Love In Crime

Bab 28 (End)

Media saat ini sibuk untuk memberitakan tentang kepolisian yang berhasil memberantas peredaran narkotik di kota Palembang dengan kerja sama antara setiap polisi yang sudah menjadi jujur karena takut dengan seorang Brigpol Rama yang mengerikan. Mereka melupakan tentang kejahatan yang dilakukan oleh mendiang kompol Beto. Hanya Brigpol Rama yang menyadari bahwa masalah polisi korup belum selesai sepenuhnya.

Brigpol Rama bertemu secara khusus dengan Irjen Pol Djoko dan mengungkapkan bahwa bisa saja masih ada penghianat yang masih berkeliaran di kepolisian. Namun, Irjen Pol Djoko tidak menanggapi hal itu dan mengatakan Brigpol Rama untuk tetap fokus pada tugasnya karena menurut informasi akan ada mafia besar yang akan datang ke Palembang untuk bertemu dengan anjing peliharaannya.

"Jadi, bapak sudah tau siapa orangnya?" Tanya Brigpol Rama.

"Saya belum bisa memastikan siapa anjing peliharaan mafia baru ini. Hanya saja Brigjen pol Tio sudah memberi saya informasi tentang tiga petinggi yang mencurigakan. Agen rahasianya telah melakukan penyelidikan terhadap tiga orang itu. Namun, tak ada satupun yang terbukti bersalah." Jawab Irjen Pol Djoko.

"Ku rasa kita harus melakukan pengawasan penuh terhadap seluruh petinggi polisi pak, termasuk Brigjen pol Tio Nugroho." Ujar Brigpol Rama.

"Kau benar, kita harus mewaspadai semua kemungkinan penghianatan yang akan terjadi." Jawab Irjen pol Djoko.

Brigpol Rama menyadari sesuatu, bahwa seorang mafia besar bisa saja datang melalui jalur yang paling aman untuk dilewati, jalur darat. Kemungkinan besar mafia yang dimaksud sudah ada di Indonesia dan ada di salah satu bandar udara internasional dan kemungkinan juga mafia besar itu akan datang ke Palembang melalui jalan raya yang tidak akan terlalu diawasi oleh polisi. Ia pun meminta Kapolda untuk memerintahkan seluruh jajaran polisi melakukan pengamanan di seluruh tempat masuk kota Palembang. Namun, sebelum ingin melakukan itu ia ditelepon oleh penelepon misterius yang memberitahukan informasi tentang kedatangan mafia itu.

"Mafia yang akan datang ke kotamu adalah Sinto Family. Namun, mereka tidak jadi datang karena ada kebocoran informasi di kepolisian kalian yang mengatakan akan ada patroli yang begitu ketat disana." Ujar orang misterius itu.

"Siapa kau? Apakah informasimu dapat dipercaya?" Tanya Brigpol Rama.

"Siapa aku tidak penting, tapi siapa penghianat dalam institusimu itu lebih penting." Jawab orang misterius itu.

Rama mencoba mengingat suara wanita yang tak asing di telinganya itu.

"Aku telah mengirimkan drive rekaman percakapan antara Sinto dan orangmu yang sudah berkhianat." Sambung orang misterius itu.

Penelepon misterius itu langsung mematikan sambungan telepon setelah memberikan informasi pada Brigpol Rama. Brigpol Rama baru menyadari bahwa suara wanita misterius itu adalah suara agen intelijen yang menyelamatkannya waktu itu. Ia mencoba memanggil kembali wanita itu. Namun, ponsel wanita itu sudah tidak aktif lagi dan nomornya tidak bisa dilacak. Tak ingin memusingkan hal itu, Brigpol Rama memutuskan untuk membuka drive yang dikatakan wanita misterius itu.

"Kita akan berjumpa setelah kau menyelesaikan misi ini."

Brigpol Rama sedikit heran dengan nama file dalam drive yang dikirimkan wanita misterius itu. Ia tak mau ambil pusing maksud dari nama file itu dan membuka isi dari filenya. Dan isi dari file itu mengungkap tabir kejahatan Brigjen pol Tio Nugroho.

"Ternyata selama ini kau yang menjadi dalangnya." Ujar Rama.

~~~

Hari ini adalah hari pelantikan Kapolda baru Sumatera Selatan. Brigjen pol Tio Nugroho diangkat akan segera diangkat menjadi Kapolda baru menggantikan Irjen Pol Djoko yang sudah memasuki usia pensiun. Semua polisi sedang bersiap untuk mengikuti upacara pelantikan yang dilakukan tertutup ini. Namun, entah mengapa media tiba-tiba datang ke kantor kepolisian daerah untuk meliput pelantikan Brigjen pol Tio Nugroho. Awalnya para polisi mengusir para media itu. Namun, Brigjen pol Tio Nugroho ingin publik Sumatera Selatan menyaksikan pelantikannya secara langsung.