50. Akhir dari Novel Honey Trap

732 72 2
                                    

Pemberitahuan***
Untuk novel ke empat di novel ini akan mengandung kekerasan, adegan dewasa, hal sensitif dan juga sejarah yang dicampur dengan fiktif belaka. Tanggal dan waktu di cerita akan di rubah untuk tidak menyinggung pihak lain. Di harap para pembaca untuk menjadi pembaca yang baik dan bijak
.........

Untuk beberapa eps kedepan kita akan menggunakan sudut pandang dari Karakter Daniel Ernest seme kita tercinta
******

"Maafkan aku, kumohon...."tanganku memegang tangan azkhar dan tubuhku perlahan turun sembari memeluk pinggang pria itu.
"Kau tak perlu memaafkan aku,, tapi kumohon makanlah. Kau sudah beberapa hari tak makan"ucapku memegang kaki pria itu.
Mata azkhar melirik kearaku yang memegang kakinya.
"Kenapa kau melakukan ini tuan?"ucap azkhar.
"Bukankah kematianku adalah keinginan terbesarmu "ucap azkhar.
"Tidak, aku tidak perna menginginkan itu"ucapku.
Cukup sekali saja, aku sudah melihat kematian azkhar sebelumnya. Untuk melihat adegan itu sekali lagi adalah hal yang mustahil untukku.
Meskipun dia bukanlah azkhar kekasih ku, tapi perasaan familiar itu tidak perna menghilang dari benakku.
Kebiasaan yang dia tunjukkan persis seperti azkhar yang kukenal, aku tahu pikiran bodoh ini adalah hal mustahil.
Namun aku ingin, aku ingin meminta maaf atas nama Daniel Ernest yang sudah menyakitinya.

"Hei tuan, sebenarnya kau ini siapa?"ucap azkhar tiba tiba.
Mataku langsung mengara keatas dan melihat wajah azkhar.
Terlihat ekspresi yang curiga dari wajah azkhar.
"Aku...."ucapku terhenti.
"Cukup"ucap azkhar menghela nafasnya.
"Anda tidak perlu bicara lagi"ucap azkhar melepaskan peganganku.
"Aku sudah tahu, kau bukanlah dia"gumam azkhar yang tak bisa kudengar.

"Kumohon keluarlah, saya sedang tidak dalam mood yang baik"ucap azkhar berjalan dan masuk kedalam selimut itu.
Aku masih berdiri disana.
"Aku akan pergi ke pasar sebentar, aku akan membelikan kue beras kesukaanmu"ucapku perlahan beranjak dari sana.
Aku menutup pintu itu dan bersandar di depan pintu.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang, Azkhar"ucapku menyentuh foto berwarna di tanganku itu.
Pria bermata merah itu tersenyum dengan ruang.
Di lain sisi
Pria bermata merah itu masih berbaring di kasur kembali memegang foto pria bermata hijau zamrud.
"Daniel, aku merindukanmu"ucap pria itu menahan air matanya.

Tringgg
Tiba tiba sebuah layar muncul di hadapan azkhar.
Mata azkhar terbuka lebar membaca tulisan di layar itu.
Lalu perlahan dia mengangkat jarinya.
"Yes"ucap azkhar.
"Terima kasih"
_____
Tempat berpindah
Pasar.
Daniel berjalan mengelilingi pasar sembari melihat lihat beberapa kue beras.
"Sebentar lagi tempat ini akan musnah, namun tidak ada yang mengetahuinya "gumamku.
Mataku mengara kelangit langit berwarna biru dengan banyak awan itu.
"2 hari lagi yah"ucapku
Yah 2 hari lagi sebelum bom itu akan menghancurkan Yokohama.
"Apa aku bisa membawa azkhar keluar dari sini?"ucapku menatap langit langit.
Namun tiba tiba sesuatu yang tak asing muncul di langit.
"Hei lihat, apa itu?"ucap anak anak melihat ke langit.
Mataku melebar,
"Tidak mungkin, kenapa hari ini?"ucapku

Tringggi
Sebuah layar berwarna orange muncul di hadapanku

"
Pemberitahuan:
Karya asli sudah mengalami perubahan, kejadian kehancuran Yokohama akan di percepat
"
"Tidak mungkin"ucapku berlari.
"Lala"ucapku yang berlari.
Kue beras yang di tanganku tadi akhirnya terjatuh karna kepanikan ku.
"Iya tuan"ucap kelinci berwarna hitam muncul .
"Buka portal teleport tepat ke dalam rumah"ucapku
"Baik tuan"ucap Lala cepat.
Sebuah portal berwarna hitam itu terbuka, namun.

Duar
Suara keras itu akhirnya terdengar.
Bom nuklir yang sudah di siapkan oleh Amerika akhirnya jatuh menghantam distrik hiburan Yokohama.
"Lala apa yang kau lakukan, buka gerbang portalnya"teriakku keras.
"Tapi"ucap Lala.
"Cepatlah Lala"ucapku menekankan.
Kelinci berwarna hitam itu menghela nafas.
"Baik"jawab Lala.
Saat aku keluar dari portal teleport.
Efek bom nuklir sudah menyebar begitu cepat dan menghancurkan banyak rumah dalam radius beberapa km.
Termasuk rumah yang ku tinggali yang berada 3 km dari distrik hiburan.
Rumah kokoh bertingkat 2 itu kini sudah roboh dan meninggalkan puing-puing.
"Azkharrrrrrrr"teriakan keras kulontarkan sembari berlari keara rumah yang sudah roboh itu
"Azkhar, dimana kau Azkhar"teriakku keras mencoba mengangkat kayu kayu.
"Tuan"ucap Johan yang berlari sembari menahan tanganku.
"Apa yang kau lakukan Johan, lepaskan aku"teriakku berusaha keras.
Tangan tanganku mulai terluka.
Satu persatu kuku jariku terlepas karna gesekan keras.
"Azkhar dimana kau azkharrrr"teriakku memanggil terus mencari dan mencari.
Aku mencari seperti orang gila.
Aku tidak mau, kematian azkhar adalah trauma untukku. Aku tidak ingin melihatnya untuk yang kedua kalinya.
Aku tidak ingin melihat itu.
Kumohon tolong biarkan dia hidup
"Azkharrrr"teriakku.
"Tuaaaan"teriak Johan keras sembari memukul wajahku dengan tinjunya.
Tis tis
Suara tetesan terdengar dari Ara tanganku.
Daging daging yang menempel di jariku mengelupas dengan parah bahkan beberapa tulang jariku terlihat mencuat keluar.
Darah mengalir begitu banyak bagai air dari kedua tanganku.

Tringgg
Sebuah layar berwarna orange muncul di hadapanku.
"
Pemberitahuan
Misi : sembuhkan trauma karakter Azkhar Febbian—Berhasil.
Hadiah+ 80 tahun
"
"
Pemberitahuan
Kematian karakter Azkhar Febbian—Di konfirmasi
Jam kematian 10:30 pagi.
Penyebab : infeksi pada luka jahitan + kekurangan gizi
"

Suara notifikasi sistem terus muncul, namun aku tak bisa mendengarkan dengan jelas.
Hanya notifikasi tentang kematian karakter Azkhar yang bisa kulihat dengan jelas.
Srrt
Tiba tiba dada ku merasa remuk dan hancur.
"Azkharrr"teriakku terus mencoba membuka puing puing.
"Tuan, berhenti"ucap Johan terus menahanku.
"Berisik, jika kau tidak ingin membantuku. Jangan menganggu"teriakku kepada Johan keras.
Mataku terasa begitu perih dan panas.
Aku berdiri dan mencari ke sisi lain.

Mati?, jangan bercanda padaku?.
Dia belum mati!, aku yakin dia hanya tidur. Aku yakin dia hanya tidur aku yakin dia hanya ti—
Aku melihat sebuah kaki yang di tindih oleh puing itu.

"Azkhar, aku akan menyelamatkan mu"ucapku menggali.
"Saya akan membantu anda tuan"ucap Johan yang perlahan berdisi di sampingku.
Dia ikut mengangkat puing puing itu.
Sedikit lagi, sedikit lagi.
Namun entah tiba tiba mataku menjadi semakin panas dan penglihatanku menjadi sangat rabun.

Aku tak mampu melihat apa yang ada di depanku.
Seseorang terbaring tepat di hadapanku dengan dada yang di tancap oleh puing puing bangunan kayu itu.
Mataku semakin rabun dan akhirnya
Sesuatu mengalir dari mataku.

Wajahnya terlihat seperti sedang tertidur, namun dengan lubang yang ada di tengah dadanya.
"Azkhar, bangun"ucapku memangku pria itu di pahaku.
"Bangunlah, aku sudah membawakan kue beras kesukaanmu"ucapku menepuk wajah pria itu.
Namun dia sama sekali tak membuka matanya.
"Azkhar"ucapku.
"Azkharrrrrrrr"aku berteriak keras.
"Kumohon bangun azkharr"ucapku memeluknya erat.
"Tuan"ucap Lala memeluk kepalaku.

"Aku gagal lagi menyelamatkan nya"
"Lala kenapa aku selalu gagap menyelamatkan nya?"ucapku dengan air mata.
Lalal tak sanggup berkata-kata dan hanya diam duduk di bahu tuanya.
_____
Pria bermata merah itu duduk di dalam ruang dimensi sembari melihat pria bernama Daniel itu menangis memeluk tubuhnya yang sudah mati.
"Kenapa dia menangis seperti itu?, bukankah kematian karakter Azkhar adalah hal yang paling dia inginkan"ucap pria itu melipat kakinya.

"Tuan apa anda siap untuk dunia kelima?"tanya Mimi pada azkhar.
"Ah benar, sudah saatnya pergi"ucap azkhar berdiri.
"Aku siap Mimi"ucap azkhar tersenyum tipis sembari menatap keara layar dia melihat Daniel.

Tringg
"
Pemindahan akan memakan waktu 10 detik
"
Tringgg
"
Memulai memindahkan ingatan
"
Tringg
"
Pemindahan ingatan sudah di konfimasi—selesai
"

Tring
"
Hitung mundur di mulai
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Hitung mundur selesai
"

"
Pemindahan selesai, selamat datang di novel 'Diary sang palsu'
Karya : Asxxx
"
Srrt
Perlahan aku membuka mataku.
"Lihat dia membuka matanya"
"Benar, aku yakin kali ini akan berhasil"
Mata azkhar menatap ke langit langit.
Dan terlihat 2 orang pria dan wanita yang memakai jas putih.

Srrink
"Selamat pagi ayah, ibu"ucap azkhar tersenyum.
2 orang itu segera memeluk azkhar.
Mata azkhar mulai menjelajah keseluruhan ruangan.
Dan terlihat banyak tabung tabung dengan cairan aneh dan juga banyak manusia yang memiliki wajah yang mirip dengannya yang di sebut sebagai clone.

"Selamat datang di dunia ke-lima 'Diary sang palsu'"ucap kelinci berwarna merah mudah itu tersenyum.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang