Chapter 37

2.1K 138 46
                                    

Ayo support author dengan cara vote & komen🔥

~Selamat Membacaaa~

Setelah selesai melakukan shalat berjamaah maghrib, Keisha buru-buru hendak beranjak untuk menunjukan sesuatu yang tadi sore dia beli bersama dengan dua sahabatnya. Namun siapa sangka, Rafka malah menarik tangan nya untuk kembali duduk dengan bibir laki-laki itu yang masih terus berdzikir.

"Jangan dibiasakan langsung beranjak," ucapnya menarik Keisha untuk kembali duduk, namun bukan dibelakang tubuhnya, melainkan didepanya.

Keisha menyengir polos. "Sebentar mau ada yang aku tunjukin."

Rafka menaikan satu alis bingung, "tapi sekarang jadwalnya kamu setor hafalan."

Semenjak mereka tinggal di pondok pesantren, perlahan Rafka mulai menerapkan Ilmu Agama pada Keisha. Sedikit-sedikit lelaki itu mulai memberikan Keisha hafalan ringan mulai dari juz amma, sampai pada materi-materi tentang Ilmu tauhid yang menurutnya wajib Keisha ketahui dan pahami.

"Itu nanti dulu, ada yang lebih penting," ucap Keisha hendak kembali beranjak, namun lagi dan lagi Rafka tahan.

"Nurut, hemm?"

Keisha menghela nafas kasar. Siapa yang tidak luluh jika diperintah dengan nada selembut itu, namun terdengar sangat tegas? Hati Keisha ini sangatlah baperan jika itu menyangkut suaminya.

"Aku udah hafal 20 sifat wajib bagi Allah, sifat mustahil bagi Allah, dan sifat Jaiz beserta artinya malah."

Rafka tersenyum kecil, "ayo coba buktikan."

Gadis itu membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman. Namun siapa sangka, posisi ini malah membuat Rafka hilang fokus. Pasalnya Keisha tanpa tahu malu malah duduk dipangkuanya sambil bermanja-manja. Resiko mempunyai istri cegil ya seperti ini.

"Duduk yang benar," ucap Rafka dingin.

"Ini udah bener kok. Malah dapat pahala kan?" goda Keisha mengerlingkan matanya genit.

"Siapa yang mengajari kamu begitu, hemm?" tanya Rafka datar.

Keisha menelan ludahnya berat. Aura Rafka mulai terlihat tidak enak. Dia hendak turun dari pangkuan suaminya, namun pinggang nya itu malah Rafka tarik untuk semakin mendekat.

"Siapa?" bisik Rafka dengan nafas yang sudah berat.

"G-gak ada. A-aku emang gini," elak Keisha.

Padahal yang menyuruh nya untuk lebih cegil adalah Zahra dan Naira.

"Kalo begitu ayo mulai hafalanya."

"J-jangan gini tapi," cicit Keisha malu saat wajah Rafka sangat dekat dengan wajahnya. Malah dia sendiri bisa mencium aroma tubuh maskulin suaminya.

"Biar pahalanya ngalir terus," balas Rafka mengulang kalimat Keisha tadi.

Keisha berdecak sebal. Namun detik berikutnya tubuhnya membeku tatkala bibir tebal suaminya itu mengecup bibir ranum nya tiba-tiba.

"Jangan berdecak didepan suami!" tegur Rafka.

"Ish! Kok sebentar. Lagi!" pinta Keisha tidak terima.

Rafka terkekeh ringan. Dia pikir istrinya ini akan malu-malu kucing atau salah tingkah. Ternyata malah dengan terang-terangan meminta lebih dan ketagihan.

"Hafalan dulu. Nanti kalo salah baru dapet kiss."

"YA AKU SALAHIN TERUS LAH," girang Keisha tertawa cekikikan. Jika hukuman nya seperti itu, sudah pasti akan dia salahkan terus. Cegil satu ini memang sangat memanfaatkan kesempatan yang ada.

Semesta MerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang