ALANORA. 20

75 8 0
                                    

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

Yang habis ketabrak mobil kok tambah cantik yaaa>_<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang habis ketabrak mobil kok tambah cantik yaaa>_<

Happy Reading🎊🎊

BAB. 20

BRAKKKK

"TUHKAN BENER, DIA MOLOR." Nabila dengan suara cemprengnya menggema di sebuah kamar minimalis milik temannya.

Sakura yang berada diambang pintu hanya bisa menggelengkan kepala. Lalu mereka berdua masuk ke dalam kamar itu dengan sedikit ragu.

Sebuah kamar dengan cat warna putih salju dan di dinding terdapat banyak foto anak kecil yang Nabila yakini ialah foto anak panti yang tinggal di rumah ini.

Sebuah meja belajar berukuran kecil beserta buku dan printilan lain di atasnya yang disusun rapi. Di sampingnya terdapat lemari kayu yang tak begitu besar dan satu ranjang kecil yang cukup untuk satu orang saja.

Nabila menghampiri ranjang itu dan segera membuka selimut yang membungkus tubuh seseorang.

"Nih anak gak bangun-bangun! Udah jam segini juga," gerutunya kesal.

"Bangunin pelan aja Bil! Bangun dari tidur sore sering bikin pusing soalnya," ucap Sakura dengan lembut.

Nabila mengangguk kemudian menepuk bahu temannya pelan. Cukup lama tak mendapat respon, teman Nabila semakin memperat selimut yang membungkus tubuhnya. Udara sangat dingin dan akan nyaman jika memakai selimut yang memberikan kehangatan.

"Gimana Ra? Gak bangun-bangun."

Mereka mencari cara untuk membangunkan temannya itu. Mulai dari menepuk bahu, menepuk pelan pipi hingga menarik selimut pun tak kunjung bangun. Cukup lama hingga membuat Nabila semakin kesal hingga sebuah ide cemerlang terlintas begitu saja diotak cantiknya.

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang