ALANORA. 10

60 10 0
                                    

Happy Reading🎊🎊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading🎊🎊

BAB. 10

Loora, gadis itu masih setia memejamkan kedua matanya. Keningnya sudah diobati dan diberi plester oleh Rifqi itupun karena ia tak tahan mendengar Nendra dan Theo adu mulut karena keduanya berebut ingin mengobati Loora.

Sekarang inti Enzagros sedang duduk di sofa panjang ruang tengah markas mereka. Bangunan dengan dua lantai dengan fasilitas yang hampir lengkap. Ada sepuluh kamar tidur dengan kamar mandi dalam ada 7 dan kamar mandi luar 1 di lantai atas dan 1 di lantai bawah.

Markas mereka terdapat kolam renang dan beberapa alat olahraga. Garasi yang luas dan halamannya juga sangat luas. Pagar hitam menjulang tinggi membuat orang tidak dapat melihat atau mengintip dari luar.

Nendra, cowok itu tengah duduk diantara Seno dan Rifqi. Mereka berdua tengah bergelayut manja di sisi kanan kiri Nendra membuat sang empu menahan emosi sejak tadi.

Teman-temannya sudah tahu jika kedua bocah itu sangat manja kepada anggota tertua itu meski usia mereka tak jauh berbeda namun pemikiran Nendra sangat dewasa dan suka memanjakan yang lebih muda. Jika yang tidak tahu pasti sudah menyangka jika mereka penyuka sesama jenis.

Nendra tidak masalah jika Seno maupun Rifqi manja kepadanya asal tahu batasan.

"Ndra. Si Loora belum sadar juga?" tanya Rifqi pada Nendra.

"Hm, dia masih syok," jawab Nendra membuat Seno bangun dan menegakkan tubuhnya.

"Gue jadi kepikiran kalo Loora bakal terus diincer sama geng Elang," ucap Seno membuat semua inti Enzagros menoleh padanya.

"Gue bakal jagain," ucap Theo dan Nendra kompak hingga kedua cowok itu melayangkan tatapan sinis.

"Cih! Pembunuh aja lo rebutin." Alano berdecih sambil memainkan ponselnya.

Theo dan Nendra menatap Alano dengan tatapan tak suka karena ucapan cowok itu.

"Hmm. Loora tanpa sengaja masuk dalam lingkaran geng kita. Pasti Ariel sama antek-anteknya bakal ngincer dia lagi," ujar Faisal yang diangguki oleh Seno dan Rifqi.

"Elah ribet lo pada tinggal jagain Loora napa sih," ucap Jo sewot.

"Dahlah gue laper mau masak." Faisal bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju dapur.

"Ikutttttt." Seno berlari mengejar Faisal pasalnya masakan cowok itu selalu enak dan dirinya juga lapar.

Rifqi menghela napas panjang lalu memperhatikan wajah temannya satu persatu. Dirinya terkikik geli membuat Jo dan Alano menatapnya sinis.

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang