8

1K 112 23
                                    

lalu dengan cepat menempelkan bibirnya pada bibir Sooji, mulai memejamkan matanya dan melumat pelan bibir bawah Sooji untuk merasakannya.
___

Sedangkan Sooji? dia tanpa sengaja menjatuhkan rokok dan bungkus rokok dari kedua tangannya. Mematung seperti orang bodoh. Namun detik selanjutnya dia ikut menutup matanya.

Karena terbuai akan godaan Harin, Sooji mulai membalas ciuman itu.

Memeluk pinggang gadis didepannya, dan sedikit menariknya untuk menghilangkan jarak dari tubuh mereka, Harin mengalungkan lengannya perlahan pada leher Sooji.

Sooji menghisap pelan bibir bawah hingga atas Harin, mengelus punggung Harin dengan lembut, dan menurunkan bibirnya menuju dagu bahkan detik berikutnya Sooji sudah mencium leher dan menghirup wangi tubuh Harin.

"Akhh..."

"Ehm.. Soo-ji"

"Tidak ini sangat berbeda, kenapa aku menikmatinya? lalu kenapa Sooji melakukannya dengan begitu lembut dan tenang. Ah, perasaan apa ini"

Sooji mulai melepaskan ciumannya pada leher Harin, memberikan jarak pada tubuh mereka.

"Jangan berhenti Sooji, aku ingin melakukannya lagi" menunjukkan wajah memohon.

Sooji tersenyum mendengar itu, mengecup sekilas bibir lembut Harin "bel masuk sudah berbunyi Harin, mari kembali ke kelas" mencoba menarik tangan Harin.

"Tidak, kau bisa kembali terlebih dahulu"

"Ah, baiklah sampai jumpa di kelas" melambaikan tangan, dan mulai berjalan menuju kelas. Mungkin Harin takut kedapatan berdua dengannya oleh Dayeon, pikir Sooji.

Kelas yang awalnya gaduh, mulai kembali tenang saat pelajaran akan dimulai.

"Kemana dia, kenapa belum kembali?" memandang bangku Harin yang masih kosong.

Seo Doah, sebagai banjang berjalan ke depan kelas dan memberikan informasi tentang pembelajaran, menjelaskan tugas yang harus dikerjakan, karena Mrs. Nam selaku guru seni sedang izin.

Sooji berdiri ingin pergi ke toilet, sekalian mencari Harin mungkin saja gadis itu masih di rooftop.

"Kemana?" tanya Jaeun.

"Toilet" bergegas keluar kelas.

"Dasar tukang bolos" menggerutu pelan, lalu meletakkan kepalanya pada tumpuan tangan dimeja, dan kembali tidur.

Sooji berjalan di lorong kelas, namun tidak ada tanda-tanda Harin sedang berkeliaran di sana.

Sebelum berjalan menuju rooftop Sooji mengecek toilet, dan benar saja ia menemukan Harin didalam toilet. Masuk dengan mengunci pintu.

"Kenapa lama sekali kembali ke kelas?"

"Wae? kau sudah merindukanku?" memandang Sooji melalui pantulan kaca, kemudian menyimpan lipbalm nya di saku rok.

Sooji mendekat. Memeluk tubuh Harin dari belakang, meletakkan dagunya pada bahu Harin dan mulai berbisik "em.. aku merindukanmu" Harin terkekeh dengan nada manja Sooji, ini pertama kalinya melihat Sooji berbicara manja padanya, biasanya gadis itu hanya akan berbicara dengan kaku.

Menduselkan wajahnya pada leher Harin, "berhenti Sooji, kau sudah menolakku tadi" mencoba menghentikan Sooji karena masih kesal Sooji menolaknya tadi.

"Itukan karena aku tidak tahu jika Mrs. Nam izin" Harin sebenarnya sudah tahu Mrs. Nam sedang izin, maka dari itu dia tidak ingin kembali ke kelas.

Sooji membalikkan badan Harin, dan sekarang mereka saling berhadapan.

Dia memandang mata Harin dalam mencoba untuk tenggelam lebih jauh, Harin pun sama.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang