat baru, mencoba makanan khas.

Tak terasa 3 hari hampir berlalu, besok adalah penerbangan mereka ke seattle washington. Kristin tiba-tidak mengerti mengapa mereka ke seattle dari banyak kota bagus di Amerika kemudian berkata "tirz,.kenapa kita punya agenda ke Seattle?"
tirza menoleh dan tersenyum lebar "hutan hujan di sana sangat indah menenangkan yang gak bisa kamu lihat dimana pun. But kenapa baru nanya ini?

Kristin hanya mengangguk " gak apa sih,.baru sadar aja, tapi aku percaya kamu sebagai tour guide" Kristin tertawa kecil. Tiza membalas dengan tawa nya

Penerbangan kurang dari 3 jam mereka tiba di Seattle, 2 sahabat itu keluar dari area kedatangan. Tirza sibuk mengedarkan pandangannya mencari sang sopir dengan papan nama mereka.

Kristin sibuk mengamati tempat baru pertama dia menginjakkan kaki.
Namun pandangannya berhenti pada seorang laki-laki Tampan. seperti tak nyata, dia seperti pahatan patung dewa
Tampan, tinggi, wajah nya terpahat sempurna, rahangnya yang kokoh, lehernya yg kencang dengan jakun seksi.
Tubuh atletisnya bisa dilihat jelas walau dia mengenakan kemeja maroon dan jas hitam.

Tanpa sadar Kristine bergumam "sunggu sempurna dan indah ciptaan mu tuhan"
Gumaman nya hampir tak terdengar karena sangat lirih. Namun tak ada yang tau laki-laki di seberang sana mendengar dengan jelas apa yang dikatakan kristin.

Pria itu menatap Kristin dengan pandangan yang sulit diartikan.
Kristin segera memalingkan wajahnya, dalam hatinya "aduuh apa pria itu mendengarku?? Konyol dia berjarak sekitar 50meter mustahil mendengar ku"
Ya pria Tampan di seberang sana adalah Luxer Maddox

*****

Luxer_POV
Kakinya berhenti melangkah saat akan melewati pintu arrival area, angin yang berdesir membawa aroma stroberi dan batter-vanilla yang memabukkan, aroma manis yang membuat otaknya membeku
Membangkitkan wolf dalam dirinya
Ya Gerd wolfnya melolong dan terus meneriakkan "mate.,mate.,mate!!"

Lux memejamkan mata menghirup dengan rakus aroma memabukkan itu.
Dia membuka mata dan mengedarkan pandangannya. Matanya berhenti pada seorang gadis kecil, rambut hitam panjang bagian bawah bergelombang, kulit mulus eksotis khas Asia, mata bulat hitam menggoda.
ya gadis itu kecil di hadapan Lux yang 190cm berotot dan bertubuh tegap, sedangkan gadis itu hanya sekitar 160cm

"Tunggu,.apa dia manusia biasa?? Aku tidak bisa merasakan aura wolf nya atau aura immortal lainnya" Lux membatin yang dijawab oleh wolf nya "aku tidak peduli. dia milikku, aku menginginkannya"

Lux menjawab dengan tegas "sebaiknya dia bukan manusia biasa, atau aku akan mereject nya. Aku mencari mate yang kuat bukan beban"
Gerd melolong marah "jangan coba-coba Lux, aku akan membunuhmu jika itu terjadi"

"Aku akan menguliti mu gerd jika terus menyesatkan ku, diam lah" Lux langsung memutus mindlik
Lux terus memandang gadis itu yang berjalan keluar bandara.
Lux juga melangkahkan kakinya keluar bandara dengan langkah tegas juga berwibawa yang di ikuti asistennya seorang gemma pack.

Lux kembali berhenti sebelum pintu keluar, terus memperhatikan gadis didepannya yang tampak bingung mencari sesuatu, tepatnya seseorang.
Setelah beberapa saat sang Gemma yang bernama Duke yang sedari tadi berdiri di belakang Lux memanggil nya "Alpha.."
Mengingatkan waktu nya pulang atau apa ada yang harus dia kerjakan?

Lux sedikit melirik kebelakang lalu berjalan menuju mobilnya, sebuah Range Over Hitam. Dia melewati Kristin yang masih berdiri di pinggir jalan
Lux menahan nafasnya dan mengunci Gerd wolf dalam dirinya agar aroma memabukkan Kristin tak membuatnya gila dan menerkam Kristin saat itu juga

Duke membukakan pintu untuk sang Alpha, sebelum duke menghidupkan mesin mobil, sang Alpha mengisyaratkan untuk menunggu.
Duke bingung kenapa Alphanya memandang gadis itu sedari tadi?
Ini baru pertama terjadi sang King mengunci pandangan lebih dari 3 detik pada seorang gadis.
Duke adalah Gemma yang sangat cerdas, dia bisa membaca tatapan orang sekalipun sang alpha. Tentu Lux tau itu dan itu yang dia suka dari Duke, kecerdasannya.

Duke akhirnya mengeluarkan suaranya karena dia tak ingin berlama-lama di sini
Masih banyak pekerjaan di pack yang menunggunya.

Ohya..Duke baru menemukan Mate nya dan dia pengantin baru so pleasee ngerrtiii yaa..
"Alpha apa saya harus turun dan menghampiri gadis itu? Lihat apa yang bisa kita bantu untuk nya"

Lux berpikir sejenak "kenapa kita harus membantunya, apa kau mengenalnya?
Duke kesal sang Alpha masih menyembunyikan dan jual mahal.

Duke kembali mengeluarkan kata-kata nya "kalau begitu kenapa anda terus menatapnya? Apa Alpha mengenalnya?

"itu tidak benar, aku tidak mengenalnya"
Lux menjawab sambil memalingkan wajahnya ke jendela.
Duke menghela nafas "kalau begitu bisa kita kembali ke pack?

Lux menggeram pada Duke grrrr "turunlah, kau tau apa yang harus dilakukan"
Duke turun dari mobil, dengan kecerdasannya dia menebak sang Alpha telah menemukan Mate nya, ya gadis ini
Gadis yang mengalihkan dunia Alphanya sedari tadi. Namun dia akan mencoba tes kecil untuk memastikannya, ada seringai kecil di bibir Duke.

Namun dia lupa sang Alpha bisa membaca pikiran, dia mendengar mindlink dari sang Alpha "jangan coba-coba menyentuhnya Duke. Kau tak akan bisa menanggung akibat kecerdasanmu"

Duke sedikit kaget namu dia tak membalas midlink sang Alpha.
Duke hanya tergumam "ternyata benar!"

Duke menghampiri Kristin dan Tirza
"Selamat siang nona, ada yang bisa saya bantu? Maaf anda terlihat bukan orang amerika"

2 sahabat itu menoleh dan menatap Duke. Tak mendapat jawaban dari mereka Duke kembali berkata "sorry aku tidak ada maksud apa-apa, aku hanya ingin membantu. Apa kalian ingin menghubungi seseorang atau polisi?

Tirza akhirnya mengeluarkan suara "kami menunggu sopir, namun sepertinya tidak bisa datang"

Duke mengangguk "kemana kalian akan pergi? Aku akan bantu memanggilkan taksi terpercaya yang bisa ke daerah yang kalian tuju"

"Kami akan ke Quinault" Tirza kembali menjawab.
Duke menganggukkan kepala, memidlink sang Alpha "mereka akan ke Quinault perbatasan pintu masuk pack kita, apa kalian benar-benar berjodoh? Sepertinya gadis ini akan masuk pack menjadi Luna anda"

Mata Lux sekikit berkedut, dia membalas mindlink sang Gemma "apa kau sudah bosan menggunakan lidahmu? Aku akan membantu memotongnya"

Duke tersenyum getir, lanjut mengatakan hal yang mungkin akan membuat anggota tubuh nya terpisah dari badannya "saya akan membawa mereka bersama kita, jangan mengancam saya Alpha, saya membawakan Luna pada anda"

"Jangan mengukur batas ku Duke, apa aku harus membawa jodoh lain untuk Ranne?"
Ranne adalah istri Duke, Kata-kata Lux memang marah, tapi hatinya senang dan berdebar jika benar Gadis itu akan ikut di mobilnya.

Duke membalas dengan sengit "aku akan menjabat tangan Gadis ini"
Dia tau seberapa posesif dan obsesif seorang werewolf terhadap pasangan apalagi seorang Apha King. Duke menggali kuburnya sendiri.

"Aku sangat serius kali ini Duke, jangan mengukur batasan ku. Kau boleh membawanya" Lux memutuskan mindlink


.
.
.
.
Hii readers!!!!
Mohon dukungannya ya..
Mohon maaf kalau masih banyak typo 🙏🙏

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang