Rumah baru

2.5K 93 8
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa bersholawat sebelum membaca

الحم صلي عل سيدنا موحمد.                                           

 

           Kau adalah bentuk nikmat yang

 sangat aku syukuri. Jika sekarang kita bersama, maka esok dan seterusnya akan

             kupastikan bahwa kita akan

                      “selalu bersama”

                     ARKAN AL FATHAH.

 

HAPPY READINGG

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•••~~~~~~~~~~~~~~~~

 

 

Kini azzura dan gus arkan berada di ruang tengah rumah syifa, atau yang biasa disebut ndalem. Mereka baru saja selesai makan, dan setelah ini gus arkan akan membawa azzura ke rumah baru mereka. Letak nya tak jauh dari ndalem, hanya berjarak beberapa rumah saja, sehingga nantinya gus arkan tidak kejauhan untuk mengajar.

“Umi, apa nantinya azzura masih harus mengabdi lagi di sini?” tanya azzura dengan wajah polosnya.

Syifa terkekeh mendengar pertanyaan azzura.

“Tanyakan pada suami mu nak” ucap syifa

“Tapi kan kepala sekolah nya abii, harusnya azzura tanya sama abi dong mi?” tanya azzura lagi.

“Abi memang kepala sekolah nya, tapi suami mu yang akan meneruskannya setelah ini” jawab syifa dengan tangan yang bergerak mengelus kepala azzura.

Azzura manggut² sambil menyengir hambar.

“Yasudah, ayo azzura!” ajak gus arkan yang sudah berdiri menyalimi satu persatu orang tua nya.

“Mau kemana habibi?” azzura bertanya dengan wajah nya yang kebingungan

“Astaghfirullah, kerumah kita sayangg”

“HAH?!! HABIBI SERIUS?? DIMANA RUMAH KITA??” kagett azzura dengan suara yang sedikit meninggi, sehingga syifa dan abdullah pun ikut terkejut mendengar itu.

“Suara kamu azzura!” tegas gus arkan

“Heheh iyaa habibii, MAAFF”

“Yasudah ayo cepet, keburu adzan magrib”

•••

“Ini rumah kita sayangg” ucap gus arkan saat berada di depan rumah yang bernuansa putih dengan pagar yang membuat rumah tersebut menjadi lebih mewah.

“Masyaallah, baguss sekali Habibi. Azzura sukaa” azzura memeluk gus arkan yang dibalas dengan pelukan hangat oleh suami nya itu.

Cukup lama mereka berdua berpelukan di halaman rumah baru nya itu. Hingga azzura melepaskan pelukan nya lalu berlari menuju pintu rumah yang terbuat dari kayu jati tersebut.

“Habibiiii ayooo!!” teriaknya

“Iya sayang, hati hati. Jangan sampai terjatuh” nasehat gus arkan pada azzura yang masih saja berlari.

“Ayoo dibuka pintu nya bii, azzura sudah tidak sabarr”

“Sabar sayang. Ini kamu yang buka pintu nya, jangan lupa baca basmalah yaa” perintah gus arkan sambil memberikan kunci dengan hiasan kelinci. Tentu saja itu membuat azzura melebarkan senyumannya.

NING & GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang