25

797 91 29
                                    

Sooji menghela nafas berat. Kemudian kembali menidurkan tubuhnya, dan memejamkan matanya, ia masih sangat mengantuk sekarang.
___

Setelah mandi Sooji berjalan menuju ruang tengah, teman-teman nya sudah berkumpul di sana dengan menatapnya sinis.

Menghela nafas, kemudian ia mulai duduk bersama yang lain. Mereka berempat masih diam, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan.

Hingga akhirnya Jaeun mencoba untuk membuka obrolan, "Jadi.. " ia terdiam sejenak memandang pada Doah dan Sooji, "apa saja yang kalian lakukan semalam?" tanyanya dengan hati-hati.

"Ah, anie.. maksudku begini aku akan menjelaskan terlebih dahulu. Kami bertiga sebelumnya telah sepakat untuk tidak merahasiakan apapun satu sama lain. Aku tidak memaksamu untuk ikut dengan peraturan itu, namun aku harap kau selalu jujur pada kami apapun yang terjadi, kedepannya pun juga begitu. Kami ingin kau jujur, karena itulah kunci pertemanan ini. Tapi kami juga akan saling menghargai privasi masing-masing" Jaeun mencoba untuk menjelaskan pada Doah, agar gadis itu tidak salah paham dengan pertanyaannya.

"Iya, aku paham" jawab Doah santai.

"Jadi bagaimana?" sekarang Eunjeong bertanya, "kau tidak mabuk kan semalam, dan kau pasti mengingat semuanya" menuntut Doah untuk menjelaskan kejadian seperti apa tadi malam.

Doah menghela nafas berat, "aku ingin bertanya terlebih dahulu, kau kenapa mengatakan hal-hal yang aneh?" menunjuk Sooji.

"Aku? mengatakan hal aneh? seperti apa?" menunjuk pada dirinya sendiri.

"Kau mengatakan jika kau merindukan ku, kau juga tidak mengizinkan ku untuk pergi lagi?" bertanya penasaran.

"Ah, em.. itu" memalingkan wajahnya mencoba mencari alasan.

"Dia bilang dia melihat Harin semalam" ucap Jaeun menjawab pertanyaan Doah. Dia tahu jika Sooji sedang mencari alasan.

Sooji mendelik mendengar ucapan Jaeun.

"Sudahlah tidak perlu mengelak, kau terlihat seperti orang bodoh"

Doah menghela nafas kembali, "jadi begitu, kau menganggap aku Baek Harin?"

Sooji mengangguk, menundukkan kepalanya karena merasa bersalah pada Doah.

"Kau sudah melakukan kesalahan Sooji, dan kau harus bertanggung jawab atas kesalahan mu!" ucap Eunjeong setelah mendengar ucapan Doah.

"Tunggu pertanggung jawaban seperti apa?" tanya Doah terkejut dengan pernyataan Eunjeong.

"Tentu saja dia harus memacari mu, dia akan menyakiti hati mu jika tidak bertanggung jawab atas perbuatan nya" jawab Eunjeong menjelaskan perkataannya tadi.

"Tidak. Ah, maksudku begini.. bagaimana aku menjelaskannya" menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Doah bingung cara mengatakannya pada tiga orang itu.

"Tidakpapa Doah aku akan bertanggung jawab, aku akan berusaha untuk mencintaimu, dan maaf aku telah menyakitimu" Sooji akhirnya bersedia untuk bertanggung jawab pada Doah, ia harus menerima resiko atas perbuatannya.

"Astaga kalian bodoh sekali... jadi begini tuan Sung Sooji, kau tahu aku memang menyukaimu sejak kau pindah, saat kita bertemu di rumah sakit, bahkan saat kau membantuku membuat rencana untuk mengambil hak ku, kau terlihat sangat keren dengan ide-ide mu. Aku juga sangat mengagumimu" memberi jeda pada penjelasannya,

"tapi, aku tidak berharap lebih pada mu. Aku tahu kau mabuk semalam, aku telah mencoba untuk menghentikan mu, namun kau tidak ingin melepaskan ku, dan jujur saja aku memang sedikit terbuai oleh mu. Beruntung kau pingsan saat itu, jadi dapat aku pastikan kita tidak melakukan hal yang tebih jauh. Aku tahu kau sangat mencintai Harin, dan aku tidak ingin dicintai oleh orang yang hatinya untuk orang lain. Aku menyukai mu sebagai temanku, sama seperti pada Jaeun dan Eunjeong aku menyukai kalian sebagai temanku, saat kalian bertiga memperlakukan ku dengan sangat baik, aku merasa memiliki keluarga sekarang, aku seperti memiliki kakak yang tulus menyayangiku" Doah tersenyum senang akhirnya ia dapat menjelaskan semua isi hatinya kepada tiga orang itu, terutama pada Sooji.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang