53 - END

1K 79 63
                                    

4 tahun kemudian.

Waktu demi waktu telah di lewati oleh keluarga kecil Sooji. Selama 4 tahun ini ia merawat anaknya bersama sang istri dengan begitu sabar, meskipun dapat dikatakan jika merawat seorang anak tidaklah mudah, namun itu semua sangat membahagiakan untuknya. Ia sangat bersyukur dapat membuat keluarga kecilnya bahagia dan cukup.

"Yakk.. Sung Haeun" Harin menghela nafas dalam.

Hikss...

Hikss...

Gadis kecil itu menangis saat mendengar sang ibu berteriak padanya.

Hiks..

Hiks..

Harin ikut menangis saat melihat anaknya menangis dengan kencang.

"Sooji... lihat anak ini.." adunya saat melihat Sooji baru saja keluar dari lift.

Sooji menghembuskan nafas panjang ketika mendengar kedua orang yang dia cintai itu menangis dengan kencang. Ini sudah menjadi kebiasaan keluarga kecil tersebut selama 4 tahun terakhir. Harin yang dulunya sangat dewasa dan lebih sabar darinya, kini sebaliknya semenjak putri tercinta nya tubuh semakin besar, Harin juga merasa jika cinta Sooji padanya semakin berkurang.

"Kenapa lagi?" Sooji mengambil Haeun dari gendongan pengasuhnya.

"Dia melempar laptop ku ke dalam bathtub" Harin menunjuk laptop nya yang basah di atas meja ruang tengah.

"Benar kau melakukan itu sayang?" bertanya pada putrinya yang masih terisak.

Haeun mengangguk lucu, sambil mengusap air mata dengan punggung tangannya.

Dengan hati-hati Sooji mendudukkan Haeun di sofa dan ia berjongkok di depan Haeun mensejajarkan wajah nya pada wajah sang putri.

Sooji tersenyum hangat, "Haeun-ah... tidak seharusnya Haeun bermain dengan benda itu, banyak sekali hal penting yang ada di dalam laptop Mommy, jadi jangan mengulangi hal itu lagi oke. Dad akan membelikan lebih banyak mainan nanti, tapi sekarang Haeun harus minta maaf terlebih dahulu pada Mommy! lihat Haeun membuat Mommy menangis lagi" jelasnya dengan pelan pada sang anak.

Haeun menangguk, kemudia berjalan menghampiri Harin. Gadis kecil itu memeluk tubuh Harin dengan erat, "Maafkan Haeun Mommy".

Harin membalas pelukan putrinya, "Mommy juga minta maaf telah berteriak pada Haeun", mengecup sayang kening putrinya.

"Kita akan beli laptop baru nanti oke" ucapnya pada sang istri.

"Bibi Nam, tolong siapkan keperluan untuk Haeun, kita akan liburan besok pagi"

"Ne, nyonya"

"Yeyy, libulan" sorak Haeun saat mendengar ucapan Sooji.

"Berlibur? bukankah kau sedang sibuk?" tanya Harin yang sedikit terkejut dengan perintah Sooji pada pengasuh Haeun tadi.

"Tidak lagi, aku juga mengajak yang lain berlibur untuk merayakan keberhasilan proyek baru, tidak apa-apa kan?" mendudukkan dirinya di samping Harin dan anaknya.

"Tentu saja, kenapa tidak" jawab Harin senang.

Sooji beralih menatap sang putri, "Haeun-ah.. kau harus tidur lebih awal, karena besok Jaehyun oppa akan ikut berlibur bersama kita".

Gadis kecil itu langsung cemberut saat mendengar nama anak laki-laki itu.

"Haeun tidak ingin beltemu dengan Jaehyun oppa" ucapnya sedih.

"Kenapa sayang?" Sooji mengelus surai Haeun.

"Maka dari itu Haeun harus terus belajar mengucapkan huruf R dengan benar agar Jaehyun oppa tidak mengejek Haeun" ucap Harin, tahu yang permasalahan anaknya. "Coba ucapkan nama Mommy".

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang