47

697 83 66
                                    

"ehm.. " erang Harin saat dengan sengaja Sooji menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

"Hentikan, dasar tidak tahu malu ada paman Han disini!" Harin berbisik.

Sooji terkekeh ringan, Harin sangat menggemaskan jika mengomel seperti ini.
___

Harin berjalan dengan mondar-mandir di dalam kamar, ia menunggu Sooji yang sedang membersihkan diri di dalam kamar mandi.

Pintu kamar mandi terbuka, Harin segera menghampiri Sooji, "aku akan menghubungi Doah".

"Jangan Harin, aku yakin dia sedang sibuk di rumah sakit" Sooji berjalan menuju ranjang, ia menidurkan tubuhnya dengan nyaman.

"Tapi demam mu cukup tinggi Sooji"

"Eum.. aku hanya butuh tidur"

Harin menghela nafas, Sooji sungguh keras kepala bahkan lebih keras dari sebongkah batu. Akhirnya Harin keluar dari apartemen, berjalan menuju minimarket terdekat untuk membeli beberapa obat pereda demam.

Setelah itu tak lupa ia memasak bubur untuk makan malam Sooji.

"Sooji bangun, ayo makan malam" mengelus pelan lengan Sooji untuk membuatnya bangun.

Harin menempelkan koolfever adult (plester pereda demam) yang tadi dia beli di minimarket pada dahi Sooji.

Sooji membuka mata, "ini dingin" memegang dahinya.

"Itu agar demam mu mereda, ayo makan!" Harin membantu Sooji untuk duduk bersandar pada headboard.

Dengan telaten Harin menyuapi Sooji, memastikan Sooji makan dengan benar dan minum cukup air.

Setelah memastikan jika Sooji telah tertidur, Harin memasak untuk dirinya sendiri tak lupa ia mencuci beberapa piring, dan kembali menuju kamar untuk beristirahat.

Drett..

Drett..

Ponsel Sooji berbunyi, melihat nama di layar ponsel itu.

Namun ia ragu untuk membangunkan Sooji karena melihat Sooji yang tampak nyenyak dalam tidurnya.

Karena ponsel Sooji terus berbunyi, akhirnya Harin membangunkan Sooji. Itu panggilan dari Nancy tidak mungkin jika dia mengangkat panggilan tersebut.

"Sooji bangun, angkat panggilan dari Nancy dia terus menelfon mu, aku takut ada hal penting"

"Angkat saja" bergumam, bahkan matanya masih terpejam.

"Sooji...." ucap Harin dengan nada memohon.

"Baiklah-baiklah"

Dengan terpaksa akhirnya Sooji mengangkat panggilan dari Nancy.

---

"Jangan mengganggu ku, aku sedang tidak enak badan!"

---

Sooji mematikan panggilan itu, meletakkan kembali ponselnya pada nakas, kemudian menarik Harin ke dalam pelukannya.

"Peluk aku!" pinta Sooji.

Harin yang masih terkejut dengan pernyataan Sooji di telfon tadi hanya diam, bahkan Nancy belum sempat mengatakan apapun.

~~~

Pintu apartemen dibuka dengan sedikit kasar, berjalan dengan sedikit tergesa-gesa menuju kamar.

"SOOJI?" matanya menangkap kedua orang yang sedang tidur dengan berpelukan. Dadanya seketika sesak melihat pemandangan itu.

THE BLACK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang