"Selamat datang di asrama kampus. Kenalin nama kakak Ahmad Fahrezi. Bisa dipanggil Ezi. Kakak adalah penanggung jawab asrama ini dan kalian wajib mengikuti aturan yang sudah tertera di asrama ini yang beberapa diantaranya adalah tidak boleh keluar dari kamar setelah pukul 9 malam, tidak boleh ada interaksi antara laki-laki dan perempuan di dalam ruangan asrama laki-laki ataupun ruangan asrama perempuan. Jadi, kalian hanya diizinkan untuk berinteraksi di lapangan asrama ini seperti yang sedang kita lakukan. Dan bersama kakak ada kakak Aulia Ramadani yang juga penanggung jawab asrama ini. Jadi, untuk asrama laki-laki kakak penanggung jawabnya dan untuk asrama perempuan kak Aulia penanggung jawabnya. Sudah dapat dipahami?"
"Paham kak."
Teman pertama Rama dan Shintya di asrama bukanlah teman seangkatan mereka. Namun, teman pertama masing-masing dari mereka adalah Ezi dan Aulia — penanggung jawab asrama kampus. Hal itu dikarenakan mereka adalah satu-satunya calon mahasiswa baru yang selalu bertanya mengenai asrama dan kampus kepada kakak tingkatnya itu dan kakak tingkatnya merespon dengan baik segala pertanyaan yang disampaikan baik oleh Rama maupun Shintya. Dan ada satu hal yang menjadi pertanyaan yang sama-sama mereka tanyakan kepada Ezi dan Aulia, yaitu mengapa kampus ini disebut sebagai kampus dipersatukannya cinta sejati.
"Jadi beberapa tahun lalu saat kakak dan kak Aulia masih jadi calon mahasiswa baru, ada kejadian yang bikin semua orang jadi terharu dan terbawa suasana."
2 tahun lalu....
Sebut saja sang pria bernama Roma, plesetan dari Romeo dan sang wanita bernama Julia, plesetan dari Juliet. Kisah mereka sendiri tidak banyak diketahui orang lain. Mereka hanya hadir sebagai mantan mahasiswa prodi fisika yang sudah lulus 2 tahun sebelumnya. Roma, yang kini telah menjadi magister sains setelah menyelesaikan pendidikannya di Jerman kembali ke Indonesia untuk menepati janjinya kepada Julia yang dimana Roma berjanji akan melamar Julia setelah ia mendapatkan beberapa hal yang menjadi cita-citanya. Roma mencari Julia di rumahnya. Namun, tetangga Julia mengatakan bahwa Julia sedang pergi ke kampus lamanya untuk mengantar sang adik sepupu untuk tes kesehatan di kampus tersebut. Roma kemudian teringat akan masa lalunya 6 tahun lalu yang dimana ia dan sang kekasih — Julia bertemu di klinik kesehatan kampusnya.
"Sepertinya Tuhan telah menakdirkan kami untuk bertemu dan bersatu disana. Aku harus segera bergegas kesana." Ujar Roma.
Mengendarai mobil yang baru saja ia beli, Roma langsung menyusul sang kekasihnya yang ternyata masih berada di perjalanan kereta dan akan sampai malam hari untuk menemani adik sepupunya tes kesehatan. Maklum saja, jarak rumah Julia dan kampusnya itu sangat jauh dan semasa kuliah Julia tinggal di sebuah kost dekat kampus. Rama mengenang memori indah ketika ia melewati jalanan ini ketika ia mengunjungi rumah sang kekasih yang jauh dari rumah asalnya. Ia mengingat bahwa saat kembali dari rumah sang kekasih adalah saat yang menyedihkan karena ia harus berpisah sementara dengan sang kekasih. Namun, kali ini suasana berbeda terjadi karena ia kembali ke tempat lamanya untuk menemui sang kekasih yang ternyata ada disana.
Julia sampai pukul 8 malam di stasiun kampus dan memilih menginap di penginapan bersama adik sepupunya. Dua jam kemudian dengan kecepatan penuh Roma sampai ke kampus dan memilih berkeliling kampus untuk mengenang masa lalu. Setelah lelah berkeliling, Roma memutuskan untuk berhenti di area klinik dan beristirahat disana sambil menunggu waktu pagi.
Pagi hari pun tiba, Roma melihat keadaan sudah mulai ramai dengan para calon mahasiswa baru yang berdatangan untuk mengantri tes kesehatan sama seperti dirinya 6 tahun lalu. Roma menyadari jika ia melamar Julia disini ia akan membuat antrean tes kesehatan akan semakin lama. Karena itu, ia meminta izin kepada panitia tes kesehatan untuk meluangkan sedikit waktu agar ia dapat melamar Julia di tempat yang sama saat pertama kali ia melihat Julia.
"Saya minta izin ya bu pak buat lamar pujaan hati saya disini. Dia nanti bakal dateng kesini dan saya mau lamar dia disini. Disini tempat pertama kami bertemu." Ujar Roma.
"Baik, tapi jangan lama-lama. Kau pasti sudah tau bagaimana panjangnya antrean disini." Jawab salah satu panitia.
"Siap terima kasih bu. Nanti kalau ada camaba yang nanya identitas kami, bilang aja kami Roma dan Julia, plesetan dari Romeo dan Juliet." Pinta Roma.
Setelah diberikan izin, Roma langsung mengambil bucket bunga dan kotak cincinnya di mobil dan bersembunyi di sebuah tempat yang tidak akan dilihat oleh Julia saat kedatangannya. Beberapa saat kemudian, Julia datang bersama orang tua dan adik sepupunya yang akan menjalani tes kesehatan.
"Nasipa!!!" Teriak Roma memanggil Julia yang membuat semua orang yang mengantre untuk tes kesehatan teralihkan pandangannya ke arah Roma yang memanggil Julia dengan panggilan yang unik.
Julia sontak menoleh ke arah suara yang memanggilnya dengan panggilan Nasipa itu. Ia sadar bahwa itu adalah Roma, satu-satunya orang yang dapat membuatnya jatuh cinta.
"Kunik?" Respon Julia atas panggilan Roma.
Roma langsung berlari ke arah Julia dan langsung berlutut di hadapan Julia. Tindakan yang dilakukan oleh Roma membuat semua orang yang menyaksikan jadi heboh, terutama para kaum hawa yang melihat Rama sebagai sosok yang idaman.
"Bismillahirrahmanirrahim. Di hadapan seluruh alam semesta yang menyaksikan ini, dengan orang tuamu yang telah memberi izin untukku mempersuntingmu. Aku, Kunikmu, berjanji untuk selalu mencintaimu seperti sejak awal bertemu denganmu disini. Cincin dan bunga ini hanyalah sebuah simbol cintaku padamu. Selama 6 tahun kita telah berjuang bersama untuk menjadi sukses. Kita sempat terpisah selama 2 tahun terakhir sampai aku bertemu denganmu kembali di tempat pertama kita bertemu. Mungkin takdir menginginkan aku mengawali hidup baruku denganmu di tempat aku mulai benar-benar jatuh hati padamu. Dan disinilah aku berlutut untukmu, maukah kau mengikat janji suci untuk menua dan menggapai surga bersamaku?"
"AAAAAAAA!!!!"
Kata demi kata yang Roma ucapkan membuat semua mata yang menyaksikan terharu dan histeris. Julia yang menjadi objek ungkapan rasa yang disampaikan oleh Roma pun tak kuasa menahan rasa harunya. Ia langsung menerima lamaran Roma dan hal itu membuat semua orang larut dalam cinta yang dibawa oleh Roma dan Julia.
Sekarang...
"Aku tak menyangka, ada seorang pria yang begitu mencintai seorang wanita dan cintanya dibalas dengan luar biasa oleh wanita itu." Ujar Rama.
"Kamu mau juga gitu dek?" Tanya Fahrezi.
"Ga ah kak, fokus kuliah dulu." Jawab Rama.
"Gapapa kok kalo kamu mau jatuh cinta. Kakak dan kak Aulia pun saling jatuh cinta dan kami tetap dekat tanpa menjalin hubungan lebih." Ujar Fahrezi.
"Bagaimana kalian bisa saling jatuh cinta tanpa menjalin hubungan lebih?" Tanya Rama.
"Kami melakukan persis seperti yang kami tanyakan pada para dosen tentang kisah Roma dan Julia yang saling jatuh cinta dan hanya menjadi teman sampai akhirnya berujung ke jenjang pernikahan. Mereka tak pernah memberitahu siapa nama sebenarnya Roma dan Julia, tapi mereka selalu memberi kami pelajaran tentang cinta sejati Roma dan Julia agar tidak ada mahasiswa yang terjebak dalam cinta yang tersesat alias pacaran. Kau pun akan mendapatkan cerita tentang kisah cinta Roma dan Julia dengan lebih jelas jika bertanya kepada dosen prodi fisika. Karena mereka yang menyaksikan kisah cinta antara Roma dan Julia dengan lebih jelas." Jawab Fahrezi.
"Baik kak, terima kasih informasinya." Ujar Rama.
"Kamu beneran ga mau ngikutin kisah Roma dan Julia?" Tanya Fahrezi.
"Emang kenapa kakak nanya gitu mulu?" Rama bertanya balik.
"Nama kamu kan Rama. Di kampus ini ada juga Sintanya Rama, Sinta Bella." Jawab Fahrezi.
"Benarkah kak?" Tanya Rama.
"Kau penasaran? Ayo ikut aku ke kantin." Ajak Fahrezi.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Crime
ActionMuhammad Alif Ramadhan alias Rama, bukan Ramayana hanyalah remaja yang hidup diantara dunia romansa dan kriminal. ia terlahir di kampung penuh kriminal dan jatuh cinta bagai pahlawan. Namun, patah hati membuatnya menjadi kriminal sebelum akhirnya ia...