4

1K 109 11
                                    

Temui aku di gedung tua seperti biasanya! aku tahu alamatmu di Busan! jadi jangan coba-coba untuk kabur"
Read.
___

Jaeun menunjukkan isi pesan itu pada Sooji. Bagaimanapun bos nya ini harus tau, karena dia sudah berjanji untuk tidak merahasiakan apapun.

Dengan senyum ringan, Sooji mengangguk mengisyaratkan Jaeun untuk tetap datang.

"Aish.. anak-anak itu menggangu saja, apa belum puas merundung di sekolah" omel Eunjeong.

"Mari habiskan makanan ini terlebih dahulu, lalu kita akan pergi kesana"

Sooji memang selalu seperti ini, walaupun tampak dingin tapi dia sangat pengertian kepada rekan-rekannya "wahh.. kau memang bos terbaik yang pernah ada! jika aku seorang wanita mungkin aku akan berdebar mendengar ucapanmu" mengoceh dengan mulut penuh.

Sooji memutar bola matanya malas mendengar ocehan Eunjeong, mulut itu selalu mengeluarkan omong kosong tidak berguna.

"Bukankah kau memang seorang wanita?" Jaeun bertanya polos, selalu susah memahami isi otak Eunjeong.

"Ye.. tuan-tuan" melanjutkan makan, muak mendengar respon dari teman-temannya.

~~~

"Jaeun seperti yang sudah dijelaskan sajangnim tadi, kau pergi lah menggunakan mobilmu. Aku dan sajangnim akan mengawasi dari belakang" perintah Eunjeong pada Jaeun yang masih tampak cemas.

Mobil Jaeun melaju dengan kecepatan sedang menuju gedung tua terbengkalai yang dimaksud Dayeon.

Saat sudah sampai, Eunjeong memberikan beberapa jarak pada mobil Jaeun, dan memantau Jaeun dari mobil.

Sebelum berangkat tadi Sooji sengaja memberikan Jaeun sebuah kalung yang memiliki kamera kecil dibagian liontin nya.

Beberapa anak buah Dayeon berjaga di luar gedung memastikan tidak akan ada orang yang mengganggu kegiatan mereka.

"Hai pecundang, ternyata kau percaya aku memiliki alamat rumahmu di Busan" Dayeon tertawa dengan keras, mengejek betapa naifnya orang didepannya ini.

Jaeun mengepalkan tangannya dengan kuat mencoba untuk sabar.

"Wae, apa kau menyesal sekarang datang kemari?" tersenyum menunjukkan smirk nya.

"Apa susahnya memberikan informasi tentang THE BLACK, aku tahu rumor yang dibicarakan oleh orang-orang tentang THE BLACK hanyalah omong kosong, kalian bukanlah kelompok relawan, kalian hanyalah sekelompok PECUNDANG, LEMAH, atau mungkin kalian sekumpulan JALANG yang menunggu di pesan oleh seseorang?" Dayeon kembali tertawa dengan ucapannya, bahkan anak buahnya ikut tertawa mendengar itu.

Didalam mobil mata Sooji mulai memerah karena menahan emosi mendengar pernyataan yang Dayeon ucapkan. Eunjeong tampak khawatir melihat Sooji yang seperti ini.

"Bos sebaiknya kau harus sedikit meredakan emosimu, kau akan membunuh mereka jika emosi seperti ini, nama baik THE BLACK ingat" mengingatkan Sooji, bagaimana kerasnya mereka membangun kepercayaan publik.

Didalam gedung.
"Habisi dia" teriak Dayeon pada anak buahnya, dan mulai berjalan pada kursi yang ada disana, sambil tertawa melihat Jaeun babak belur.

Dengan memakai topeng dan memasang tudung hoodie nya, Sooji mulai bersiap keluar.

"Tunggu disini, dan tetap cek kamera serta alat ganti suara ini" ucap Sooji sebelum keluar dari mobil dan mulai berlari menuju gedung itu.

Sooji mengendap-endap, dan menghabisi setiap anak buah Dayeon yang berjaga diluar gedung.

Hanya membuat mereka pingsan, cukup mudah bagi Sooji karena memang tidak sebanding dengan dirinya.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang