BAB 6|

94 5 0
                                    


Lux memarkirkan mobilnya di depan mension dan masuk dengan langkah besar, menaiki tangga menuju kamarnya
Melepas semua pakaian yg melekat di badannya. Memindlink Gerd "mari kita mandi bersama Gerd, kau mau berendam dengan wangi stroberi?"

"Aku tak sudi dengan mu, aku mau bersama mate ku" Gerd merasa jijik dengan ajakan Lux

"Itu akan terjadi jika dia pantas masuk ke mension ini sebagai nyonya. Tapi bukankah barusan kita sudah menciumnya? Aahh dia terasa manis"
Lux kembali mengingat ciuman manis dengan Kristin tadi.

Lux turun ke ruang makan untuk mencari makan malam, dia merasa sangat lapar karena tak sempat makan malam tadi

Luna irene memergoki anaknya yg celingukan mencari makanan "Apa kamu lapar sayang?

" ahh.. Mommy!! Iya aku belum makan malam" Lux menjawab sedikit malu

"Tunggu sebentar, mommy akan siapkan untuk mu. Omega pasti sudah istirahat. Jangan mengganggu mereka" Luna irene berjalan menuju lemari Es dan mengambil beberapa kotak makanan untuk dihangatkan

Luna irene menyerahkan makanan yang sudah siap ke hadapan Lux yg sudah duduk manis di meja makan "bagaimana pertemuan tadi dengan mate mu nak? Duke bilang namanya Kristin. Dia berasal dari pulau yg jauh"

"ya mom, dia berasal dari Bali, the island of god" Lux menjawab sambil terus mengunyah makanannya. "besok aku akan membawanya kemari, seperti kata mommy, aku akan mengenalnya lebih jauh dan memperkenalkan dunia kita. lihat apakah kami bisa bersama atau memang harus berpisah. Aku sudah sepakat dengan Gerd"

"siapa yang sepakat dengan mu bajingan? Aku tak akan pernah menerima saat kau menolak mate kita, jika dia pergi aku akan pergi bersamanya" Gerd memindlink Lux dengan marah
Lux tidak menjawab mindlink dari Gerd.

"bagus kalau begitu, tapi kau harus berhati-hati saat menjelaskan siapa kita dan hubungan mu dengannya" Luna irene menasehati putranya
"ok mom aku akan mengingatnya, tolong siapkan sesuatu untuk dia besok. Namanya Kristin"
Luna irene tersenyum dan mengambil piring Lux yang sudah kosong "ok sayang..!!"

jam 9 pagi Lux sudah di depan hotel menunggu Kristin, datang atau tidak dia akan tetap menunggu Kristin. Namun dalam hati nya dia ingin Kristin muncul di depan hotel dan ikut dengan nya ke Pack hari ini. Di dalam kamar hotel Kristin sudah rapi siap untuk berangkat, dia sedang sibuk membujuk Tirza untuk ikut dengannya karena dia takut pergi hanya berdua dengan Lux sang pria asing yang baru Kristine kenal. Apa lagi pria itu agak kurang ajar.

"ayo lah ikut Tirz, aku ingin melihat hutan dan pohon cemara berusia 1.000 th, aku takut hanya pergi berdua dengan pria itu" Kristin merengek pada Tirza

"kau ingin membunuhku Kris? Perutku masih keram tak bisa berjalan jauh apa lagi visit Hutan. Apa kau mau menggendongku sepanjang perjalanan melihat pohon di hutan?" Tirza meringis ingin menangis, di satu sisi kasihan pada sahabatnya. Kenapa harus datang sekarang tamu bulanan ini.

"kau pergi saja beb, kita terhubung dengan aplikasi find someone, jadi aku akan tau dimana kau selama Hp mu tetap bersama mu. Dan aku rasa pria itu bisa dipercaya. Aku juga sudah mencatat plat mobilnya waktu dia memberi kita tumpangan dari bandara. Aku cek plat nya benar dan pemiliknya Luxer Maddox. Tenang saja kristin, kita akan tetap terhubung chat ya. Jika km tidak membalas chat ku lebih dari 3 jam dan tidak kembali dalam 8 jam aku akan menghubungi polisi setempat" Tirza menjelaskan panjang lebar pada kristin.

"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ya" Kristin bersiap mengambil tasnya dan pergi keluar hotel karena dia sudah melihat mobil Lux terparkir di luar Hotel dari kaca jendela kamar hotelnya
"hati-hati sayang ku, jangan pergi berdua dan pulang bertiga ya" Tirza mengingatkan sahabatnya sebelum Kristine menutup pintu kamar hotel.

