10

1.2K 123 25
                                    

Warning⚠
Mengandung banyak kata-kata vulgar !!

"Tidak, aku tidak akan membiarkan mu pergi Harin"
___

Menarik lembut tengkuk Harin, Mencium bibir itu dengan pelan dan mulai mendorong Harin untuk berbaring diatas Sofa. "Salah siapa menggodaku lebih dulu" tersenyum di sela-sela ciumannya.

Harin hanya pasrah dengan apa yang dilakukan Sooji padanya. Tujuan awal berpamitan pada Sooji udah menjenguk Dayeon, malah berakhir seperti ini, tujuan itu sudah hilang entah kemana. Pikirannya hanya fokus pada Sooji, Sooji, dan Sooji....

Harin mengalungkan tangannya pada leher Sooji, membalas setiap ciuman yang Sooji berikan. Menggigit pelan bibir bawah Harin, agar lidahnya dapat masuk dan saling bergulat dengan lidah Harin.

Decakan yang keluar dari kedua bibir mereka terdengar keras di ruang tamu apartemen Harin, Sooji mulai membawa tangannya pada dada Harin memegang kelembutan di balik kain itu dan memijat nya pelan.

"Akhh..." melepaskan suara merdu nya, membuat tautan mereka terlepas.

Mencium beberapa kali bibir sexy Harin, dan mulai turun pada leher, menghisap kecil leher itu dan sesekali menghirup aroma tubuh Harin. 

Harin kembali menarik Sooji untuk menciumnya, dia sudah tidak tahan dengan semua kenikmatan ini. Mereka kembali berciuman dengan sedikit agresif, Harin berani bersumpah jika ciuman Sooji dapat membuat tubuhnya cepat membara.

Lengan kiri Sooji menahan tubuhnya sendiri agar tidak menimpa tubuh Harin, dan tangan satunya mencoba masuk kedalam baju Harin mulai meraba perut rata Harin. Bibirnya kembali turun ke leher mulus Harin, bersamaan dengan tangan Sooji yang memegang dan sedikit memijat kelembutan Harin di balik Branya, bibir itu menghisap dengan keras pada titik nadinya. Hal tersebut menimbulkan erangan indah keluar dari bibir sexy Harin.

"Sooji-yah..." panggil Harin ditengah erangannya.

"ehm...?" masih fokus menjelajahi leher Harin.

"can we do it in my room?" bertanya dengan napas tersenggal.

"sure-" memposisikan diri untuk menggendong Harin, detik berikutnya dengan sigap Sooji mengangkat tubuh Harin dengan kedua tangannya, secara otomatis tangan Harin mengalungkannya pada leher Sooji.

"dimana kamarmu?

Harin menunjuk salah satu ruangan, apartemen Harin memang didesain hanya memiliki 1 kamar namun cukup luas dan nyaman dengan ranjang berukuran king size. Sooji memasuki kamar itu, dan menutup pintu dengan bantuan kakinya.

Sooji menidurkan Harin dengan pelan, tidak ingin tergesa-gesa untuk melakukannya. 

"Sooji..." menatap mata Sooji dalam, Sooji menangkap sebuah keraguan di mata Harin.

"Tidak masalah, jika kau ingin aku menghentikannya" mencoba untuk tidak memaksa Harin, dia ingin memposisikan tubuhnya kembali duduk.

Namun, dengan cepat Harin menarik tangan Sooji, membuat tubuhnya kembali dekat dengan tubuh Harin untungnya Sooji dengan sigap menahan badannya untuk tidak menimpa langsung pada badan Harin.

"Tidak, bukan itu maksudku..." terdiam sejenak,"bagaimanapun ini pertama kalinya untukku" memalingkan wajahnya, merasa malu dengan pernyataannya.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang