menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)

33. meremas

___
Aroma yang harum tercium di udara dan membuat mataku yang terpejam menjadi terbuka.
"Selamat pagi tuan"ucap Mimi sembari memegang sebuah piyama besar.
"Mimi?'ucapku bangun dari tempat tidur dengan telanjang.
"Pakai ini tuan"ucap Mimi tersenyum.
"Tapi ini pakaian Daniel"jawabku berjalan membuka lemari

Dan mengambil celana dalam berwarna abu abu yang berbentuk seperti celana pendek itu.
"Tch, tch anda terlalu tidak kompeten tuan. Apa anda tidak tahu tentang godaan piyama pacar "ucap Mimi melipat tangannya.
"Piyama pacar"jawabku.
"Sudah tidak perlu banyak bertanya, pakai saja"ucap Mimi memberikan piyama besar itu kepada ku.
Aku memakai piyama berwarna biru tua dengan motif polkadot hitam itu.
Mungkin karna tinggi kami yang cukup jauh, hanya menggenakan bagian atasnya saja sudah mencapai pahaku.

AZKHAR
Tinggi : 173 cm
Berat : 61 kg

Daniel
Tinggi : 197 Cm
Berat :81 kg

Perlahan aku turun dari lantai 2 kelantai pertama
Terlihat seorang pria berambut hitam yang sedang memasak hanya menggunakan celana saja, beberapa bekas cakaran tampak begitu jelas dari jauh.
Aku mendekat dan perlahan memeluk pria itu dari belakang.
"Apa yang kamu masak?"tanyaku
"Bubur, sebentar lagi akan siap"ucap Daniel menyentuh kedua tangan azkhar yang tampak mungil karna terkubur di pakaiannya yang besar.
"Aku ingin ciuman"ucapku menggerekan tanganku dan menyentuh dada pria itu.
Dan
Gyut
Meremas dada yang di penuhi otot itu
"Jangan nakal"ucap Daniel tertawa.
"Ini balas dendam"ucapku tertawa.

Tak lama kemudian bubur matang.
"Ayo kita makan"ucap Daniel menaru 2 piring bubur di meja.
Aku duduk bersebelahan dengannya, kami bercerita dengan canda tawa yang terukir disana.

Setelah makan kami duduk di sopa panjang itu, aku berbaring di paha kekasihku.
Namun aku masih tidak bisa mengalihkan pandangku ke Ara nya
"Ada apaa?"tanya Daniel yang meminum kopi hitam itu.
"Aku ingin menghisap dadamu"ucap azkhar yang membuat Daniel sedikit terkejut.

"Kau sudah memainkan dadaku, sampai bengkak semalaman"ucapku memperlihatkan bekas gigitan yang memenuhi dadaku.
"Pfft"terdengar suara tawa dari Daniel.
"Apa artinya kamu menyimpan dendam terhadapku"ucap Daniel.
Aku tersenyum.
"Kalau begitu kemarila"ucap Daniel tersenyum merentangkan tangannya.
Aku masuk kedalam dekapan kekasih ku dan perlahan melahap puting kirinya.

"Itu geli"ucap Daniel tertawa.
Gyutt
Aku meremas dada kanannya juga.
"Azkhar jangan nakal"ucap Daniel tiba tiba.
Aku menatap pria itu sembari terus mengisap puting kecoklatan nya.
Dadanya berotot dan kekar, jadi agak sulit di remas karna rasanya yang keras.
Namun putingnya sedikit lunak.
Ini terasa seperti sedang menyusu, namun versi tanpa airnya.
"Hei Daniel, apa kau mau bertukar tempat?"tanyaku tersenyum menyentuh pantat Daniel.
Srrek
Tiba tiba Daniel mendorongku dan membuat posisi berubah.
"Itu tidak akan mungkin"ucap Daniel tersenyum.

"Mimi"ucap Lala yang menatap kami berdua sembari melayang
"Emh?"tanya Mimi yang menutup matanya dengan telapak tangan kelincinya yang kecil.
"Ku pikir tuanku lah host yang paling aneh disini, tapi ternyata aku salah"ucap Lala
"Tuaaaan, sadarlah anda itu bot bukan top. Mau sekuat apapun dominasi anda, anda tetap akan menjadi penerimaa"ucap Mimi keras.

Cup aku mencium Daniel begitu intens, perlahan menggunakan lidahku
"Apa kamu yakin bisa melakukanya?, kita sudah melakukannya semalaman"ucap Daniel.
"Berisik"ucapku perlahan membuka celanaku.
Namun saat celana itu baru saja mencapai lutut.
Srrek pintu tiba tiba terbuka
"Azkhar, kami mampir"
Terlihat kak Leon,kak daven, kak Monica dan kak Beren yang datang membawa beberapa bingkisan.

"A—apa yang kalian lakukan"teriakan kak daven begitu keras sampai menekan telingaku.
____
Sekarang entah kenapa Daniel duduk di lantai sembari mengangkat kedua tangannya.
"Apa kau di paksa olehnya, azkhar?"tanya kak Monica
"Tidak, kami sama sama mau"ucapku yang duduk di antara kak Beren dan kak Leon sembari memakan sebuah muffin yang di bawah saudaraku.
"Tapi dia benar benar meninggalkan banyak bekas"ucap kak Beren.
"Emh, dia bahkan menggerogoti dadaku seperti seorang bayi kelaparan "ucapku membuka kancing.
"Waa?!!, itu mengerikan"ucap kak Leon.