Kristin terbangun, menggerakkan tubuhnya yg terasa remuk menjadi kepingan namun ada kehangatan baru dalam dirinya. Melihat ke samping kiri dan Lux tertidur dengan tenang disampingnya. Kristin memeluk nya lebih erat, Lux membuka matanya tersenyum pada Kristin disampingnya.“tidur lagi baby.,” Lux berkata dan merapikan rambut kristin yg berantakan di wajahnya.
Kristin melirik jam, mendengus di dada Lux “sudah jam 9 malam Lux, aku sangat lapar. Kita melewatkan lunch dan dinner”
Lux tertawa “aku juga sangat lapar, tapi aku ingin kamu sebagai makanan pembuka” tanpa aba-aba Lux merubah posisi nya diatas Kristin.
Kristin terkejut, tangan nya menahan dada Lux “kau GILA Luxer Maddox”
Lux dengan mudah menyingkirkan tangan Kristin yg menahan dadanya, menahan kedua tangan itu diatas kepala Kristin. Dia mulai menciumi Kristin, turun ke lehernya, dada dan setiap inci tubuh Kristin. Tanpa pringatan miliknya sudah ada di dalam Kristin “Lux!!!” Kristin melenguh pelan.
Lux terus bergerak diatas Kristin tanpa ampun, kali ini agak cepat dan kasar. Yaa karena dimalam hari masa rut sang alpha menguasai dirinya. Kristin tak berdaya hanya menerima hujaman demi hujaman dari Lux. Mereka terus bercinta, suara desahan memenuhi ruangan hingga Lux mencapai puncaknya dan melepaskan Kristin yg sudah tak berdaya “maafkan aku baby, apa aku terlalu kasar?”
Kristin tak bisa menjawab, matanya terpejam hanya kata “lapar” yg keluar dari mulutnya. “baiklah maafkan aku, aku ambilkan makanan untuk mu” Lux beranjak dari ranjang melirik jam menunjukkan 00.15, mengenakan celana training panjang nya tanpa atasan, keluar dari kamar turun ke pantry.
Dia berhenti ketika mendengar bisik-bisik di ujung bawah tangga, Lux menoleh ke arah suara dan menghampiri siapa yg bersembunyi disana. Luna irene bersembunyi di belakang suami nya yaitu Alpha Fransoa ayah Lux. Ayahnya bahkan tidak bisa menatap mata putranya.
Lux memiringkan kepalanya, menatap mereka dengan ke bingungan “apa ini?? Apa yg salah dengan kalian?
Luna irene menyembulkan kepalanya dari belakang suaminya “Kalian berdua membuat suara aneh di lantai atas, bagaimana kau berharap kami dengan pendengaran sensitif bisa istirahat? Kami tak punya pilihan lain.”
Lux menatap orang tuanya dengan sengit “baiklah biarkan aku mengerti, suara itu membuat kalian tidak bisa tidur dan kalian mendekati ke arah sumber suara?? Apa kalian tidak waras?” Lux tak tahan dengan kegilaan orang tuanya, dengan ini dia akan mendukung orang tuanya segera pindah dari mension.
Alpha Fransoa menghela nafas “Ayo sayang kau membutuhkan istirahat dan minum obatmu juga” dia memeluk Luna irene kembali ke kamar nya. Juga melambaikan tangan pada putranya “Ayah harap kamu sudah selesai dengan nya sekarang,..kami ingin istirahat.”
Wajah Lux memerah “siaalll!!” dia mengumpat dalam hati, melanjutkan langkahnya mengambil makanan untuk Kristin.
****
Lux masuk kedalam kamar dengan nampan makanan di tangannya. Membantu Kristin duduk di ranjang,
"Kenapa begitu lama??" Kristin berkata menerima makanan dari Lux"Bertemu orang tak waras di tangga" Lux menjawab singkat.
"Hah?? Kenapa bisa masuk mansion? Warrior tak menangkap mereka?" Kristin berkata dengan polos
"mereka orang gila yg sulit ditangani" Lux menjawab dengan muka masam.
Kristin tak ingin membahasnya lagi dan membiarkan kebingungan nya sendiri.
mereka makan dengan lahap tanpa berbicara. Lux meletakan Nampan kosong, melangkah ke bathroom membersihkan diri dan menyiapkan air mandi untuk Kristin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate from the Island of God
Hombres Lobo[21+ warning] mohon bijak dalam membaca Luxer Maddox the Alpha King Airport Seattle sore hari, dia menuju pintu keluar setelah mengantar sepupunya yang menjalankan misi ke pack di Eropa. Melewati pintu arrival anging berdesir, harum stroberi dan bat...