12

911 99 19
                                    

Sooji menghela nafas, percuma memanggil mereka berdua untuk datang, hanya akan membuat Doah semakin bingung. "Sudahlah tidak perlu menyangkal" kali ini Sooji berbicara. "Benar aku tadi akan membunuh haraboji mu"
___

Eunjeong dan Jaeun menganga melihat apa yang diucapkan Sooji, bukankah dia sendiri yang membuat peraturan untuk tidak memberikan informasi apapun pada orang lain selain anggota THE BLACK, mengapa dia malah berbicara tentang misi nya sedangkan Doah bukan siapa-siapa.

"Appamu. Seo Junwo. Meminta bantuan kepada ku, untuk membunuh haraboji mu. Kau tahu appamu berselingkuh? Jalang itu meminta rumah sakit cabang menjadi hak miliknya, aku tidak tahu jika seorang dokter juga dapat bodoh hanya karena seorang wanita, sehingga harus membunuh appa kandungnya sendiri. Kisah yang sangat tragis" menceritakan kelakuan bejat appa Doah, dan sedikit menyindir.
"Jadi aku melakukan itu hanya karena perintah dari appamu. Mengertilah ini adalah pekerjaan yang harus ku lakukan, sejujurnya aku tidak peduli dengan urusan pribadi keluarga kalian, jadi-"

Sebelum Sooji menyelesaikan kalimatnya, dengan tiba-tiba Doah berlutut dihadapannya.

Dua orang yang tadinya masih terkejut dengan ucapan yang dilontarkan bos nya, semakin menganga dikejutkan kembali oleh perilaku Doah.

"Aku mohon, aku mohon jangan bunuh haraboji ku, dia satu satunya yang aku punya. Aku memang sudah mengetahui tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh appaku, namun aku tidak tahu jika dia akan melakukan hal sejauh ini hingga ingin membunuh haraboji. Aku mohon padamu Sooji, jangan lakukan itu" dengan kedua tangan yang disatukan Doah berlutut memohon kepada Sooji, bahkan air mata itu sudah turun membasahi pipinya.

"Apa ini? kenapa aku teringat akan Harin?"
Membantu Doah untuk duduk di kursinya kembali, mengusap lembut pipi Doah untuk menghilangkan jejak air mata gadis itu.

"Bagaimana ini?" melirik pada Eunjeong dan Jaeun, mereka berdua hanya menaikan kedua bahu kompak.

Menghela nafas yang kesekian kalinya, "tapi aku tidak bisa Doah, ini adalah permintaan dari klien ku, yaitu appamu"

"Kalau begitu aku sendiri yang akan membunuh bajingan itu di depan selingkuhannya, lalu kemudian membunuh jalang itu juga" mengepalkan tangannya kuat, dan menggertakkan giginya.

Mereka bertiga menelan ludah dengan susah payah, membayangkan adegan yang akan dilakukan Doah. Walaupun Sooji sudah sering melakukan hal yang lebih keji, tapi saat mendengar itu dari mulut Doah membuatnya sedikit ngeri.

"Tidak! jangan, jangan lakukan itu!" Sooji akhirnya bersuara menghentikan rencana yang gadis itu buat.

"Kenapa? kau juga akan membunuh haraboji ku kan? jadi untuk apa aku menghentikan rencanaku?"

"Kau akan mendapat masalah"

"Jika aku membiarkan bajingan itu hidup, dan kau membunuh haraboji ku. Itu tetap saja akan membuat hidupku bermasalah seumur hidup Sung Sooji! setidaknya setelah aku membunuh dua orang gila itu aku akan mendekap dipenjara dengan tenang tanpa tekanan"

"Wahh gadis ini, sungguh bijak" Eunjeong kagum dengan pemikiran Doah.

"Tetap saja! tidak akan semudah itu" Sooji terus menyangkal rencana Doah.

"Kalau begitu izinkan aku bergantung dengan kalian" Doah mencoba membuat plan B. "Dengan begitu aku akan mendapat perlindungan bukan saat membunuh?"

"Tidak Doah, astaga kau ini keras kepala sekali" Sooji kembali menghela nafas berat, memegang kepalanya yang terasa pening.

"Apa syarat jika ingin bergabung dengan kalian?" memandang Eunjeong dan Jaeun bergantian meminta jawaban.

Eunjeong dan Jaeun hanya menyengir canggung sebagai jawaban, mereka tidak ingin membuat keputusan tanpa seizin bosnya.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang