ALANORA. 6

75 23 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semoga suka ya sama part ini
Dan jgn lupa vote dulu bunda-bunda

Happy Reading🎊🎊

BAB. 6

Loora mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk. Ringisan terdengar dari bibir pucat gadis itu. Loora mencoba bangun dari tidurnya, tetapi kepalanya sangat pusing.

Dirinya mengingat-ingat tempat ini karena asing baginya. Ia celingak-celinguk mencari seseorang, tapi tak menemukan siapapun.

Loora turun dari ranjang dan menyusuri kamar. Dinding kamar dengan cat dominan abu muda dan tatanan barang-barang yang sangat rapi. Membuka pintu lalu keluar dari ruangan itu, dengan berpegang tembok.

"Udah bangun lo?" tanya Alano, yang duduk di sofa ruang tamu.

Loora tertegun sebentar, sebelum akhirnya dirinya memberanikan diri mendekati laki-laki itu. Bibir Loora terasa keluh, dirinya juga takut jika sewaktu-waktu Alano melukainya lagi.

"Al," panggil Loora.

Alano hanya menoleh sekilas, sebelum kembali fokus pada ponsel di tangannya.

"Gue mau pergi," ucap Loora.

Tanpa menunggu persetujuan Alano, Loora memungut tas miliknya yang tergeletak begitu saja di lantai dan melangkah mendekati pintu utama. Alano hanya memperhatikan gerak-gerik Loora.

"Mau kemana lo?"

Loora berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap Alano. "Kerja," jawab Loora.

"Mulai detik ini lo gue pecat!" ucap Alano dengan lantang membuat tubuh Loora membeku.

"Al, maksud lo?"

"Gue gak sudi punya karyawan pembunuh kayak lo!" hardik Alano pada Loora.

"Al, gue butuh pekerjaan itu, please jangan pecat gue!" ucap Loora yang sudah berdiri di depan Alano

"Mau lo sujud pun keputusan gue tetap sama. Lo gue pecat!" ucap Alano yang menatap tajam Loora. "Sekarang lo pergi dari sini!" imbuhnya.

Loora kecewa dengan Alano, sudah berapa kali cowok itu menuduhnya pembunuh, gadis itu menghela napas panjang dan tanpa mengucapkan kata apapun lagi, Loora membuka pintu apartemen lalu pergi dari sana. Gadis itu tak kuasa membendung air matanya, setelah keluar dari gedung apartemen, Loora baru menyadari jika sekarang hari sudah malam.

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang