Di sebuah rumah sakit, keadaan menjadi ricuh setelah beberapa perawat membawa seorang pria yang mengalami kecelakaan parah dengan banyak nya darah pada tubuhnya. Sehingga para perawat lain yang berada di dalam langsung bergegas untuk menyiapkan ruang operasi untuk pria ini.
Sedangkan pria itu, ia samar samar mendengar suara para perawat yang mencoba untuk menyelamatkan nya sampai akhirnya ia kembali tak sadarkan diri.
Flashback
"Ibu aku ingin membatalkan pernikahan ku dengan blue. Dia menjalin hubungan bersama orang lain. Kurasa dia masih lurus, jadi aku ingin menghentikan nya sebelum semua terlambat"
Sang ibu langsung berdiri dengan penuh amarah mendekat ke arah nani "apa maksud mu. Kau tahu jika kau menikah dengan blue, ayahnya akan memberikan mu salah satu perusahaan nya"
Nani ikut berdiri berhadapan dengan Sang ibu "ibu... Aku tahu. Tapi dia sudah menghancurkan hatiku, dia menyukai orang lain bukan aku"
"Ibu tak ingin mendengar alasan nya. Ibu tak akan mengijinkan mu untuk membatalkan pernikahan itu"
Nani merasa kesal dengan ibunya "apa ibu tak mengerti perasaan ku? Ada apa dengan ibu, kenapa setelah kepergian kakek kau menjadi egois seperti ini?"
"Hei! ibu hanya ingin memilih yang terbaik untuk masa depan mu"
"Masa depan yang baik? Apa ibu masih belum mengerti, hatiku hancur oleh blue ibu.. "
"Dengar! Biarkan dia menyukai orang lain. Lagi pula, apa yang kau harapkan padanya? Apa kau mencintainya? Ibu sudah bilang untuk tidak menyukai siapapun"
"Apa maksud ibu. Bagimana bisa ibu berbicara seperti itu?"
"Berhenti melawan! Setelah kau menikah dengan blue kau tak perlu memikirkan untuk bekerja. Kau akan memiliki perusahaan sendiri dan juga uang yang melimpah. Biarkan blue menyukai orang lain, setelah mempunyai segalanya kau hanya perlu menikmatinya"
"Intinya kau tak boleh membatalkan pernikahan ini. Ayah blue sudah menyukai mu, apalagi yang kau cari?"
Nani terkekeh, tak percaya jika ibunya akan mengatakan hal seperti itu padanya "pantas saja ayah menceraikan mu. Ternyata kau hanya memikir kan harta-"
'Plak' sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi nani sehingga nani langsung memegang pipinya merasakan panas.
"Berani sekali kau mengatakan itu padaku! Ayah mu pergi karena ia lebih memilih wanita lain, bukan karena diriku!"
Nani menoleh, matanya memerah menahan air matanya agar tidak keluar. Rasa panas di pipinya masih terasa, hatinya semakin hancur mendapat perlakuan seperti ini dari ibunya. Sedangkan Sang nenek hanya bisa menangis melihat ibu dan anak ini berdebat.
"Apa bedanya dengan blue! Apa ibu masih tak mengerti dengan apa yang aku alami saat ini? Bukan kah ayah meninggalkan ibu karena ia tak mencintaimu? Lalu apa bedanya dengan blue? Kita sama ibu! Blue menyukai orang lain, bukan aku! Apa ibu hanya memikirkan perasaan mu sendiri? Apa kau tak memikirkan perasaan ku yang bernasib sama dengan mu? Ibu berubah! Aku benci ibu!" Nani pergi dari rumah nya. Ia membawa kunci motornya nya dan pergi dari sana.
Nani menuju ke kediaman ayah nya blue untuk membatalkan pernikahan nya dengan blue. Ia tak peduli dengan deras nya hujan saat ini. Setelah sampai ia langsung mengetuk pintu dan langsung di buka oleh sang pemilik nya.
"Nani? Ada apa malam malam? Kau hujan hujanan datang kesini? Ayo masuk dan ganti pakaian mu, blue belum pulang sepertinya di-" Ucapanya terpotong oleh nani yang langsung bicara pada intinya.
"Maaf ayah jika aku tak sopan. Aku ingin membatalkan pernikahan ini, sepertinya aku tak bisa lagi melanjutkan hubungan ini dengan blue" Ayah blue terdiam mengerutkan dahinya bingung.
"Tapi kenapa nani? Kenapa kau ingin membatalkan pernikahan ini? Apa mahar nya kurang untukmu?"
"Ayah, aku sangat menghargai semua yang ayah berikan padaku. Aku senang, ayah memilihku sebagai calon menantu mu. Tapi maaf aku tak bisa melanjutkan ini... Kau bisa menanyakan masalah ini pada blue" Setelah itu nani berpamitan pergi.
Tak peduli jika ia akan sakit karena hujan hujanan. Saat ini, tak ada hal lain yang bisa menenangkan hatinya yang sedang hancur.
Flashback off
nani mengendarai motor nya dengan sangat kencang sembari terus meneteskan air matanya, menembus hujan yang turun sangat deras. Ia tak tahu harus pergi kemana, ia tak punya tujuan saat ini. Ia terluka setelah mendengar ucapan sang ibu yang menurutnya sangat egois.
Apa sang ibu tak menyayanginya hingga ia tak mempedulikan perasaan nani yang hancur setelah mendengar ucapan nya.
nani melamun sampai tak sadar dengan sebuah mobil truk yang sedang melaju kencang di depan nya. Mobil itu tak memiliki rem, Sang pemilik mobil terus menekan klakson miliknya berusaha menyadarkan nani.
Lampu mobilnya menyorot terang yang langsung membuat nani sadar. Nani terkejut dan berusaha untuk menjauhkan dirinya dari mobil itu. Tapi sayang, ia tertabrak yang membuatnya langsung terpental sangat jauh.
Di dalam penglihatannya yang mulai buram. Samar samar ia melihat orang orang yang turun dari kendaraan nya. Menatap syok ke arah nani, beberapa orang mulai mendekat untuk memastikan dirinya.
Beberapa orang lagi mencoba untuk menelpon petugas polisi dan juga ambulance. Setelah itu ia tak sadarkan diri, dan tak tahu siapa yang sudah membawanya ke rumah sakit.
----++----
Di ruang operasi dengan suasana yang sangat menegangkan, beberapa dokter sedang berusaha untuk menyelamatkan nyawa nya. Dan beberapa perawat yang membantu Sang dokter dengan semampunya.
Tampak ada ke khawatiran dari para dokter itu, dan juga ada ketakutan bila mereka gagal menyelamatkan nyawa pasien nya.
Di luar, tepatnya di resepsionis dew baru saja datang dengan raut penuh kekhawatiran. Ia langsung bertanya tentang keadaan nani "sus tentang pasien bernama nani hirunkit" Ucapnya dengan bahasa Inggris.
Dew di telpon oleh pihak rumah sakit, karena panggilan telpon baru baru ini adalah nomor nya, sehingga pihak rumah sakit langsung menghubunginya.
Setelah menanyakan ruangan nani, dew di antar ke depan ruang tunggu, karena nani tengah berada di ruang operasi saat ini. Ia takut jika nani mengalami hal serius.
Dew terduduk sembari mengusap wajahnya kasar "apa yang terjadi dengan mu" Kata kata nya bergetar. Setelah itu ia teringat jika ia belum memberitahu ibu nani soal ini.
Untung saja perawat tadi memberikan ponsel milik nani, sehingga ia bisa menelpon keluarganya.
Panggilan telpon terhubung "nani? Maafkan ibu... Kau pergi kemana, ayo pulang ibu khawatir padamu" Tak kuat mendengar suara ibu nani yang bergetar.
Dew diam sejenak untuk menahan dirinya "aku dew, nani... "
"Dew kenapa kau yang memegang ponsel nani? Dimana dia biarkan aku bicara padanya!"
Lagi, dew tak kuat menahan air matanya "nani mengalami kecelakaan.. Aku tak tahu se serius apa ke adaan nya. Ia berada di ruang operasi saat ini hiks" Dew meneteskan air matanya tak kuat untuk terus berbicara.
Panggilan telpon terputus, tak ada lagi suara apapun. Seakan semua berhenti, dew menatap wajah nani yang menjadi wallpaper handphone miliknya.
Dew menangis dalam diam, berdo'a agar sesuatu yang buruk tak terjadi pada nani. Ia tak ingin kehilangan orang yang ia cintai.
Btw maaf baru up. Aku sibuk banget akhir akhir ini😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
because I love you BxB (Dewnani)
RandomTidak terpikirkan oleh nani bahwa dia akan di sukai kakak dari teman nya yang menjadi guru muda di sekolah. Penasaran langsung baca kak maaf kalo gak nyambung, ini pertama kalinya aku bikin cerita wattpad dan jujur aja aku gatau harus gimna.