Lux menunggu di mobil sedikit gelisah, sudah jam 10.00 namun Kristine tidak muncul dari dalam hotel. Apakah dia benar-benar tidak ingin pergi? Apakah dia benar-benar tidak merasakan ikatan apapun dengan Lux? Apakah hanya Lux yang merasakan ikatan yang hampir membuatnya gila ini?
"sabar Lux, dia akan datang sebentar lagi. Aku bisa merasakan langkah kaki kecilnya dan setiap hembusan nafasnya mendekat" Gerd memindlink Lux

"jangan terlalu berharap Gerd, aku tidak bisa merasakan apapun. Bahkan aroma nya pun tak ada. at lease kita sudah mencobanya, jika dia tidak datang itu haknya. Dan kau tak akan ribut pada ku" Lux menjawab dengan nada sedikit kecewa. Apa?? Kenapa dia kecewa? Apa dia sudah mulai menyukai Kristin tanpa dia sadari?
Lux sibuk tenggelam dalam pikirannya, hingga dia mencium aroma manis stroberi dan batter-vanilla yang memabukkan memenuhi hidungnya. Lux segera menoleh kearah pintu masuk hotel, yaaa benar saja Kristin keluar dan melangkah ke arah Lux.

Lux tersenyum dan turun dari mobil untuk menyambut kristine. "hii,. Terimakasih sudah datang. Siap untuk pergi?" Lux membuka kan pintu mobil untuk Kristin.
Kristin tak menjawab, dia hanya tersenyum dan masuk kedalam mobil.
sepanjang perjalanan Lux menjelaskan sedikit tentang Quinault hingga mereka tiba di pintu masuk pack. Kristine menatap pintu gerbang yang besar dan menjulang tinggi di depannya, ada sekitar 5-6 penjaga di gerbang tersebut. Nama Pack tertulis besar di pintu masuk *FROST MOON*

"ini rumah mu? Kenapa kita kemarin? Kau bilang kita akan melihat pohon cemara berusia 1.000 tahun dan hutan hujan yang cantik? " Kristin penasaran dan sedikit bingung.

"yap,. Bisa dibilang ini adalah rumah ku, tapi ini seperti sebuah desa. Pertama aku akan memberimu tour kecil di wilayah tempat tinggal ku. Aku jamin kau tidak akan menyesal setelah masuk dan melihat-lihat, banyak pabrik, café, pasar dll di dalam"

Kristine memicingkan matanya sedikit berpikir "Tunggu,. Hentikan mobilnya. Biarkan aku berfikir sebentar"
Lux menghentikan mobil beberapa meter dari pintu pack "apa yang membuatmu ragu? Apa kau butuh sesuatu sebagai jaminan agar kau tenang?"

Kristin menoleh kearah Lux "boleh juga, berikan aku jaminan untuk keselamatan ku"
"aku jaminan nya" Lux menjawab sambil menatap langsung ke mata Kristin.
Kristin memalingkan wajahnya menghindari tatapan mata Lux, mata warna coklat Hazel yang seakan bisa menyihir hati "Siapa yang akan menjamin keselamatan ku dari mu? Tak ada yang menjamin kau tidak akan berbuat sesuatu padaku, orang terdekat adalah bahaya terbesar"

"Apa kau berharap aku berbuat sesuatu padamu? Sesuatu sepeti apa contonya? Apa kau sedang memikirkan hal yang tidak-tidak saat ini? Aahh,. Tidak ku sangka kau punya pikiran seperti itu" Lux menyunggingkan bibirnya

"apa maksudmu? Pikiran mu yang kotor" Kristine merasa frustasi. Pria ini sungguh terlalu. Kristin tak akan pernah menang berdebat dengannya

Lux membalas kristin dengan tawa yg menggelegar "tenang!! Aku tak akan menyentuh mu bahkan jika kau meminta nya. Aku hanya akan melakukannya jika kau memohon padaku"

Gemma & Warrior yang menjaga gerbang pack merasa bingung, kenapa sang Alpha menghentikan mobilnya beberapa meter sebelum pintu masuk pack.
Salah satu Gemma memindlink sang Alpha "selamat pagi Alpha, apa semua baik-baik saja? Ada yg bisa kami bantu?

"tidak ada, buka saja gerbang nya. Aku akan masuk" Lux membalas mindlink dari Gemma yang menjaga gerbang pack

Kemudian beralih ke Kristin "ok kita sepakat mari kita masuk dan mulai tour kecil disini"
Kristine hanya diam menatap ke gerbang pack yang mulai terbuka. Lux melajukan mobil masuk ke dalam pack melewati gerbang besar dan tinggi. Para penjaga menundukkan kepala mereka.






Hii readers!!!
Jangan lupa vote ya setelah membaca Bab..
Thanks!! 🥰

Mate from the Island of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang