ALANORA. 3

195 74 4
                                    

Follow⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow⬇️

Ig: nndaardl  / enzagros_gang
Tiktok: nndaardl
Wattpad: nndaardl

Happy Reading

BAB. 3

Hari ini adalah malam minggu. Di mana banyak muda-mudi keluar rumah untuk berjalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama dengan orang terkasih. Termasuk Alano, malam ini dirinya mengajak Fellia untuk pergi ke taman. Sebenarnya ia ingin mengajak Fellia sore tadi, tetapi gadis itu menolaknya karena ingin malam hari saja.

Mereka berdua duduk di kursi panjang dan memandangi gemerlap lampu yang mengelilingi taman.

"Kamu gak capek apa, Al, ngurus aku terus?" tanya Fellia yang menyenderkan tubuhnya pada kursi taman.

Alano menggenggam tangan kanan Fellia dan menatap wajah cantik sahabatnya dari samping.

"Kenapa aku harus capek?"

"Kamu ditanya malah balik nanya." Fellia mengerucutkan bibirnya membuat Alano gemas.

"Hahaha! Kamu lucu."

Fellia terdiam membuat Alano diam juga. "Kamu gak mau cari pacar apa?" tanya Fellia.

Alano mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa tiba-tiba tanya itu?"

"Al, gak selamanya hidup kamu itu tentang aku. Kamu emang gamau kayak teman-teman kamu yang malam minggu habisin waktunya sama pacar masing-masing?"

"Aku udah punya kamu!" jawab Alano.

"Al, hidup aku gak bakal lama."

"Kamu ngomong apasih? Kehidupan itu udah ada yang ngatur, Fel! jawab Alano yang tak suka dengan pembahasan Fellia.

"Aku capek, Al! Setiap hari harus minum obat. Setiap bulan harus kemo," ucap Fellia dengan sedih.

Fellia menghela napas dalamnya, gadis itu tidak tahu lagi bagaimana cara membuat Alano sadar, jika selamanya dia tidak bisa mendampingi cowok itu.

"Kamu tahu tentang penyakit kanker aku ini, Al. Aku gak mau ngerepotin kamu terus! Aku juga udah gak punya siapa-siapa. Cepat atau lambat aku pasti nyusul Mama sama Papa di surga."

Mendengar ucapan Fellia membuat Alano menggeraskan rahangnya. Cowok itu mengusap wajahnya dengan kasar, lalu kembali menatap Fellia yang berada di sampingnya.

"Aku gasuka kamu bahas itu!" ujar Alano.

"Aku cuma mau kamu bahagia, Al!" ucap Fellia yang menatap Alano dengan berkaca-kaca.

"Aku udah bahagia sama kamu, Fellia."

"Kita cuma sahabat Al, gak lebih!" ucap Fellia dengan nada tinggi membuat Alano terdiam.

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang