6. kesalahpahaman

3.3K 325 14
                                    

"Azkhar!"

Wiu wiu suara serene polisi berbunyi keras.

"Sialan pria itu benar benar memanggil polisi"teriak pria yang melemparku tadi.

Orang orang itu mulai berlari pergi dari kami.

"Hei apa kalian baik baik saja?"tiba tiba Deni muncul dengan seorang pria cantik berambut merah mudah di belakangnya.

"Ah Deni, apa suara serene tadi darimu?"tanyaku.

"Itu sebaiknya kau bangun lenganmu berdarah"ucap pria berambut pink itu.

"Ah benar"ucapku melihat kedua lenganku yang mencoba melindungi kepala profesor dari aspal tadi.

Srrt aku berdiri.

"Profesor apa kau baik baik saja?, Tubuhmu mungkin sedikit tergores. Tapi aku sudah memastikan kepalamu tidak terluka"ucapku tersenyum.

"Aku tidak butuh"gumam profesor.

"Profesor, apa anda kesakitan?"tanyaku bingung sembari menjulurkan tanganku.

"Aku tidak butuh bantuan darimu"teriak profesor tiba tiba menepis tanganku.

"Ah itu"ucapnya tergagap.

"Haha syukurla kalau kau tidak apa apa profesor"ucapku tersenyum.

Tis tis darah mengalir dari goresan goresan di kedua lengan dan sikut ku.

"Sepertinya aku harus ke rumah sakit"ucapku melihat darah yang terus mengalir.

"Azkhar aku akan mengantarmu"ucap Deni.

"Tunggu biar aku"ucap profesor berdiri.

"Ah tidak perlu tidak perlu, luka kecil ini tidak akan membuatku kewalahan. "Ucapku tertawa.

"Lagian aku juga tidak mau mengganggu kencan kalian"bisikku pada Deni.

"Tapi... Azkhar"ucap Deni.

"Tidak apa apa"ucapku tertawa.

"Kalau begitu aku pergi yah, aku pamit duluan profesor"ucapku tersenyum lalu berjalan.

"Tuan jika luka anda tidak cepat di bersihkan akan ada kemungkinan infeksi"ucap Mimi

Puk puk aku menyentuh kepala kelinci di hadapanku ini.

"Hahah baik baik, Mimi sangat baik yah. Ayo kita cepat kembali dan mengobati luka ku"ucapku tersenyum.

"Ahh kalau anda memuji saya begitu, saya merasa senang"ucap Mimi tertawa 

Aku berjalan dan akhirnya berdiri didepan pagar rumahku.

Terlihat rumah yang begitu ramai dengan beberapa hiasan.

"Ah aku lupa hari ini adalah ulang tahun adikku"ucapku ingat.

"Pasti sangat ramai di dalam, menunjukkan luka ini pasti akan membuat masalah. Ayo kita lewat belakang saja"ucapku 

"Tuan, apa anda yakin tidak ingin masuk lewat pintu utama?"tanya Mimi

"Mimi kalau aku muncul bisa bisa suasana pesta akan menjadi kacau, lebih baik kita tidak membuat hal itu terjadi kan. Toh ini adalah perayaan 1 tahun sekali. Jadi kita harus menghargai pesta ini"ucapku tertawa.

__

Loteng

"Awh, lukanya benar benar sakit"ucapku membersihkan luka di lenganku.

"Tuan saya akan menurunkan kepekaan rasa sakit anda sampai 60%"ucap Mimi

Tis tis

"Uwaa benar benar sudah tidak terlalu sakit lagi, terima kasih Mimi"ucapku tersenyum.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang