ALANORA. 23

118 17 14
                                    

Follow⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow⬇️

Ig: @nndaardl dan @enzagros_gang
Tiktok: @nndaardl
Wattpad: @nndaardl


Happy Reading

BAB. 23

Kabar Loora dan Tya yang diculik lalu masuk rumah sakit tersebar luas di Bina Jaya maupun sekolah lainnya. Bahkan, korban tewas akibat serangan komplotan penjahat di rumah Tya pun banyak dan berita tersebut telah menjadi perbincangan publik.

Kasus ini ditangani sangat serius oleh polisi. Beberapa pelaku telah berhasil ditangkap dan proses penyelidikan sedang berlangsung. Namun, sudah seminggu lebih dari hari terjadinya penculikan dan serangan itu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku utama atau dalang dibalik kejadian ini.

Anak Enzagros dan Elang pun turut membantu polisi dalam penyelidikan kali ini. Dan akhir-akhir ini terlihat dua geng motor tersebut tidak berseteru seperti biasanya.

Sore ini, Alano kembali ke rumah sakit sendirian dengan membawa tas bekal milik Nuri di tangan kanannya.

Ceklek

Alano membuka pintu ruangan VIP yang berisi Loora di dalamnya sendirian. Ya, sendirian, karena Tya berada di ruangan VIP lainnya.

Laki-laki itu berjalan dengan pelan mendekati ranjang Loora. Gadis itu sedang terbaring miring karena luka pada pinggangnya yang belum kering. Menaruh tas bekal berwarna pink milik Nuri dan menarik kursi, lalu mendaratkan pantatnya di sana.

Alano menatap sekeliling, lalu pandangannya berhenti tepat di meja yang terdapat sebuah bucket bunga mawar putih, yang setiap hari ia lihat di ruangan ini. Namun, entah siapa pengirim atau pembawa bunga tersebut, Alano juga tidak tahu.

Alano mengalihkan pandangannya terhadap wajah Loora yang menurutnya lucu jika sedang tidur. Ia mencoba menyingkirkan anak rambut yang jatuh di depan bibir gadis itu.

"Cantik," batinnya, yang tidak sadar.

Semakin lamat ia memandangi wajah ayu dan lucu itu, hingga akhirnya Alano mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ck! Gue tadi bilang apa?" gumamnya.

Alano menghela napas dalam-dalam, hingga kembali memandangi wajah damai Loora yang sedang tertidur. Bayang-bayang gadis itu kesakitan karena ia siksa sungguh membuat dirinya lega. Alano menyadari jika yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan dan itu bukanlah diri Alano yang sebenarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALANORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang