39.

81 9 3
                                    


   Ke esokan nya blue meninggalkan nani di rumah sang nenek, karena ia harus pergi setelah mendapat telpon dari seseorang. Blue merasa tak tega jika harus membangunkan kekasihnya jadi ia hanya memberi pesan kepada sang nenek untuk mengatakan nya pada nani. Sang nenek mengerti jika cucu nya adalah orang yang sibuk, ia juga membiarkan nani untuk bangun siang.

Jam sembilan pagi nani terbangun dari tidurnya. Biasanya ia selalu bangun pagi tapi entah kenapa, rumah nenek nya blue selalu nyaman dan membuat nya selalu terbangun di siang hari.

Nani langsung terduduk mengucek matanya dan belum menyadari ada orang yang sedang menatap nya dari arah balkon. Ia langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Saat keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya ia melihat dew yang sedang terduduk santai di atas meja "phi dew apa yang kau lakukan"

Saat keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya ia melihat dew yang sedang terduduk santai di atas meja "phi dew apa yang kau lakukan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dew tersenyum dan langsung berjalan mendekati nani "nenek menyuruhku untuk membangunkanmu. Tapi aku tak tega untuk membangunkan kekasihku jadi aku hanya menunggumu di balkon. Dan sepertinya kau tak menyadari itu" Nani menjauh saat tangan dew akan menyentuh wajahnya.

"Aku akan segera turun. Sekarang pergilah, dimana blue? Kenapa bukan dia yang membangunkan ku" Dew menurun kan kembali tangan nya dan membuat wajah seolah ia sedang berpikir.

"Emm... Kurasa dia pergi sangat pagi, hari ini. Apa dia selalu sibuk, sehingga ia lupa untuk memberi ciuman di pagi hari? Hhha"

Nani hanya diam tak ingin membenarkan perkataan dari dew. bukankah nani dan blue memang belum pernah berciuman ataupun memberi ciuman walaupun itu hanya di pipi mereka? Bahkan hal intim lain pun belum pernah nani lakukan.

Wajah nani memerah karena kesal, ia berjalan ingin meninggalkan dew tapi langkah nya terhenti kembali oleh kata kata dew "atau jangan jangan... Kalian belum pernah berciuman seperti kau dan aku" Nani berbalik menatap dew kesal.

"Berhentilah mengingat nya. Bahkan aku tak pernah lagi mengingat semua tentang mu" Ia langsung pergi keluar dari kamar.

Dew terkekeh merasakan sedikit sakit di hatinya oleh kata kata nani yang menurut nya sangat tajam layaknya pisau.

Nani menuruni tangga dan di sana sang nenek langsung menyuruh nani untuk segera duduk di meja makan "blue memberitahuku, dia akan menjemputmu ketika dia sudah menyelesaikan pekerjaan nya. Jadi hari ini kau harus berada di rumah nenek dulu" Ucap sang nenek bersamaan dengan kedatangan dew.

Nani tersenyum dan mengangguki ucapan dari sang nenek. Kini mereka menikmati sarapan masing masing. Setelah sarapan bersama sang nenek berpamitan untuk pergi melakukan arisan bersama sahabat sahabatnya.

Ada ketakutan dalam diri nani jika ia harus di tinggal kan berdua dengan dew. Tapi ia tak bisa jika mengatakan nya kepada sang nenek, akhirnya setelah sang nenek pergi ia langsung memilih ke halaman belakang hanya untuk menenangkan dirinya.

Dew tau jika nani sedang menghindari nya, ia tak bisa jika harus membuat nani menjauh seperti ini. Ia pun menghampiri nani yang sedang terduduk "bolehlah aku duduk?" Ucap nya selembut mungkin.

Nani berpikir sejenak tapi akhirnya ia mengangguk untuk mempersilahkan dew duduk. Dew terduduk masih menatap ke depan "maafkan aku"

Nani menoleh menatap sisi wajah dew "phi.. Aku tak membencimu" Dew pun menoleh menatap wajah nani.

"Em.. Ngomong - ngomong bagaimana dengan ohm?"

"Dia baik. Setelah kau pergi ia mengurung diri di kamar selama satu bulan. Tapi akhirnya ia kembali ceria setelah ada nanon yang selalu menghibur nya" Nani tersenyum dan bersyukur karena akhirnya ohm dan nanon bisa bersama.

"Lalu.. Apa phi masih menjadi guru di sekolah itu?" Dew terdiam mengalihkan pandangan nya ke bawah. Tapi akhirnya ia memperlihatkan senyuman yang membuat nani menjadi teringat kenangan indah bersama nya.

"Kau tau.. Aku tak bisa melupakan mu. Bahkan aku berhenti dari pekerjaan ku menjadi seorang guru hanya untuk bisa melupakan mu. Tapi bayangan mu selalu melekat indah dalam pikiran ku" Ia berhenti sejenak menatap wajah nani yang terlihat indah menurutnya.

"Aku selalu berharap aku bisa bertemu dengan mu lagi. Itu menjadi kenyataan, dan aku bertemu dengan mu kembali, walaupun kau harus bersama orang lain. Awalnya aku ingin memperjuangkan perasaan ku untuk mengejar mu, walaupun ada blue bersama mu. Tapi ketika aku tau kau mencintai blue, aku hancur tapi aku harus mengikhlaskan nya untuk melihat mu bahagia" Setelah itu dew terdiam, masih menatap mata nani yang sudah mulai berkaca kaca.

Nani terdiam tak bisa berkata apapun setelah mendengar pernyataan dari dew yang masih mencintainya.

Hatinya juga tak bisa berbohong jika ia merindukan sosok dew dalam hidupnya. Saat ia menundukan kepalanya blue datang memanggil "hiru.. Aku sudah selesai dengan pekerjaan ku. Apa kau ingin pulang sekarang" Blue berteriak di dalam rumah mencari keberadaan nani.

Nani dengan cepat langsung pergi menemui blue dan meninggalkan dew sendirian di sana. "Bohong jika aku harus melepaskan mu begitu saja" Gumam dew sendirian menatap kepergian nani.

Di dalam nani langsung terlihat senang dan berlari kecil memeluk blue "kenapa kau tak membangunkan ku" Ucapnya memajukan bibir nya.

Blue tersenyum mencubit pipi nani pelan "aku tak tega jika harus membangun kan kesayangan ku" Ucapnya. Akhirnya nani tersenyum tapi senyuman itu harus sirna saat ia mencium bau parfume perempuan dari tubuh blue.

'Parfume perempuan? Ah mungkin blue mendapatkan endorse dari sebuah brand parfume. Tapi kenapa parfume perempuan?' nani terdiam sehingga membuat blue langsung kebingungan.

"Ada apa?" Tanya blue kembali mendekat pada nani.

Nani langsung tersadar dan langsung menepis pikiran nya jauh jauh "emm tidak ada. Tunggu, aku akan bersiap" Akhirnya ia pun pergi untuk mengganti pakaian nya.

Setelah mengganti pakaian nya blue dan nani langsung berpamitan kepada dew dan menitipkan salam untuk sang nenek. Dew hanya mengangguk dan menatap kepergian keduanya.

Dew benar benar harus memikirkan bagaimana caranya untuk bisa membuat nani kembali padanya.

Segini dulu, aku bingung mikirin alur nya😂

because I love you BxB (Dewnani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang