Bab 2

31 5 0
                                    

“Siapa pria itu?” Tanya Rama.

“Apa urusanmu bertanya itu?” Felicia bertanya balik.

“Aku ini pacarmu!” Tegas Rama.

”Aku gamau punya pacar yang kabur saat perang geng terjadi.” Jawab Felicia.

“Huh, lemah!” Ejek pria yang bersama Felicia.

“Aku tidak lemah!” Jawab Rama dengan tatapan yang sangat tajam.

Tatapan Rama yang begitu tajam menyimpan emosi yang begitu mendalam yang sepertinya tidak akan tertahan lagi karena emosi itu diiringi dengan rasa sakit karena ia di duakan oleh Felicia.

“Kenapa kau menatap kami dengan pandangan yang tajam? Kau ingin membunuh kami hah? Pecundang hahaha.” Ejek Felicia.

Felicia dan pria yang bersamanya menertawakan Rama yang memang terlihat seperti pecundang karena tidak ikut dalam pertempuran antara gengnya melawan para polisi. Namun, mereka tidak menyadari bahwa Rama adalah seorang yang terlatih dan berbahaya.

“Ya, aku akan membunuh kalian.” Jawab Rama.

Felicia dan teman prianya terkejut mendengar apa yang dikatakan Rama. Mereka ingin tertawa lagi karena merasa Rama hanya menyampaikan omong kosong. Namun, tawa itu terhenti ketika Rama mengeluarkan pisau dari saku celananya. Felicia dan teman prianya tercengang dan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dengan brutal Rama menusuk Felicia dan teman prianya berkali-kali hingga darah mereka berceceran dimana-mana dan membasahi tubuh Rama.

“AAARGGHHH!!!” Teriak Rama.

Rama frustasi setelah menghabisi Felicia dan teman prianya yang diduga sebagai selingkuhannya. Ia hanya terduduk membatu setelah puas menghabisi orang yang telah berkhianat padanya. Namun, ia seharusnya kabur setelah menghabisi Felicia karena teriakannya sehabis menghabisi Felicia dengan brutal di dengar oleh warga sekitar. Rama menyadari hal itu dan mulai bangkit dari duduknya. Ia mengambil pisau yang masih tertancap di leher Felicia dan menyimpannya kembali di saku celana. Ia sempat pergi ke wastafel di halaman rumah Felicia untuk membersihkan darah yang berceceran di sekujur tubuhnya. Ia membuka baju dan celananya dan menyimpannya di jok motor untuk menyembunyikan perbuatannya. Ia hanya keluar dengan celana pendek dan tubuh yang basah karena membersihkan darah di sekujur tubuhnya.

Rama kembali ke rumah Shintya tempat ia tinggal dan menceritakan semuanya kepada Shintya, pak Mono dan Bu Mira – ibu Shintya tentang ia membunuh Felicia dan selingkuhannya. Sontak hal itu membuat pak Mono terkejut karena baik pak Mono ataupun Rama sudah tau siapa ayahnya Felicia. Ia adalah Joe Law – mafia besar keturunan Indo-Tionghoa yang merupakan salah satu anak kelompok mafia Triad.

~~~

Joe Law yang kini sedang berada di China untuk rapat besar geng Triad syok mendapatkan kabar bahwa putri tunggalnya tewas dibunuh sang kekasih – Rama.

“Apa?... Bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Joe Law.

“Maaf bos, kami tidak menyadari kedatangan Rama karena nona Felicia suruh kami untuk beristirahat sampai ia dan temannya kembali. Jadi kami tidak tau bila nona Felicia sudah dihabisi. Kami baru tau keesokan paginya setelah melihat jasad nona sama temennya tergeletak berlumuran darah di depan rumah.” Jawab penjaga Felicia.

“Tidak berguna!” Bentak Joe Law.

“Maafkan kami tuan. Kami tidak mengetahui kejadian itu dan kami langsung melihat cctv untuk melihat siapa yang telah menghabisi nona Felicia.” Jawab penjaga Felicia.

“Kalian semua tidak akan ku ampuni!” Ujar Joe Law.

Joe Law mematikan ponselnya dan mengumpulkan anak buahnya untuk membantai Rama. Ia meminta tangan kanannya – Jonathan untuk memimpin pasukan di Indonesia untuk membantai Rama karena ia saat ini menjadi buronan nomor 1 di Indonesia dan ia tak dapat kembali ke Negara itu.

“Kumpulkan semua pasukanmu. Pergi ke kampung Lima yang kumuh itu dan bantai semua orang disana terutama pacar putriku, Rama.” Ujar Joe Law.

“Baik bos, akan ku laksanakan.” Jawab Jonathan.

“Dan jangan lupa habisi semua penjaga dan pembantu di rumahku yang tidak berguna itu.” Ujar Joe Law.

“Siap bos.” Jawab Jonathan.

Jonathan mengumpulkan seluruh pasukannya untuk menyerang kampung Lima dan menghabisi Rama beserta seluruh warga kampung. Sebelum itu, Jonathan tak lupa dengan perintah Joe Law untuk menghabisi penjaga dan pembantu di rumah Joe Law yang dinilai lalai dan menyebabkan kematian Felicia.

Setelah menjalankan tugas pertamanya, Jonathan dan anak buahnya siap untuk melakukan penyerangan ke kampung Lima dan menghabisi Rama. Mereka pergi dengan konvoi yang dipimpin oleh mobil mewah yang dikendarai oleh Jonathan dan diiringi oleh puluhan motor ninja hitam yang dikendarai anggota geng Joe Law yang memakai pakaian serba hitam khas mafia Triad. Mereka membawa senjata api yang berbahaya di saku mereka masing-masing. Sayangnya, konvoi mereka ini terlihat oleh para polisi yang sedang berpatroli dan polisi itu mengejar mereka diam-diam untuk mengetahui tempat dimana Jonathan dan anak buahnya akan berkumpul.

Di sisi lain, Rama yang menjadi target sasaran Jonathan saat ini sedang beradu argumen dengan polisi yang ingin menangkap pak Mono tanpa tuduhan apapun dengan alasan pak Mono telah melakukan perdagangan narkoba.

“Apakah kalian ada bukti kalau kami melakukan perdagangan narkoba setelah kalian menangkap bandar di wilayah kami?” Tanya Rama.

“Kami sudah mengendus pergerakan kalian sejak lama dan kami melihat saudara Mono mengkomandoi perdagangan narkoba setelah saudara Boy ditangkap.” Jawab polisi.

“Sudah, katakan saja langsung berapa uang yang kalian inginkan?” Tanya Rama.

Para polisi tersenyum mendengar perkataan Rama yang mengerti apa yang sebenarnya mereka inginkan. Namun, negosiasi tersebut tidak terjadi sesuai rencana polisi korup tersebut karena Jonathan dan anak buahnya datang menyerang kampung Lima untuk menghabisi Rama.

“Dorrr!!!”

Suara tembakan senjata api yang berbahaya terdengar sepersekian detik setelah satu polisi tumbang terkena peluru yang ditembakkan oleh Jonathan. Konvoi motor yang mengiringi mobil mewah Jonathan berhenti di kampung Lima. Para premotor turun dari motornya dan menembaki orang-orang yang berjalan di kampung Lima secara brutal termasuk Rama dan para polisi yang sedang bernegosiasi. Rama tertembak di bagian bahu. Namun, ia berpura-pura tewas karena menyadari bahwa ia adalah target dari serangan Jonathan yang disuruh oleh Joe Law. Rama menyadari hal itu karena ia melihat pakaian yang dikenakan oleh Jonathan dan para anak buahnya identik dengan geng Triad.

“Target kita sudah tewas, apakah kita perlu membantai semua orang disini bos?” Tanya anak buah Jonathan.

“Harus, kita harus memberikan pelajaran kepada semua orang disini dan kepada dunia agar tidak berurusan dengan kita.” Jawab Jonathan.

Jonathan dan anak buahnya tetap menyerang semua warga secara membabi buta. Melihat hal itu dari dalam rumahnya, pak Mono mengeluarkan senjata miliknya untuk melakukan perlawanan. Shintya mencegah sang ayah agar tidak keluar. Namun, pak Mono tetap bersiteguh untuk melawan dan membela kampungnya.

“Bapak adalah yang dituakan di kampung ini, ayah harus melindungi warga kampung ini agar tidak banyak korban yang berjatuhan lagi. Bapak juga ingin menyelamatkan Rama yang terluka disana. Dia adalah masa depan kampung kita. Dan untuk menyelamatkan masa depan, bapak harus mengorbankan diri bapak.” Ujar pak Mono.

Pak Mono keluar dari rumahnya sembari menembakki anak buah Jonathan. Melihat apa yang dilakukan pak Mono, warga kampung lain keluar dan mencoba melakukan perlawanan dengan senjata sederhana milik mereka. Di waktu yang bersamaan, polisi yang mengintai Jonathan dan gengnya saat mereka konvoi di jalanan sampai bersama bantuan dari unit darurat kepolisian langsung menyerang gerombolan Jonathan yang melakukan kerusuhan. Baku tembak terjadi antara tiga sisi. Banyak korban dari baku tembak ini baik dari warga kampung, polisi ataupun geng Jonathan. Jonathan dan sisa anggotanya memutuskan untuk kabur. Namun, pak Mono menghalangi mobil Jonathan dan Jonathan menembak pak Mono tepat di jantungnya. Pak Mono tewas di tempat dan Jonathan berhasil kabur setelah tim unit darurat kepolisian lebih memprioritaskan untuk menolong para warga sipil yang tewas dan terluka, termasuk Rama.

Bersambung...

Love In CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang