Alessia terbangun kembali sejak malam dirinya diculik oleh orang yang tidak dikenal. Dirinya bangun di tubuh perempuan yang lebih tua enambelas tahun dengan nama yang sama, Alessia. Alessia terbangun di tubuh istri seorang antagonis dan memiliki lim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍵🍵🍵
Hari ini adalah hari terakhir sebelum si kembar kembali ke sini serta William dan Rean kembali dari rumah utama milik kakek dan nenek mereka. Elleon sudah bersiap sejak matahari bahkan belum terbit.
Dirinya menyelesaikan seluruh pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini agar hari terakhirnya menjadi tenang. Dokumen yang biasanya disortir terlebih dulu oleh Ara sekarang harus dirinya pilah sendiri karena sekretaris pengganti masih belum mampu menangani pekerjaan yang berat.
Sekretaris pengganti yang hanya bekerja selama seminggu sebelum kembali ke posisi awalnya benar-benar bekerja dengan baik, tapi harapan Elleon adalah dia mampu bekerja dengan sangat baik.
Setelah menyelesaikan tumpukkan dokumen yang memerlukan pengawasannya, pria itu menyiapkan dirinya dengan setelan kemeja putih dan celana hitam karya seorang desainer lokal.
Dirinya menata rambutnya serapi mungkin dan menggunakan parfum yang dia beli minggu lalu di Paris.
Setelah menyelesaikan semua persiapannya dan memesan sarapan, dia membangunkan Alessia.
"Sayang, ayo bangun..."
"Alessia yang terusik pun bangun. belum lengkap nyawanya terkumpul dirinya melihat pemandangan yang aneh.
Suaminya menggunakan setelan mewah dan membawakannya sarapan hotel. Sungguh perpaduan yang buruk untuk otaknya yang belum sadar tapi cukup baik untuk matanya.
"Ayo bersiaplah, setelah ini kita akan pergi."
Alessia merasa deja vu.
Bagaimanapun juga kejadian ini sangat mirip dengan kejadian kemarin. Atau dirinya masih bermimpi?
"Apa ini deja vu El?"
"Bukan, ayo segera bersiap, dua jam lagi aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat."
Setelah menyelesaikan sarapan. Akhirnya mereka sampai ke sebuah bangunan dengan gaya retro dua lantai. Alessia tahu mengetahui tempat ini dari papan nama toko yang diletakkan di depan.
Sebuah studio foto.
Bukannya segera masuk, Elleon membuka bagasi dan mengeluarkan satu kota besar dengan label butik yang kemarin mereka kunjungi.
Tidak hanya itu, ketika mereka berdua masuk ke dalam studio, Alessia melihat wajah yang tidak asing.
Si pegawai magang yang sebelumnya berada di butik.
"Dia akan membantu meriasmu."
Bagi si magang, ini adalah kesempatan emas, bahkan senior di butiknya memusuhi dirinya. Dalam kurang dari 24 jam dirinya mendapatkan banyak permintaan untuk bertukar tugas sekaligus ancaman.
Berbeda dengan seniornya, manajer cabang dengan senang hati mengizinkannya untuk merias Nyonya Gedith. Bahkan manajer yang terkenal pelit itu memberinya uang transport.