Terhitung sudah seminggu nani bergaul dengan sky, tapi nani masih tidak memiliki perasaan terhadap sky. Nani hanya menganggapnya sahabat sama seperti ohm dan yang lain, tentang hubungan ohm dan nanon, nanon memilih untuk menyudahi hubungan nya, karena menurutnya mereka tidak akan bisa bersama jika masih memikirkan ego nya masing masing. Nanon yang hanya ingin semua org tahu bahwa dia pacarnya ohm dan ohm malah sebaliknya, dia tidak ingin ada orang yang tahu tentang hubungan nya kecuali teman teman nya yang sudah sangat dekat dengan nya.
Tapi, nanon selalu percaya jika suatu saat akan ada hari dimana mereka bisa kembali bersama untuk waktu yang lama.
"Kak apa kau masih belum memiliki perasaan padaku?" Kini nani dan sky berada di dekat danau yang tak jauh dari sekolah, setelah sekolah selesai mereka memutuskan untuk berdiam diri di danau itu. Nani sudah mengajak temannya yang lain, tapi ternyata mereka memiliki urusan dan meminta maaf karena tidak bisa menemaninya.
"Sky.. Aku.. Belum memiliki jawaban"
Ucap nani menatap sky."Tidak apa apa, aku akan terus menunggumu" Ucap sky mengelus baju nani lembut, tetapi nani malah melihat ke arah lain.
Dia melihat ayahnya dengan seorang wanita, dan wanita itu menggandeng ayahnya dengan mesra. Membuat nani langsung berdiri dan berjalan ke arah sang ayah "apa yang ayah lakukan!" Ucapnya penuh amarah, sang ayah terkejut dan segera melepaskan tangan wanita itu.
"Nani... I-ini tidak seperti yang kamu pikirkan nak, dia sekertaris ayah" Sang ayah menjelaskan
"Apa seorang atasan dan seorang sekertaris boleh bermesraan seperti ini?"
"Kak.. Tenanglah" Sky menenangkan kan nani tetapi nani menangkis tangan sky karena dirinya sudah di lapisi oleh amarah.
"Kau tidak pantas di sebut sebagai seorang pemimpin" Ucapan nya membuat sang ayah menampar wajah nya, dia menunduk sembari memegang pipinya.
"Tidak seharusnya ibu mempercayai orang sepertimu" Ucapnya meninggalkan mereka, sky menyusul untuk mencoba menenangkan nani.
"Kak tenanglah, aku ada di sini" Ucapnya memegang tangan nani dari belakang.
"Sky.. Biarkan aku sendiri" Akhirnya sky pun melepaskan tangan nani, karena tidak ingin membuat nani tambah marah.
Saat ini sang ibu sedang khawatir karena nani belum pulang sejak dirinya meminta ijin untuk pergi ke danau, lantas dia pun menelpon dew untuk menanyakan keberadaan nya, tentu dew juga tidak tahu karena dirinya selalu di abaikan oleh nani. Akhirnya dew memutuskan untuk mencarinya agar ibu nani tidak merasa khawatir.
Keadaan nani saat ini, dia hanya duduk di hamparan pasir putih dan pemandangan sore hari dengan angin yang kencang sembari menatap kosong lautan luas di pasukan dengan suara ombak. Tiba tiba seseorang datang dan langsung duduk di sebelahnya, tapi dia terlalu fokus dan tidak menyadari keberadaan orang itu.
"Ada masalah?" Suara itu membuat nani tersadar dan langsung menoleh.
"Apa yang kau lakukan" Ucapnya dengan sinis
"Minumlah" Ucap orang itu memberikan minuman kepada nani. Akhirnya nani menerima nya dan mengerutkan dahi nya. Org itu tersenyum dan membuka botol miliknya sembari menatap ke arah lautan.
"Kau belum menjawab ku"
"Ibumu khawatir padamu, dia menelpon ku untuk menanyakan mu, tapi.. Bagaimana aku bisa tahu, aku saja selalu di abaikan olehmu" Ucapnya sembari tersenyum.
"Kenapa kau harus mencari ku? Pergilah, biarkan aku sendiri"
"Tidak.. Bagaimana mungkin aku meninggalkan mu, aku sudah mengatakan pada ibumu bahwa aku sudah menemukanmu" Ucapnya menggoda nani.
"Dew"
"Baiklah maafkan aku"
Setelahnya, tidak ada lagi percakapan di antara kedua nya, dew juga tidak ingin membuat nani semakin menjauhinya jika dirinya terus bicara, tapi ternyata nani lah yang memulai percakapan mereka kembali.
"Apa aku boleh menangis dengan kencang?" Ucapnya masih menatap lurus ke depan, membuat dew menoleh.
"Tentu, menangislah sekencang kencangnya, hanya ada kita di sini" Nani menoleh kepada dew dia tidak bisa lagi untuk menahan air matanya dia pun langsung memeluk dew dengan erat
Dew membalas pelukan itu dan mulai mengelus punggung nani dengan lembut, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada pemuda manis itu. Nani melepaskan pelukannya pada dew dia mengusap air matanya sembari sesenggukan.
"Sudah merasa tenang?" Nani mengangguk sebagai jawaban.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu" Nani hanya diam, di rasa nani belum ingin menceritakan nya dew pun mengelus surai milik nani.
"Tidak apa apa jika belum siap, ayo kita pulang. Ibumu pasti khawatir padamu"
"Dew... " Ucap nani menatap dew dengan mata yang sembab.
"Boleh kah aku menginap di rumah mu?" Dew diam beberapa saat sambil menatap nani.
"Hm, tentu saja" Ucapnya tersenyum
Kini mereka berada sudah berada di depan kediaman dew, dew langsung mengajak nani untuk masuk, di dalam sang ibu sedang menyiapkan makan malam, ohm dan juga sang ayah menoleh kepada dew, tentu mereka terkejut dengan orang yang berada di sampingnya, dia masih memakai seragam sekolah.
"Nani?" Ucap ohm
"Kenapa nani bersama mu dew, dan kenapa dia masih memakai seragam, apa kau menculiknya" Tanya sang ayah membuat dew memutar bola matanya malas, sedang kan nani langsung memberi salam kepada ibu dan ayah dew.
"Apa yang terjadi nak" Ucap sang ibu yang khawatir kepada nani sembari berjalan ke arahnya.
"Ada masalah di keluarganya, dia meminta menginap disini" Ucap dew, ibunya hanya mengangguk dan mengajak nani untuk segera makan bersama mereka.
Kini mereka sedang menikmati makanan mereka, tatapan ohm tak pernah lepas dari nani. Akhirnya dia memberanikan diri untuk berbicara kepadanya.
"Kau ingin tdr di kamarku? Siapa tahu kau ingin bermain game" Ucap ohm antusias, nani pun menoleh kepada ohm.
"Tidak, apa kalian tidak akan sekolah besok?" Dew menyela saat nani ingin menjawab, ohm pun segera mendengus kesal.
"Sudahlah.. Habiskan makanan kalian. Nani makan yang banyak" Sang ibu menghentikan perdebatan kedua anaknya.
Kini mereka sudah selesai dengan makan malam nya dew langsung mengajak nani ke kamar tamu untuk beristirahat.
"Aku akan mengambilkan mu piala" Nani mengangguk sebagai jawaban, setelah itu nani mengelilingi kamar tamu itu, tak sengaja nani melihat sebuah foto anak kecil yang tersenyum manis, dia menyunggingkan senyuman nya ketika melihat anak kecil itu.
"Ini piama nya" Ucap dew membuat nani kaget dan berbalik.
"Kau selalu mengagetkan" Sembari mengambil piama nya.
"Hhha maaf. Beristirahat lah" Dew pun pergi dari kamar itu, sedang kan nani langsung membersihkan dirinya ke kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri dia langsung berbaring di tempat tidur sembari menatap langit langit kamarnya.
Gatau lagi, walaupun gak nyambung di lanjut ajalah😭
KAMU SEDANG MEMBACA
because I love you BxB (Dewnani)
RandomTidak terpikirkan oleh nani bahwa dia akan di sukai kakak dari teman nya yang menjadi guru muda di sekolah. Penasaran langsung baca kak maaf kalo gak nyambung, ini pertama kalinya aku bikin cerita wattpad dan jujur aja aku gatau harus gimna.