42.

79 9 4
                                    

Maaf kalo ada yang typo



   Malam harinya Hiro berbaring di atas kasurnya, ia menatap langit langit kamar nya dengan banyak nya pikiran yang saat ini memenuhi isi kepalanya. Jika sang kakek masih ada, mungkin sang kakek tidak akan membiarkan perjodohan nani dengan blue berjalan sejauh ini. Kakek nya meninggal satu tahun yang lalu sebelum nani dan blue berpacaran.

Itu membuat nani kini menjadi selalu kesepian, karena di saat nani sedang merasa terpuruk, sang kakek selalu mengajak nya pergi memancing di sebuah sungai yang tak jauh dari rumah nya. Dan setelah kepergian sang kakek pula, ibunya menjadi orang yang egois yang selalu memikirkan perasaan nya sendiri tanpa memikirkan perasaan nani.

Perjodohan nani dengan blue terjalin karena ayah blue yang menginginkan nani menjadi menantu nya dengan menjanjikan sebuah perusahaan kepada nani, walaupun ia tahu bahwa nani adalah seorang laki laki. Bahkan sky pernah menolak perjodohan ini karena ia masih di jalan yang lurus.

Tapi seiring berjalan nya waktu, blue juga telah menumbuhkan rasa suka kepada nani. Walaupun nani sendiri tidak tahu, apakah rasa suka itu benar benar nyata ataukah itu hanya sebuah perasaan sesaat.

Tak lama, sang nenek memanggil nani untuk segera makan malam. Lantas nani pun segera turun ke bawah dan melihat sang ibu juga berada di meja makan, masih fokus pada laptop nya.

Sang ibu melirik kepada nani yang sedang menarik kursi, lantas sang ibu pun langsung menghentikan pekerjaan nya dan menatap ke arah nani "bagaimana hubungan mu dengan blue?" Nani menoleh kepada sang ibu, tepat sang nenek yang sedang menuangkan makanan untuk nani.

"Seperti biasa. Dia selalu sibuk" Ucapnya langsung menyuapkan makanan miliknya.

"Wajar jika dia sibuk. Kau seharusnya senang jika ia sibuk bekerja, karena di masa depan kalian tak perlu lagi untuk sibuk satu sama lain. Cukup jalankan perusahaan, bahkan itu bisa di kerjakan di rumah jika kalian ingin bermesraan setiap hari" Ucap sang ibu panjang lebar sembari tersenyum.

Tak ingin menjawab sang ibu, nani hanya diam menikmati makanan nya. Sang nenek yang menyadari perubahan suasana nani pun hanya menggelengkan kepala nya.

Setelah makan Malam nani memilih untuk kembali ke kamar nya. Tapi saat ia melangkahkan kakinya di tangga, suara bel berbunyi dan langsung membuatnya harus kembali.

Ia membuka pintu itu dan sedikit terkejut melihat pria tinggi di depan nya "dew?" Dew tersenyum dan memberikan nani sebuah paperbag.

"Kau meninggalkan nya" Ucap dew. Nani langsung mengambil paperbag itu dan ia baru ingat jika ia meninggalkan sepatunya di dalam mobil milik dew.

"Aku baru menyadarinya tadi. Tadinya aku akan mengembalikan nya besok, tapi blue mengatakan jika kau akan menggunakan itu saat kau bekerja" Nani terdiam. Blue? Kenapa bukan dia yang mengembalikan nya?

Seakan tau dengan isi hati nani, dew terkekeh dan mengusak rambut nani pelan. Nani langsung menatap ke arah dew terkejut "dia pergi terburu-buru tadi saat ia melihat sepatumu. Dan dia langsung meminta tolong kepadaku untuk mengembalikan ini padamu" Ucapnya kembali menurunkan tangan nya.

Nani masih terdiam mematung "kalau begitu, sebaiknya aku pulang" Ucap dew langsung pergi dari sana. Nani tersadar dan belum berterimakasih, dengan cepat nani berlari kecil keluar dari pagar dan memegang tangan dew menghentikan nya.

"Tunggu" Ucap nani. Dew berbalik dan mengerutkan dahi nya bingung.

"Itu... Maukah kau pergi bersamaku besok. Maksud ku, sebagai ucapan terimakasih ku, maukah kau pergi bersamaku untuk makan siang?" Dew masih diam, ia langsung menatap tangan nani yang masih menggenggam nya.

because I love you BxB (Dewnani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang