ALANORA. 14

68 12 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🌻🌻🌻


"Nyawa harus dibayar nyawa"

~Alano Naradhipta~

--

"Bener kata lo nyawa harus dibayar nyawa. Kalo dengan kematian gue itu bikin lo lega, gue bakal lakuin itu sekarang Al."

~Loora Rainata~

--

Happy Reading🎊🎊

BAB. 14


Pagi ini lagi-lagi jamkos terjadi di kelas Loora dan alasannya pun masih sama, guru sedang mengadakan rapat di aula SMA Bina Jaya. Bahkan semua guru ikut dalam rapat tersebut namun seluruh murid tidak diperbolehkan pulang awal.

Di ruang osis, Nendra sedang bergelut dengan kertas-kertas yang berisi data murid kelas sepuluh yang akan ikut dalam organisasi osis.

Belum lagi ia harus mengecek beberapa data murid yang akan ikut dalam acara kunjungan industri di beberapa pabrik yang akan dilaksanakan seminggu lagi.

Entah mengapa akhir-akhir ini banyak sekali kegiatan di sekolah yang harus ia handle, terutama acara untuk kelas sepuluh.

Bahkan dirinya sudah 2 hari belum makan apapun hanya minum itupun kopi untuk menahan kantuk.

Perutnya mulai sakit, mungkin karena ia belum makan. Akhirnya Nendra beranjak dari kursinya dan melangkah keluar dari ruang osis.

"Mau kemana?" tanya Vilinia Anjani, salah satu siswi cantik yang menjadi anggota osis tepatnya ia wakil ketua osis.

Nendra menoleh, "Ke kantin bentar, lo bantu gue cek formulir pendaftaran anggota osis kelas sepuluh ya Vil," ucap Nendra dan dibalas anggukan oleh Vilinia.

Saat ingin berjalan tangan Nendra dicekal oleh sebuah tangan halus milik Vilinia, "Emm ... boleh ikut?" tanya gadis itu.

"Lo kerjain tugas lo aja, gue mau makan bentar doang kok," ucap Nendra sembari melepas tangan Vilinia yang memegangnya.

"Tapi Ndra muka lo pucat banget. Nanti kalo lo kenapa-napa gimana?" Dapat Nendra lihat dengan jelas raut khawatir yang terpatri diwajah Vilinia.

"Gue gapapa. Yaudah gue tinggal bentar." Nendra pun keluar dan menutup pintu rapat meninggalkan Vilinia yang jelas sedang cemas dengan keadaannya.

Ya  tadi pagi memang Nendra sempat mengeluh tidak enak badan kepada Roni salah satu anggota osis dan Vilinia tidak sengaja mendengarnya.

Sampai di ujung koridor, Nendra membelokkan langkahnya ke toilet untuk membasuh wajahnya sebentar supaya lebih segar. Setelah selesai dirinya pun kembali menuju kantin.

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang